Sampit (ANTARA) - Keberadaan posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan ambulans vaksinasi mobile diharapkan berdampak besar dalam memaksimalkan penanganan COVID-19 di daerah ini.

"Kita semua menyambut positif karena ini tentu sangat bermanfaat dalam memaksimalkan penanganan COVID-19 di daerah kita ini. Kita lakukan semua upaya agar pandemi ini bisa segera berakhir," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati di Sampit, Rabu.

Hal itu disampaikan Irawati saat peresmian Posko PPKM Mikro di kantor Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, serta peluncuran ambulans vaksinasi mobile.

Acara ini merupakan bagian dari pencananganan posko PPKM secara serentak di Kalimantan Tengah oleh Polda Kalimantan Tengah dengan kegiatan yang dipusatkan di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.

Acara di Kotawaringin Timur dihadiri Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin, Dandim 1015/Dpt Letkol Czi Akhmad Safari, dan perwira utusan Polda Kalimantan Tengah. Acara juga diisi peninjauan salah satu Posko PPKM di Kelurahan Sawahan.

Irawati mengapresiasi dioperasionalkannya ambulans vaksinasi mobile karena akan sangat membantu mengoptimalkan vaksinasi COVID-19. Tim vaksinasi menggunakan ambulans bisa menjangkau kawasan jauh, khususnya mereka kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Vaksinasi sudah dilakukan untuk tenaga kesehatan dan dilanjutkan petugas layanan publik. Untuk masyarakat umum, rencananya dimulai April nanti menyesuaikan pasokan vaksin.

Keberadaan ambulans vaksinasi mobile akan sangat membantu menjangkau lebih luas sasaran vaksinasi. Ini diharapkan dapat memaksimalkan vaksinasi untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Kalau ini dioperasikan maka kita akan sangat terbantu, khususnya menjangkau lansia dan warga berkebutuhan khusus karena tidak mungkin kalau harus membawa mereka semua ke puskesmas," kata Irawati.

Irawati menjelaskan, secara umum Kotawaringin Timur masuk kategori zona kuning. Seluruh dan desa membentuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Posko PPKM berskala mikro untuk menangani pandemi agar cepat berakhir.

Baca juga: Pertamina kampanyekan BBM beroktan tinggi dukung kurangi polusi di Sampit

"Berdasarkan data, saat ini kasus COVID-19 131 kasus aktif di 51 RT yang tersebar di tiga desa, satu keluarahan Mentaya Seberang, sedangkan sebagian besar sisanya di wilayah kota. Untuk penanganan di kabupaten menggunakan dana refocusing, sedangkan di desa menggunakan dana desa, tapi bisa dibantu dana refocusing," kata Irawati.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin menjelaskan, Posko PPKM mikro didirikan untuk memaksimalkan penanganan di lapangan dengan melibatkan semua pihak. Tujuannya agar pasien positif yang ada di lingkungan sekitar ditangani dengan baik sehingga cepat sembuh dan penularan COVID-19 bisa dihentikan.

"Perlu ada koordinasi yang kuat antara posko PPKM dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat. Bagi yang wilayahnya ada rumah-rumahnya menjalani isolasi mandiri, di situlah peran posko PPKM mulai bergerak mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri tersebut dan membantu mereka," jelas Jakin.

Sementara itu untuk vaksinasi mobile, disiapkan dua ambulans yaitu milik Polres dan milik pemerintah daerah. Selain itu ditambah dua hingga tiga mobil lainnya untuk mengangkut peralatan dan personel yang berjumlah 20 sampai 30 orang.

"Ini kita siapkan bagi masyarakat kita yang mungkin termasuk dalam golongan kaum rentan, maupun berkebutuhan khusus ataupun memiliki keterbatasan untuk mendatangi puskesmas-puskesmas yang ada," demikian Jakin.

Baca juga: Seorang duda di Kotim ditangkap karena setubuhi anak kecil

Baca juga: Pemkab Kotim diminta bantu kemudahan petani dapatkan pupuk bersubsidi

Baca juga: DPRD Kotim tunggu ketegasan penertiban kendaraan parkir di bahu jalan


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024