Jakarta (ANTARA) - Para ibu agar menjadi tangguh situasi pandemi saat ini selain bahagia juga harus sehat sekaligus memastikan kesehatan keluarganya terjaga.
Ahli butrisi Alvin Hartanto mengatakan, menjaga kesehatan dimulai dari dalam yakni dengan memastikan kebutuhan harian nutrisi pada tubuh.
"Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan untuk memenuhi gizi seimbang yaitu kenali kondisi tubuh, pahami kandungan gizi dari asupan makanan yang di konsumsi dan terapkan pola makan yang tepat," kata dia dalam siaran persnya, Rabu.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 belum dianjurkan untuk ibu hamil
Menurut Alvin, makanan sehat tidak harus mahal dan melewati pengolahan yang rumit. Zat gizi semisal vitamin dan mineral yang tepat bisa didapatkan dari bahan makanan sederhana yang diolah dengan cara dan takaran yang tepat.
Tak berhenti sampai di situ, menerapkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pun diperlukan agar tidak menimbulkan risiko dan berbahaya bagi tubuh.
Selain kesehatan, masalah keuangan di masa pandemi juga merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh ibu sebagai pengelola keuangan keluarga.
Perencana keuangan Prita Ghozie menekankan pentingnya ibu mengetahui bagaimana cara untuk bertahan. Mereka harus bisa berkarya dan tahu cara menghasilkan uang dengan menggali kemampuan yang ibu miliki, seperti misalnya memasak, dan menjualnya dengan memanfaatkan media sosial.
Baca juga: Enam zat gizi penting yang harus dimiliki ibu menyusui
Setelah itu, ibu bisa melakukan perencanaan anggaran untuk keluarga, dengan penyesuaian gaya hidup dan menjaga pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas.
Apabila masih ada dana tersisa, maka sebaiknya sebagian disisihkan sebagai tambahan dana darurat dan dana kesehatan. Dana darurat bisa membantu meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, dan dana kesehatan dapat mencegah dana darurat tergerus oleh biaya berobat.
"Tak ada kata terlambat. Yang harus mulai dilakukan oleh ibu adalah menyusun rencana keuangan yang baik dan mengetahui komposisi yang tepat, serta disiplin dalam penerapannya," demikian kata Prita.
Baca juga: Hubungan baik ibu-anak penting untuk hindarkan perilaku negatif
Baca juga: Kenali tanda-tanda seorang ibu mengalami 'burnout'
Baca juga: Bolehkah ibu positif COVID-19 tetap menyusui?
Ahli butrisi Alvin Hartanto mengatakan, menjaga kesehatan dimulai dari dalam yakni dengan memastikan kebutuhan harian nutrisi pada tubuh.
"Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan untuk memenuhi gizi seimbang yaitu kenali kondisi tubuh, pahami kandungan gizi dari asupan makanan yang di konsumsi dan terapkan pola makan yang tepat," kata dia dalam siaran persnya, Rabu.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 belum dianjurkan untuk ibu hamil
Menurut Alvin, makanan sehat tidak harus mahal dan melewati pengolahan yang rumit. Zat gizi semisal vitamin dan mineral yang tepat bisa didapatkan dari bahan makanan sederhana yang diolah dengan cara dan takaran yang tepat.
Tak berhenti sampai di situ, menerapkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pun diperlukan agar tidak menimbulkan risiko dan berbahaya bagi tubuh.
Selain kesehatan, masalah keuangan di masa pandemi juga merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh ibu sebagai pengelola keuangan keluarga.
Perencana keuangan Prita Ghozie menekankan pentingnya ibu mengetahui bagaimana cara untuk bertahan. Mereka harus bisa berkarya dan tahu cara menghasilkan uang dengan menggali kemampuan yang ibu miliki, seperti misalnya memasak, dan menjualnya dengan memanfaatkan media sosial.
Baca juga: Enam zat gizi penting yang harus dimiliki ibu menyusui
Setelah itu, ibu bisa melakukan perencanaan anggaran untuk keluarga, dengan penyesuaian gaya hidup dan menjaga pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas.
Apabila masih ada dana tersisa, maka sebaiknya sebagian disisihkan sebagai tambahan dana darurat dan dana kesehatan. Dana darurat bisa membantu meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, dan dana kesehatan dapat mencegah dana darurat tergerus oleh biaya berobat.
"Tak ada kata terlambat. Yang harus mulai dilakukan oleh ibu adalah menyusun rencana keuangan yang baik dan mengetahui komposisi yang tepat, serta disiplin dalam penerapannya," demikian kata Prita.
Baca juga: Hubungan baik ibu-anak penting untuk hindarkan perilaku negatif
Baca juga: Kenali tanda-tanda seorang ibu mengalami 'burnout'
Baca juga: Bolehkah ibu positif COVID-19 tetap menyusui?