Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur atau lahan kosong yang selama ini tidak digarap, apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti ini.
"Lahan tidur bisa dimanfaatkan untuk bertani, bercocok tanam sayur mayur sehingga warga tidak perlu membeli sayur mayur lagi setiap harinya, daripada lahan kosong tersebut sama sekali tidak dimanfaatkan," kata Nenie di Palangka Raya, Jumat.
Srikandi DPRD Kota Palangka Raya itu menjelaskan, banyak manfaat yang akan diterima masyarakat apabila memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan rumahnya untuk bercocok tanam.
Tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga sendiri, tanaman yang dihasilkan dari lahan dan pekarangan rumah itu juga bisa menghasilkan uang, sehingga bisa membantu mengisi kebutuhan dapur para ibu rumah tangga.
"Kan bisa dijual kalau panen tanamannya. Selama ini banyak lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. Sayang, itu mubazir. Ayo dari sekarang mari kita bercocok tanam untuk keperluan kita di tengah pandemi COVID-19 seperti ini," bebernya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Palangka Raya itu menambahkan, cara ini akan membantu masyarakat di tengah naiknya sejumlah bahan pokok di pasaran. Kondisi ini akibat sejumlah faktor, seperti pasokan dari Kota Banjarmasin yang sempat terganggu akibat bencana banjir yang melanda daerah setempat.
Tingginya curah hujan di 'Kota Cantik' Palangka Raya juga mempengaruhi panen tanaman sayur-sayuran serta komoditas tanaman cabai milik petani.
"Sehingga harga bahan pangan tersebut mengalami kenaikan, meski kenaikan harganya terbilang cukup normatif dan masih dalam batas kewajaran saja," tutur Nenie.
Nenie berharap pandemi COVID-19 serta kenaikan harga bahan pangan di pasaran bisa segera berakhir.
"Sebab kalau terus keadaannya seperti ini, kasihan masyarakat kita. Hal ini tentunya juga harus ada peran serta pemkot agar persoalan yang dihadapi segera terselesaikan," demikian Nenie.
Baca juga: Tingkatkan peran pemuda dalam pembangunan di Kalteng, PMKRI gelar LKK
"Lahan tidur bisa dimanfaatkan untuk bertani, bercocok tanam sayur mayur sehingga warga tidak perlu membeli sayur mayur lagi setiap harinya, daripada lahan kosong tersebut sama sekali tidak dimanfaatkan," kata Nenie di Palangka Raya, Jumat.
Srikandi DPRD Kota Palangka Raya itu menjelaskan, banyak manfaat yang akan diterima masyarakat apabila memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan rumahnya untuk bercocok tanam.
Tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga sendiri, tanaman yang dihasilkan dari lahan dan pekarangan rumah itu juga bisa menghasilkan uang, sehingga bisa membantu mengisi kebutuhan dapur para ibu rumah tangga.
"Kan bisa dijual kalau panen tanamannya. Selama ini banyak lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. Sayang, itu mubazir. Ayo dari sekarang mari kita bercocok tanam untuk keperluan kita di tengah pandemi COVID-19 seperti ini," bebernya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Palangka Raya itu menambahkan, cara ini akan membantu masyarakat di tengah naiknya sejumlah bahan pokok di pasaran. Kondisi ini akibat sejumlah faktor, seperti pasokan dari Kota Banjarmasin yang sempat terganggu akibat bencana banjir yang melanda daerah setempat.
Tingginya curah hujan di 'Kota Cantik' Palangka Raya juga mempengaruhi panen tanaman sayur-sayuran serta komoditas tanaman cabai milik petani.
"Sehingga harga bahan pangan tersebut mengalami kenaikan, meski kenaikan harganya terbilang cukup normatif dan masih dalam batas kewajaran saja," tutur Nenie.
Nenie berharap pandemi COVID-19 serta kenaikan harga bahan pangan di pasaran bisa segera berakhir.
"Sebab kalau terus keadaannya seperti ini, kasihan masyarakat kita. Hal ini tentunya juga harus ada peran serta pemkot agar persoalan yang dihadapi segera terselesaikan," demikian Nenie.
Baca juga: Tingkatkan peran pemuda dalam pembangunan di Kalteng, PMKRI gelar LKK