Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengingatkan sekaligus mendorong para pemuda di Provinsi Kalimantan Tengah, agar lebih cermat melihat tuntutan perubahan zaman serta menempa diri menjadi generasi unggul yang mewarnai Indonesia.

Dorongan itu karena hadirnya era disrupsi dan era revolusi industri 4.0 membuat terjadinya perubahan dalam kehidupan dunia, kata Teras Narang dalam pembukaan Sekolah Kaderisasi Lewu Harati yang diinisiasi oleh Forum Pemuda Kalteng (Forpeka) melalui virtual di Palangka Raya, Jumat.

"Bahkan ra disrupsi dan era revolusi industri 4.0 itu, memunculkan banyak keterampilan baru serta memaksa banyak pihak harus melakukan penyesuaian," tambah dia.

Adapun pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, merupakan satu fokus pembangunan di masa kepemimpinannya. Untuk itu, dirinya pun mengapresiasi langkah Forpeka yang menggelar kaderisasi tersebut.

"Saya berharap kiranya generasi muda Kalteng, kelak bisa menjadi agen perubahan. Menjadi creative minority, kelompok yang mampu memberi pengaruh dan perubahan positif bagi lingkungannya, bagi daerah dan Indonesia," ujar Teras Narang. 

Senator asal Kalteng itu pun mengungkapkan pemikiran dari Sejarawan Inggris Arnold J Toynbee tentang Creative Minority. Creative minority sendiri merupakan definisi Toynbee terhadap sekelompok kecil manusia yang mampu untuk mencari solusi atas berbagai kesulitan tantangan peradaban. Mampu menggerakkan dan menentukan sejarah peradaban yang kemudian akan diikuti oleh yang lain. 

Dia mengatakan perlu disadari, bahwa bagaimana pun kayanya Sumber Daya Alam Kalteng, tanpa SDM yang unggul, maka daerah itu akan terus tertinggal jauh. Terlebih hari ini, di era disrupsi yang membuat shifting atau perubahan terjadi cepat. Generasi muda pun diharapkan kian dapat masuk dalam era kompetisi nasional dan bahkan global. 

Baca juga: Teras Narang desak RUU perlindungan data pribadi segera disahkan

"Untuk itu, konsep creative minority itu relevan dengan Kalteng yang memiliki jumlah kepadatan penduduk rendah di Indonesia," ucapnya sembari mengingatkan bahwa secara nasional, Indonesia juga memiliki tantangan tersendiri. Baik dari sisi ekonomi, politik, pertahanan hingga keamanan. 

Sekolah Kaderisasi Lewu Harati yang diinisiasi oleh Forpeka itu tidak hanya menghadirkan Anggota DPD RI Agustin Teras Narang, tapi juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta sejumlah elemen yang ada di Kota Palangka Raya.

Baca juga: Teras Narang: Buktikan rakyat Kalteng punya kapasitas di food estate


Baca juga: UKI: Revisi UU Otsus Papua harus menjawab masalah mendasar masyarakat


Baca juga: Teras Narang dorong pertumbuhan ekonomi dimulai dari desa

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024