Jakarta (ANTARA) - Para pakar kesehatan punya pendapat berbeda mengenai gagasan berolahraga tanpa atau mengenakan celana dalam.
"Bagi Anda yang menggunakan legging atau celana kompresi selama berolahraga, ada argumen berolahraga tanpa pakaian dalam sebenarnya lebih sehat untuk kulit," kata direktur penelitian klinis dermatologi di Mount Sinai Hospital, Joshua Zeichner seperti dikutip dari LIVESTRONG, Sabtu.
Menurut dia, bahan pakaian dalam tertentu seperti katun, mungkin bisa benar-benar memerangkap keringat di kulit saat berolahraga.
Ahli kebidanan-ginekologi di Love Wellness, Jodie Horton mengatakan, pada wanita, miss V alias vagina memiliki bakteri normal yang mencegah pertumbuhan bakteri jahat berlebihan seperti vaginosis dan jamur. Tetapi lingkungan basah yang hangat setelah olahraga dapat menjadi tempat terjadinya infeksi.
Baca juga: Olahraga tak bisa sesuka hati untuk jadikan tubuh bugar
"Memakai pakaian dalam menambah lapisan lain yang bisa memerangkap kelembapan dan menyebabkan iritasi, lecet, gatal dan rasa terbakar," tutur dia.
Dengan kata lain, melepas celana dalam Anda dapat membantu mencegah masalah, terutama bagi orang yang rentan terhadap infeksi.
Di sisi lain, jika Anda cenderung mengeluarkan banyak keringat saat berolahraga, Anda mungkin mengalami iritasi di bagian bawah tubuh Anda, terutama jika Anda lelaki.
Jadi, gagasan tidak mengenakan pakaian dalam untuk mengurangi ketidaknyamanan ini adalah keliru, menurut ahli urologi di Mount Sinai Hospital, Robert J. Valenzuela.
"Meskipun tidak ada risiko kesehatan yang parah jika tidak mengenakan pakaian dalam saat berolahraga, ada kondisi kulit tertentu yang dapat menjadi lebih buruk, seperti gatal di selangkangan, ruam merah dan gatal yang dapat berkembang di selangkangan dan meluas ke area genital," tutur Valenzuela.
"Kulit mengelupas juga bisa terjadi karena gesekan terus-menerus organ intim dengan pakaian yang tidak dirancang sebagai pelindung, ini bisa sangat mengiritasi dan dapat mengganggu aktivitas seksual," imbuh dia.
Baca juga: Kenali penyebab dan penanganan alergi olahraga
Terlebih lagi, ada gagasan berolahraga tanpa pakaian dalam dapat membantu menjaga testis tetap dingin dan dengan demikian menjaga atau meningkatkan kesuburan pria. Padahal gagasan ini salah.
Valenzuela mengatakan, testis harus berada pada suhu yang lebih rendah dari tubuh (itulah sebabnya organ ini berada di luar tubuh).
Menurut dia, kenaikan sementara suhu testis selama olahraga terlalu tidak signifikan untuk mempengaruhi kesuburan.
Tips berolahraga tanpa celana dalam
Pilihan memakai pakaian dalam atau tidak saat berolahraga berada di tangan Anda namun ingatlah kebersihan harus menjadi perhatian nomor satu, menurut Valenzuela.
Jika Anda memilih tak mengenakan celana dalam, Zeichner menyarankan Anda mengenakan celana atau celana pendek yang memungkinkan keringat bisa menguap dari kulit.
Baca juga: Adidas hadirkan busana olahraga untuk ibu hamil
Menurut Horton, nilon dan spandeks adalah pilihan terbaik Anda untuk menjaga kelembapan dan menjaga vagina tetap kering bahkan selama latihan yang paling berkeringat.
Selain itu, pastikan untuk mandi segera setelah berolahraga untuk membersihkan area yang berkeringat dan mencegah pertumbuhan berlebih bakteri atau jamur pada kulit.
"Jika Anda sedang terburu-buru, Anda bisa mengganti dengan pakaian kering dan bersih segera setelah Anda berolahraga, kata Dr. Horton.
Bagi para pria, pertimbangkan memilih pakaian yang mendukung area genital, misalnya mengenakan celana kompresi yang mendukung bisa membantu menghilangkan kebutuhan untuk mengenakan pakaian dalam.
Selain itu, jika ingin melembapkan kulit sebelum berolahraga, Anda bisa mengoleskan salep oklusif di area di mana gesekan kulit dan pakaian terjadi.
"Bedak bayi bisa jadi pilihan bagus dan murah untuk menjaga kulit tetap kering bagi pria. Bubuk itu membantu menyerap kelembapan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme berlebihan yang seharusnya tumbuh di lingkungan yang lembap," kata Valenzuela yang merekomendasikan Anda menaburkan bedak sebelum berolahraga dan setelah mandi.
Baca juga: Seberapa penting aktivitas fisik selama pandemi?
