Jakarta (ANTARA) - Mengendarai sepeda motor pada saat sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, memang harus memiliki kewaspadaan yang ekstra karena adanya perubahan kebiasaan yang dialami oleh para bikers.
Tentunya dengan berubah pola jam tidur, jam makan hingga perilaku pengguna jalan lain akan bisa dapat mempengaruhi konsentrasi dan juga emosional saat berada di atas jok motor.
Dikatakan oleh Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky bahwa pengendara sepeda motor perlu ekstra kendali diri saat berkendara agar selamat dalam berkendara dan ibadah tetap lancar.
"Kemampuan mengendalikan emosi setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kondisi tubuh yang fit selama berpuasa dan selalu utamakan keselamatan dalam berkendara," kata Johanes Lucky dalam keterangan resminya dikutip pada Rabu.
Baca juga: Siap mengaspal, ini fitur dan penyegaran All New Honda Scoopy 2020
Baca juga: AHM beri pelatihan daring "safety riding" kepada 2.468 mahasiswa
Untuk terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan pengendara tetap fokus dan aman selama berkendara pada saat berpuasa, PT AHM membagikan tujuh tips yang bisa diikuti. Berikut:
1. Rencanakan perjalanan
Para bikers perlu tahu dan memiliki rencana jalur mana yang akan dilalui, untuk mendapatkan waktu yang cepat dan terhindar dari kemacetan. Sehingga, emosi pada saat berkendara di tengah kemacetan juga bisa terhindar.
"Misalnya, mengantisipasi kondisi lalu lintas saat pulang kerja di bulan puasa yang sangat padat, karena banyak orang yang mengejar waktu agar dapat berbuka puasa di rumah bersama keluarga," kata Johanes Lucky.
2. Istirahat yang cukup
Kurangnya istirahat yang cukup pada saat berkendara memang akan memberikan dampak bahaya yang lebih, untuk mengantisipasinya para bikers sebaiknya dapat mengatur ulang waktu istirahat tang tepat agar tidak mengantuk pada saat berkendara yang menyebabkan hilangnya fokus dan juga konsentrasi.
Apabila rasa kantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun, disarankan untuk segera mengambil keputusan untuk beristirahat. Biasanya hal tersebut terjadi ketika bikers sudah melakukan perjalan selama dua jam.
3. Atur asupan makanan
Guna antisipasi perubahan jam makan, tambahkan asupan bernutrisi tinggi seperti mengkonsumsi sayur, buah, vitamin dan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi tubuh saat berkendara sehingga konsentrasi tetap terjaga.
4. Pemanasan sebelum berkendara
Selain meningkatkan respon saat berkendara, pemanasan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi kesiapan fisik untuk berkendara.
5. Fokus berkendara
Para bikers seharusnya sudah mengenal jalur yang sering dilaluinya, maka dari itu bukan sebuah hal yang sulit untuk tetap fokus selama perjalanan karena rute yang sudah akrab. Sehingga konsentrasi dapat tetap terjaga dan berkendara aman.
6. Berpikir positif
Berpikir positif akan membantu dalam mengelola emosi sehingga konsentrasi berkendara tetap terjaga.
7. Prediksi bahaya
Dengan melakukan prediksi bahaya, kita dapat mengantisipasi perubahan perilaku pengguna jalan. Misalnya, pengendara yang tergesa-gesa menjelang waktu berbuka puasa, pengendara yang menepi saat waktu berbuka puasa, pejalan kaki yang menawarkan jajanan berbuka puasa di tepi jalan dan lainnya.
Selain itu, para pengendara juga mesti melakukan persiapan dasar seperti perlengkapan berkendara seperti jaket dan helm serta kelengkapan surat berkendara.
Dalam hal ini, pemilik kendaraan juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berkendara. Dan dalam situasi pandemi yang belum berakhir ini, protokol kesehatan tetap harus diutamakan.
Dalam kondisi dan situasi apapun setiap pengguna jalan diharapkan dapat meredam emosi dengan menumbuhkan empati dan menghargai pengguna jalan lain serta menerapkan #cari_aman dalam berkendara agar tidak mengganggu pengguna jalan lain dan meningkatkan resiko kecelakaan.
"Dengan meningkatkan kendali diri, diharapkan konsentrasi dan emosi dapat terjaga sehingga
berkendara menjadi aman dan nyaman, serta ibadah puasa berjalan lancar," tutup Lucky.
