Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor mengaku turut berduka atas wafatnya pengasuh Pondok Pesantren Al Marhamah Sampit, KH Khairul Anwar pada Senin sekitar pukul 03.30 WIB.
"Beliau adalah ulama besar kita, abah kita dan guru kita. Atas nama pribadi dan Pemkab Kabupaten Kotawaringin Timur, saya mendoakan dan mengajak segenap masyarakat Kotim untuk turut mendoakan agar almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT atas amal ibadah yang telah dilakukan semasa hidup almarhum," Halikinnor di Sampit, Senin.
Ulama yang akrab disapa Abah Guru Khairul diketahui sebelumnya memang menderita sakit. Jenazah almarhum dimakamkan setelah shalat Ashar di lingkungan masjid dan pesantren yang dipimpinnya semasa hidup.
Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati ikut hadir melayat dan mendoakan almarhum. Jamaah memadati masjid untuk menshalatkan dan memakamkan Guru Khairul.
Menurut Halikinnor, berpulangnya ulama besar ini merupakan duka mendalam bagi masyarakat Kotawaringin Timur. Umat Islam di daerah ini merasa kehilangan seorang sosok ulama yang bijaksana, kharismatik dan dicintai umat.
Sosok Guru Khairul merupakan panutan bagi banyak orang di Kotawaringin Timur dan daerah lainnya. Ulama berkontribusi besar membantu pemerintah, khususnya dalam hal pembinaan umat Islam.
Sebagai salah satu ulama yang dituakan dan menjadi panutan, sosok almarhum selalu tampil membawa ketenteraman, kesejukan dan kedamaian. Guru Khairul tempat masyarakat, bahkan pemerintah daerah meminta pendapat, khususnya terkait bidang keagamaan dan kemasyarakatan.
Baca juga: Raperda RDTR Kotim tetap fasilitasi pelaku usaha kecil di kawasan industri
"Ilmu yang disampaikan beliau sangat bermanfaat bagi kita semua. Mudah-mudahan beliau diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga akan muncul banyak generasi penerus beliau dalam berdakwah dan membina umat," harap Halikinnor.
Duka mendalam juga diungkapkan sejumlah ulama di daerah ini. Selama ini almarhum Guru Khairul merupakan sosok ulama yang dituakan dan menjadi panutan.
Guru Khairul menjadi tempat meminta pendapat dan nasihat bagi ustaz-ustaz muda dan mulai terjun berdakwah. Ilmu yang disampaikan selama ini diharapkan bermanfaat bagi umat dan menjadi motivasi bagi ulama lainnya untuk terus berdakwah.
"Mudah-mudahan di Kotim, ulama seperti Abah Guru Khairul selalu ada guna menjaga generasi penerus di daerah Kotim ini," harap Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, Ustadz Ahmad Rayyan Zuhdi.
Baca juga: Legislator Kotim minta kendaraan parkir di sekitar bundaran ditertibkan
Baca juga: PKB Kalteng targetkan raih kursi DPR RI
"Beliau adalah ulama besar kita, abah kita dan guru kita. Atas nama pribadi dan Pemkab Kabupaten Kotawaringin Timur, saya mendoakan dan mengajak segenap masyarakat Kotim untuk turut mendoakan agar almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT atas amal ibadah yang telah dilakukan semasa hidup almarhum," Halikinnor di Sampit, Senin.
Ulama yang akrab disapa Abah Guru Khairul diketahui sebelumnya memang menderita sakit. Jenazah almarhum dimakamkan setelah shalat Ashar di lingkungan masjid dan pesantren yang dipimpinnya semasa hidup.
Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati ikut hadir melayat dan mendoakan almarhum. Jamaah memadati masjid untuk menshalatkan dan memakamkan Guru Khairul.
Menurut Halikinnor, berpulangnya ulama besar ini merupakan duka mendalam bagi masyarakat Kotawaringin Timur. Umat Islam di daerah ini merasa kehilangan seorang sosok ulama yang bijaksana, kharismatik dan dicintai umat.
Sosok Guru Khairul merupakan panutan bagi banyak orang di Kotawaringin Timur dan daerah lainnya. Ulama berkontribusi besar membantu pemerintah, khususnya dalam hal pembinaan umat Islam.
Sebagai salah satu ulama yang dituakan dan menjadi panutan, sosok almarhum selalu tampil membawa ketenteraman, kesejukan dan kedamaian. Guru Khairul tempat masyarakat, bahkan pemerintah daerah meminta pendapat, khususnya terkait bidang keagamaan dan kemasyarakatan.
Baca juga: Raperda RDTR Kotim tetap fasilitasi pelaku usaha kecil di kawasan industri
"Ilmu yang disampaikan beliau sangat bermanfaat bagi kita semua. Mudah-mudahan beliau diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga akan muncul banyak generasi penerus beliau dalam berdakwah dan membina umat," harap Halikinnor.
Duka mendalam juga diungkapkan sejumlah ulama di daerah ini. Selama ini almarhum Guru Khairul merupakan sosok ulama yang dituakan dan menjadi panutan.
Guru Khairul menjadi tempat meminta pendapat dan nasihat bagi ustaz-ustaz muda dan mulai terjun berdakwah. Ilmu yang disampaikan selama ini diharapkan bermanfaat bagi umat dan menjadi motivasi bagi ulama lainnya untuk terus berdakwah.
"Mudah-mudahan di Kotim, ulama seperti Abah Guru Khairul selalu ada guna menjaga generasi penerus di daerah Kotim ini," harap Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, Ustadz Ahmad Rayyan Zuhdi.
Baca juga: Legislator Kotim minta kendaraan parkir di sekitar bundaran ditertibkan
Baca juga: PKB Kalteng targetkan raih kursi DPR RI