Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat yang terdampak COVID-19 melalui budidaya ayam broiler.
"Pada tahun ini sekitar awal Februari kami akan menyerahkan bantuan 10.000 bibit ayam broiler untuk 10 warga terdampak COVID-19," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya Sumardi, Selasa.
Dia menerangkan program penggemukan tersebut merupakan tahap kedua yang mana tahap pertama dilakukan sekitar November hingga Desember akhir 2020.
"Melalui program ini masing-masing dari 10 masyarakat penerima program menerima 1.000 bibit ayam broiler yang mana mereka akan memelihara ayam selama 35 hari untuk selanjutnya dilakukan panen," katanya.
Baca juga: Legislator harapkan masyarakat bantu pemberantasan narkoba
Dia menerangkan, program tersebut difokuskan di wilayah Kelurahan Kalampangan. Setiap penerima program tinggal melakukan perawatan ayam broiler.
"Untuk kandang, pakan, obat termasuk pemeriksaan kesehatan ayam selama masa perawatan disiapkan pemerintah kota," katanya.
Pada program yang didukung pihak ketiga selaku penyedia bibit ayam tersebut, penerima program akan mendapatkan untuk senilai Rp500 rupiah untuk setiap kilo dari ayam yang telah dipanen.
"Di masa panen ayam-ayam itu sudah ada yang membeli dengan nilai laba untuk penerima program Rp500 untuk setiap kilogram berat ayam. Sementara rata-rata berat ayam broiler berkisar antara 1,8 kg sampai 2 kg," katanya.
Baca juga: BKPSDM Palangka Raya kembali tiadakan pelayanan tatap muka
Pihaknya pun berharap bekal ilmu dan pengalaman yang didapat meningkatkan kemandirian untuk berwirausaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga," katanya.
Di sisi lain dia mengatakan, terkait kondisi sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan yang dilanda musibah banjir tidak mempengaruhi pasokan ayam di Kota Palangka Raya.
"Seperti yang diketahui sekitar 40 persen pasokan ayam broiler kita didatangkan dari daerah Kalsel. Namun sampai saat ini pasokan ayam untuk wilayah kita masih aman," katanya.
Baca juga: Disdik Palangka Raya belum laksanakan pembelajaran tatap muka
Baca juga: Pelunasan PBB jadi syarat pengurusan administrasi ASN
Baca juga: ASN Palangka Raya tetap dipantau meski bekerja dari rumah
"Pada tahun ini sekitar awal Februari kami akan menyerahkan bantuan 10.000 bibit ayam broiler untuk 10 warga terdampak COVID-19," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya Sumardi, Selasa.
Dia menerangkan program penggemukan tersebut merupakan tahap kedua yang mana tahap pertama dilakukan sekitar November hingga Desember akhir 2020.
"Melalui program ini masing-masing dari 10 masyarakat penerima program menerima 1.000 bibit ayam broiler yang mana mereka akan memelihara ayam selama 35 hari untuk selanjutnya dilakukan panen," katanya.
Baca juga: Legislator harapkan masyarakat bantu pemberantasan narkoba
Dia menerangkan, program tersebut difokuskan di wilayah Kelurahan Kalampangan. Setiap penerima program tinggal melakukan perawatan ayam broiler.
"Untuk kandang, pakan, obat termasuk pemeriksaan kesehatan ayam selama masa perawatan disiapkan pemerintah kota," katanya.
Pada program yang didukung pihak ketiga selaku penyedia bibit ayam tersebut, penerima program akan mendapatkan untuk senilai Rp500 rupiah untuk setiap kilo dari ayam yang telah dipanen.
"Di masa panen ayam-ayam itu sudah ada yang membeli dengan nilai laba untuk penerima program Rp500 untuk setiap kilogram berat ayam. Sementara rata-rata berat ayam broiler berkisar antara 1,8 kg sampai 2 kg," katanya.
Baca juga: BKPSDM Palangka Raya kembali tiadakan pelayanan tatap muka
Pihaknya pun berharap bekal ilmu dan pengalaman yang didapat meningkatkan kemandirian untuk berwirausaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga," katanya.
Di sisi lain dia mengatakan, terkait kondisi sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan yang dilanda musibah banjir tidak mempengaruhi pasokan ayam di Kota Palangka Raya.
"Seperti yang diketahui sekitar 40 persen pasokan ayam broiler kita didatangkan dari daerah Kalsel. Namun sampai saat ini pasokan ayam untuk wilayah kita masih aman," katanya.
Baca juga: Disdik Palangka Raya belum laksanakan pembelajaran tatap muka
Baca juga: Pelunasan PBB jadi syarat pengurusan administrasi ASN
Baca juga: ASN Palangka Raya tetap dipantau meski bekerja dari rumah