Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Fairid Naparin memberikan jaminan pendidikan kepada seorang siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) yang putus sekolah karena kekurangan biaya.
"Tadi malam kami sudah panggil orang tua dan adik Revan yang putus sekolah. Kami carikan solusi dan disepakati dia akan melanjutkan sekolah lagi sampai lulus," kata Fairid di Palangka Raya, Rabu.
Selain memastikan anak tersebut melanjutkan sekolah sesuai dengan jenjang dan minatnya, Pemkot Palangka Raya bersama sejumlah pihak lain juga memberikan bantuan untuk kelengkapan sekolah.
Adapun bantuan yang diberikan yakni sepeda untuk menunjang aktivitas serta telepon genggam android mendukung pelaksanaan pembelajaran, yang saat ini banyak dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi COVID-19.
"Ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memastikan hak anak mendapat pendidikan dasar terpenuhi. Tidak ada lagi alasan tak bersekolah karena alasan ekonomi," kata Fairid.
Dia mengungkapkan pada pertemuan dengan siswa dan orang tuanya yang digelar di rumah jabatan wali kota pada Selasa (8/6) malam diketahui dia putus sekolah karena membantu orang tua.
"Kita cari tahu ternyata dia tinggal bersama ibu dan sudah tidak punya ayah. Niat membantu orang tua ini menjadi salah satu alasan dia putus sekolah," kata Fairid.
Nantinya, saat telah mulai bersekolah, lanjut Fairid siswa yang sebelumnya diketahui turut berjualan keliling sampai malam ini tetap diizinkan membantu orang tua namun tetap dalam batas-batas wajar.
"Misalnya di waktu senggang, di waktu libur dan tidak ada pekerjaan rumah dari sekolah dengan waktu yang terbatas. Jangan sampai niat baik anak malah masuk kategori 'eksploitasi anak'," kata Fairid.
Baca juga: Tren kasus kekerasan perempuan dan anak di Palangka Raya turun
Dia pun berharap nantinya tidak ada lagi anak di kota setempat yang tidak menyelesaikan sekolah tingkat jenjang pendidikan dasar. Dinas terkait, baik Dinas Pendidikan maupun Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) telah diminta melakukan deteksi dini terkait potensi putus sekolah di Kota Palangka Raya.
"Dinas juga harus memilih satu wadah khusus yang memberikan layanan maupun konsultasi yang dapat menyentuh masyarakat di 'akar rumput'," katanya.
Sebelumnya kisah Revan di ketahui dan dibagikan oleh seorang pengguna media sosial atas nama along_asary. Dipostingan video tersebut sang anak yang berjualan makanan ringan tertidur di tepi jalan sambil bersandar di sepeda.
Kondisi tersebut selanjutnya mendapat respon dari Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf dan instansi pemerintah kota setempat.
Baca juga: Rusliansyah kembali pimpin PMI Palangka Raya periode 2021-2026
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta masyarakat tingkatkan antisipasi karhutla
"Tadi malam kami sudah panggil orang tua dan adik Revan yang putus sekolah. Kami carikan solusi dan disepakati dia akan melanjutkan sekolah lagi sampai lulus," kata Fairid di Palangka Raya, Rabu.
Selain memastikan anak tersebut melanjutkan sekolah sesuai dengan jenjang dan minatnya, Pemkot Palangka Raya bersama sejumlah pihak lain juga memberikan bantuan untuk kelengkapan sekolah.
Adapun bantuan yang diberikan yakni sepeda untuk menunjang aktivitas serta telepon genggam android mendukung pelaksanaan pembelajaran, yang saat ini banyak dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi COVID-19.
"Ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memastikan hak anak mendapat pendidikan dasar terpenuhi. Tidak ada lagi alasan tak bersekolah karena alasan ekonomi," kata Fairid.
Dia mengungkapkan pada pertemuan dengan siswa dan orang tuanya yang digelar di rumah jabatan wali kota pada Selasa (8/6) malam diketahui dia putus sekolah karena membantu orang tua.
"Kita cari tahu ternyata dia tinggal bersama ibu dan sudah tidak punya ayah. Niat membantu orang tua ini menjadi salah satu alasan dia putus sekolah," kata Fairid.
Nantinya, saat telah mulai bersekolah, lanjut Fairid siswa yang sebelumnya diketahui turut berjualan keliling sampai malam ini tetap diizinkan membantu orang tua namun tetap dalam batas-batas wajar.
"Misalnya di waktu senggang, di waktu libur dan tidak ada pekerjaan rumah dari sekolah dengan waktu yang terbatas. Jangan sampai niat baik anak malah masuk kategori 'eksploitasi anak'," kata Fairid.
Baca juga: Tren kasus kekerasan perempuan dan anak di Palangka Raya turun
Dia pun berharap nantinya tidak ada lagi anak di kota setempat yang tidak menyelesaikan sekolah tingkat jenjang pendidikan dasar. Dinas terkait, baik Dinas Pendidikan maupun Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) telah diminta melakukan deteksi dini terkait potensi putus sekolah di Kota Palangka Raya.
"Dinas juga harus memilih satu wadah khusus yang memberikan layanan maupun konsultasi yang dapat menyentuh masyarakat di 'akar rumput'," katanya.
Sebelumnya kisah Revan di ketahui dan dibagikan oleh seorang pengguna media sosial atas nama along_asary. Dipostingan video tersebut sang anak yang berjualan makanan ringan tertidur di tepi jalan sambil bersandar di sepeda.
Kondisi tersebut selanjutnya mendapat respon dari Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf dan instansi pemerintah kota setempat.
Baca juga: Rusliansyah kembali pimpin PMI Palangka Raya periode 2021-2026
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta masyarakat tingkatkan antisipasi karhutla