Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rinie mengatakan, kesejahteraan guru honorer harus menjadi perhatian bersama pemerintah daerah agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang layak.
"Kita harus berterima kasih karena di tengah kurangnya guru akibat sebaran yang tidak merata, khususnya di pelosok, keberadaan guru honorer sangat membantu. Mereka rela mengajar meski hanya diberi insentif yang kecil sesuai kemampuan sekolah. Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Saat ini masih banyak sekolah di Kotawaringin Timur yang mengandalkan guru honorer untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah mereka. Guru honorer diberi insentif sesuai kemampuan sekolah, bahkan ada yang hanya ratusan ribu rupiah.
Rinie mengingatkan agar keberadaan guru honorer di sekolah negeri maupun swasta, harus menjadi perhatian. Pemerintah daerah wajib membantu mereka agar mendapatkan penghasilan yang lebih layak.
Terlebih di sekolah-sekolah swasta maupun sekolah negeri namun berada di pelosok. Banyak guru yang enggan ditugaskan di pelosok sehingga keberadaan guru honorer sangat berperan penting membantu sekolah mendidik anak-anak di kawasan pelosok.
Pemerintah daerah bisa membantu dengan mengalokasikan anggaran untuk memberi insentif guru honorer. Dengan begitu, para guru honorer bisa mendapat penghasilan tambahan, selain yang mereka terima dari pihak sekolah.
Baca juga: Kadin Kotim bantu optimalisasi pendapatan sektor sarang walet
Solusi lain, pemerintah kabupaten bisa mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak sehingga mereka mendapat gaji yang layak sesuai upah minimum. Bisa pula pemerintah memprioritaskan mereka dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sehingga mereka mendapat gaji yang lebih baik.
"Pemerintah juga harus memikirkan kesejahteraan guru honorer karena mereka punya keluarga sehingga tentunya harus memenuhi kebutuhan hidup. Guru honorer juga berjasa dan berperan penting dalam pendidikan di Kotawaringin Timur. Untuk itu pemerintah daerah harus memperhatikan nasib mereka," demikian Rinie.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah guru di Kotawaringin Timur pada 2019 lalu sebanyak 5.644 orang, terdiri dari PNS 2.749 orang, guru yayasan 1.376 orang, guru kontrak 425 orang dan guru honorer sekolah 1.123 orang.
DPRD Kotawaringin Timur mendorong kebutuhan guru dapat dipenuhi. Selain penambahan, juga perlu dilakukan pemerataan sebaran guru agar pemerataan peningkatan kualitas pendidikan juga tercapai.
Baca juga: DPRD Kotim minta perusahaan besar bantu serap beras petani lokal
Baca juga: Kasus kematian penderita COVID-19 di Kotim melonjak