Baca juga: Olahraga pilihan untuk penderita PPOK
Baca juga: Apa olahraga yang tepat untuk orang berusia 50 tahun ke atas?
"Bagi Anda yang menggunakan legging atau celana kompresi selama berolahraga, ada argumen berolahraga tanpa pakaian dalam sebenarnya lebih sehat untuk kulit," kata direktur penelitian klinis dermatologi di Mount Sinai Hospital, Joshua Zeichner seperti dikutip dari LIVESTRONG, Sabtu.
Menurut dia, bahan pakaian dalam tertentu seperti katun, mungkin bisa benar-benar memerangkap keringat di kulit saat berolahraga.
Ahli kebidanan-ginekologi di Love Wellness, Jodie Horton mengatakan, pada wanita, miss V alias vagina memiliki bakteri normal yang mencegah pertumbuhan bakteri jahat berlebihan seperti vaginosis dan jamur. Tetapi lingkungan basah yang hangat setelah olahraga dapat menjadi tempat terjadinya infeksi.
Baca juga: Olahraga tak bisa sesuka hati untuk jadikan tubuh bugar
"Memakai pakaian dalam menambah lapisan lain yang bisa memerangkap kelembapan dan menyebabkan iritasi, lecet, gatal dan rasa terbakar," tutur dia.
Dengan kata lain, melepas celana dalam Anda dapat membantu mencegah masalah, terutama bagi orang yang rentan terhadap infeksi.
Di sisi lain, jika Anda cenderung mengeluarkan banyak keringat saat berolahraga, Anda mungkin mengalami iritasi di bagian bawah tubuh Anda, terutama jika Anda lelaki.
Jadi, gagasan tidak mengenakan pakaian dalam untuk mengurangi ketidaknyamanan ini adalah keliru, menurut ahli urologi di Mount Sinai Hospital, Robert J. Valenzuela.
"Meskipun tidak ada risiko kesehatan yang parah jika tidak mengenakan pakaian dalam saat berolahraga, ada kondisi kulit tertentu yang dapat menjadi lebih buruk, seperti gatal di selangkangan, ruam merah dan gatal yang dapat berkembang di selangkangan dan meluas ke area genital," tutur Valenzuela.
"Kulit mengelupas juga bisa terjadi karena gesekan terus-menerus organ intim dengan pakaian yang tidak dirancang sebagai pelindung, ini bisa sangat mengiritasi dan dapat mengganggu aktivitas seksual," imbuh dia.
Baca juga: Kenali penyebab dan penanganan alergi olahraga
Terlebih lagi, ada gagasan berolahraga tanpa pakaian dalam dapat membantu menjaga testis tetap dingin dan dengan demikian menjaga atau meningkatkan kesuburan pria. Padahal gagasan ini salah.
Valenzuela mengatakan, testis harus berada pada suhu yang lebih rendah dari tubuh (itulah sebabnya organ ini berada di luar tubuh).
Menurut dia, kenaikan sementara suhu testis selama olahraga terlalu tidak signifikan untuk mempengaruhi kesuburan.
Tips berolahraga tanpa celana dalam
Pilihan memakai pakaian dalam atau tidak saat berolahraga berada di tangan Anda namun ingatlah kebersihan harus menjadi perhatian nomor satu, menurut Valenzuela.
Jika Anda memilih tak mengenakan celana dalam, Zeichner menyarankan Anda mengenakan celana atau celana pendek yang memungkinkan keringat bisa menguap dari kulit.
Baca juga: Adidas hadirkan busana olahraga untuk ibu hamil
Menurut Horton, nilon dan spandeks adalah pilihan terbaik Anda untuk menjaga kelembapan dan menjaga vagina tetap kering bahkan selama latihan yang paling berkeringat.
Selain itu, pastikan untuk mandi segera setelah berolahraga untuk membersihkan area yang berkeringat dan mencegah pertumbuhan berlebih bakteri atau jamur pada kulit.
"Jika Anda sedang terburu-buru, Anda bisa mengganti dengan pakaian kering dan bersih segera setelah Anda berolahraga, kata Dr. Horton.
Bagi para pria, pertimbangkan memilih pakaian yang mendukung area genital, misalnya mengenakan celana kompresi yang mendukung bisa membantu menghilangkan kebutuhan untuk mengenakan pakaian dalam.
Selain itu, jika ingin melembapkan kulit sebelum berolahraga, Anda bisa mengoleskan salep oklusif di area di mana gesekan kulit dan pakaian terjadi.
"Bedak bayi bisa jadi pilihan bagus dan murah untuk menjaga kulit tetap kering bagi pria. Bubuk itu membantu menyerap kelembapan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme berlebihan yang seharusnya tumbuh di lingkungan yang lembap," kata Valenzuela yang merekomendasikan Anda menaburkan bedak sebelum berolahraga dan setelah mandi.
Baca juga: Seberapa penting aktivitas fisik selama pandemi?
Baca juga: Olahraga pilihan untuk penderita PPOK
Baca juga: Apa olahraga yang tepat untuk orang berusia 50 tahun ke atas?