Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif memerintahkan seluruh aparatnya di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu untuk memperkuat pengawasan dan monitoring ibadah menjelang perayaan Paskah di daerah itu.
"Perintah bapak Kapolda NTT agar memperkuat lagi pengawasan dan monitoring kegiatan ibadah menjelang perayaan Paskah," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B kepada ANTARA di Kupang, Senin.
Hal ini berkaitan dengan serangan bom bunuh diri yang terjadi di halaman gereja Katedral Makassar pada Minggu (29/3) kemarin yang berdasarkan hasil laporan sementara satu orang meninggal dunia dan 14 korban luka-luka.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya selama ini pihaknya sudah melakukan patroli pengamanan rutin untuk kegiatan keagamaan yang disebut dengan Operasi Semana Santa.
"Tetapi memang selama operasi Semana Santa juga ada penambahan personel pengamanan dan saat ini sesuai perintah Kapolda NTT agar memperkuat lagi pengawasan dan monitoring melalui kegiatan penjagaan tempat-tempat ibadah dan patroli," tambah dia.
Mantan Kapolres Timor Tengah Utara (TTU) itu juga mengharapkan agar masyarakat tetap tenang dalam melaksanakan ibadah. Sebab jajaran kepolisian baik Polda NTT serta jajarannya sudah melakukan pengamanan bersama dengan pemerintah NTT.
Sementara itu Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana mengatakan bahwa pengamanan di gereja-gereja yang dilakukan saat ini di Kota Kupang saat perayaan ibadah bukan karena adanya bom bunuh diri di Makassar.
"Ada 250 personel yang kita turunkan untuk pengamanan di gereja-gereja di Kota Kupang. Tetapi ini diterjunkan sudah dari beberapa waktu lalu," tambah dia.
Ia mengatakan bahwa selama ini memang setiap hari Minggu sejumlah petugas keamanan dari Polres Kota Kupang selalu menerjunkan personelnya untuk mengamankan jalannya ibadah hari Minggu di gereja.
Tetapi ia mengaku bahwa sudah memerintahkan anggotanya untuk meningkatkan kewaspadaan saat melakukan pengamanan di gereja-gereja di Kota Kupang.
"Perintah bapak Kapolda NTT agar memperkuat lagi pengawasan dan monitoring kegiatan ibadah menjelang perayaan Paskah," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B kepada ANTARA di Kupang, Senin.
Hal ini berkaitan dengan serangan bom bunuh diri yang terjadi di halaman gereja Katedral Makassar pada Minggu (29/3) kemarin yang berdasarkan hasil laporan sementara satu orang meninggal dunia dan 14 korban luka-luka.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya selama ini pihaknya sudah melakukan patroli pengamanan rutin untuk kegiatan keagamaan yang disebut dengan Operasi Semana Santa.
"Tetapi memang selama operasi Semana Santa juga ada penambahan personel pengamanan dan saat ini sesuai perintah Kapolda NTT agar memperkuat lagi pengawasan dan monitoring melalui kegiatan penjagaan tempat-tempat ibadah dan patroli," tambah dia.
Mantan Kapolres Timor Tengah Utara (TTU) itu juga mengharapkan agar masyarakat tetap tenang dalam melaksanakan ibadah. Sebab jajaran kepolisian baik Polda NTT serta jajarannya sudah melakukan pengamanan bersama dengan pemerintah NTT.
Sementara itu Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana mengatakan bahwa pengamanan di gereja-gereja yang dilakukan saat ini di Kota Kupang saat perayaan ibadah bukan karena adanya bom bunuh diri di Makassar.
"Ada 250 personel yang kita turunkan untuk pengamanan di gereja-gereja di Kota Kupang. Tetapi ini diterjunkan sudah dari beberapa waktu lalu," tambah dia.
Ia mengatakan bahwa selama ini memang setiap hari Minggu sejumlah petugas keamanan dari Polres Kota Kupang selalu menerjunkan personelnya untuk mengamankan jalannya ibadah hari Minggu di gereja.
Tetapi ia mengaku bahwa sudah memerintahkan anggotanya untuk meningkatkan kewaspadaan saat melakukan pengamanan di gereja-gereja di Kota Kupang.