Tentunya dengan berubah pola jam tidur, jam makan hingga perilaku pengguna jalan lain akan bisa dapat mempengaruhi konsentrasi dan juga emosional saat berada di atas jok motor.
Dikatakan oleh Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky bahwa pengendara sepeda motor perlu ekstra kendali diri saat berkendara agar selamat dalam berkendara dan ibadah tetap lancar.
"Kemampuan mengendalikan emosi setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kondisi tubuh yang fit selama berpuasa dan selalu utamakan keselamatan dalam berkendara," kata Johanes Lucky dalam keterangan resminya dikutip pada Rabu.
Baca juga: Siap mengaspal, ini fitur dan penyegaran All New Honda Scoopy 2020
Baca juga: AHM beri pelatihan daring "safety riding" kepada 2.468 mahasiswa
Untuk terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan pengendara tetap fokus dan aman selama berkendara pada saat berpuasa, PT AHM membagikan tujuh tips yang bisa diikuti. Berikut:
1. Rencanakan perjalanan
Para bikers perlu tahu dan memiliki rencana jalur mana yang akan dilalui, untuk mendapatkan waktu yang cepat dan terhindar dari kemacetan. Sehingga, emosi pada saat berkendara di tengah kemacetan juga bisa terhindar.
"Misalnya, mengantisipasi kondisi lalu lintas saat pulang kerja di bulan puasa yang sangat padat, karena banyak orang yang mengejar waktu agar dapat berbuka puasa di rumah bersama keluarga," kata Johanes Lucky.
2. Istirahat yang cukup
Kurangnya istirahat yang cukup pada saat berkendara memang akan memberikan dampak bahaya yang lebih, untuk mengantisipasinya para bikers sebaiknya dapat mengatur ulang waktu istirahat tang tepat agar tidak mengantuk pada saat berkendara yang menyebabkan hilangnya fokus dan juga konsentrasi.
Apabila rasa kantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun, disarankan untuk segera mengambil keputusan untuk beristirahat. Biasanya hal tersebut terjadi ketika bikers sudah melakukan perjalan selama dua jam.
3. Atur asupan makanan
Guna antisipasi perubahan jam makan, tambahkan asupan bernutrisi tinggi seperti mengkonsumsi sayur, buah, vitamin dan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi tubuh saat berkendara sehingga konsentrasi tetap terjaga.
4. Pemanasan sebelum berkendara
Selain meningkatkan respon saat berkendara, pemanasan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi kesiapan fisik untuk berkendara.
5. Fokus berkendara
Para bikers seharusnya sudah mengenal jalur yang sering dilaluinya, maka dari itu bukan sebuah hal yang sulit untuk tetap fokus selama perjalanan karena rute yang sudah akrab. Sehingga konsentrasi dapat tetap terjaga dan berkendara aman.
6. Berpikir positif
Berpikir positif akan membantu dalam mengelola emosi sehingga konsentrasi berkendara tetap terjaga.
7. Prediksi bahaya
Dengan melakukan prediksi bahaya, kita dapat mengantisipasi perubahan perilaku pengguna jalan. Misalnya, pengendara yang tergesa-gesa menjelang waktu berbuka puasa, pengendara yang menepi saat waktu berbuka puasa, pejalan kaki yang menawarkan jajanan berbuka puasa di tepi jalan dan lainnya.
Selain itu, para pengendara juga mesti melakukan persiapan dasar seperti perlengkapan berkendara seperti jaket dan helm serta kelengkapan surat berkendara.
Dalam hal ini, pemilik kendaraan juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berkendara. Dan dalam situasi pandemi yang belum berakhir ini, protokol kesehatan tetap harus diutamakan.
Dalam kondisi dan situasi apapun setiap pengguna jalan diharapkan dapat meredam emosi dengan menumbuhkan empati dan menghargai pengguna jalan lain serta menerapkan #cari_aman dalam berkendara agar tidak mengganggu pengguna jalan lain dan meningkatkan resiko kecelakaan.
"Dengan meningkatkan kendali diri, diharapkan konsentrasi dan emosi dapat terjaga sehingga
berkendara menjadi aman dan nyaman, serta ibadah puasa berjalan lancar," tutup Lucky.