Tamiang Layang (ANTARA) - Kapolres Barito Timur, Kalimantan Tengah AKBP Afandi Eka Putra mempererat koordinasi, komunikasi dan silaturahmi dengan para tokoh agama, pemuda, adat dan masyarakat kampung tangguh di Desa Netampin Kecamatan Dusun Tengah.

"Untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan silaturahmi agar selalu terjaga sehingga jika ditemui permasalahan dengan cepat bisa ditanggulangi," kata Afandi di Tamiang Layang, Jumat.

Menurutnya, tujuan kampung tangguh yakni supaya tangguh terhadap kesehatan, tangguh terhadap pangan dan tangguh terhadap keamanan wilayah.

Selain diperuntukkan untuk ketahanan pangan, peranan kampung tangguh juga bisa mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan juga kebakaran hutan dan lahan.

Polres Bartim terus berupaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan terus menjalin sinergitas kepada semua pihak, termasuk Desa Netampin sebagai kampung tanggung.

"Tujuan dari kamtibmas yang kondusif adalah masyarakat yang produktif. Untuk mencapai kamtibmas kondusif itu, kita akan terus berkoordinasi, silaturahmi, bersinergi dan meningkatkan soliditas," kata Afandi.

Dalam kunjungannya, Afandi merasa kagum dengan sektor ketahanan pangan di Desa Netampin dalam pertanian persawahan, perkebunan dan peternakan ikan.

Bupati Bartim Ampera AY Mebas mengapresiasi kinerja Polres Bartim yang selaras dalam mewujudkan Bartim sehat, cerdas dan sejahtera.

“Salah satunya adalah pembinaan dan pembentukan kampung tanggung sebagai motivasi daerah untuk mewujudkan ketahanan terhadap pangan, kesehatan dan karhutla," kata Ampera AY Mebas.

Pemkab Bartim terus berupaya dengan keras menyiapkan sumber daya yang ada dalam mewujudkan ketahanan pangan, terlebih lagi sebagai kabupaten penyangga ketahanan pangan Ibu Kota Negara baru untuk kedepannya.

Desa Netampin merupakan desa yang menjadi juara program kampung tangguh tingkat kabupaten pada tahun 2020, karena memiliki pembangunan pada sektor ketahanan pangan, upaya kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan, dan upaya penanggulangan COVID-19.

Desa yang memiliki luas 105 KM persegi itu memiliki areal persawahan dengan capaian luasan mencapai 300 hektare dan perkebunan 200 hektare.

Bendungan Karau seluas 3.497 hektare merupakan salah satu faktor sumber daya yang mendukung pengairan persawahan. Irigasinya dimanfaatkan warga untuk kepentingan umum hingga peternakan ikan.

"Kami sangat mengapresiasi atas dukungan yang diberikan Pemkab dan Polres Bartim selama ini," kata Kepala Desa Netampin Akhmad Wahyudin.

Baca juga: Curah hujan tinggi, DLH Bartim tingkatkan pengawasan lingkungan hidup

Baca juga: Sepasang suami istri terjaring Operasi Yustisi di Bartim reaktif COVID-19

Baca juga: Nakes RSUD Tamiang Layang mulai disuntik vaksin COVID-19

Pewarta : Habibullah
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024