Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat nilai ekspor di provinsi setempat pada April 2021 mencapai  245,71 juta dolar AS, alami kenaikan 12,42 persen dibanding Maret 2021 yang hanya berkisar  218,56 juta dolar AS.

Peningkatan itu karena meningkatnya ekspor hasil pertanian yang mencapai  2,85 juta dolar AS atau 1.357,14 persen dan industri sekitar  52,74 juta  dolar AS  atau 80,08 persen, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin.

"Nilai ekspor non migas Kalteng selama periode Januari–April 2021, mencapai  913,45 juta dolar AS, naik sebesar 28,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2020," tambahnya.

Dikatakan, selama April 2021, komoditas utama ekspor Kalteng adalah batu bara yang dikelompokkan pada bahan bakar mineral, emas pada kelompok perhiasan maupun permata, minyak kelapa sawit di kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, serta kayu lapis dan kayu dalam bentuk keping maupun pecahan pada kelompok kayu dan barang dari kayu.

Eko mengatakan peningkatan terbesar ekspor Kalteng pada April 2021 terhadap Maret 2021, terjadi pada perhiasan/permata senilai  28,30 juta dolar AS atau 124,23 persen.

"Sedangkan untuk penurunan terbesar, terjadi pada bahan bakar mineral senilai  25,72 juta dolar AS atau 18,34 persen," beber dia.

Baca juga: Larangan mudik dan penyekatan jadi pemicu terjadi inflasi di Kalteng

Negara tujuan utama ekspor Kalteng selama April 2021 yakni Jepang, Singapura, dan Tiongkok. Kontribusi ekspor ke ketiga negara itu mencapai 57,87 persen. Di mana, nilai ekspor Kalteng selama April 2021 yang mencapai   245,71 juta dolar AS, 21,89 persen atau  53,78 juta dolar AS ke Jepang, 20,79 persen atau  51,09 juta dolar AS ke Singapura, dan 15,19 persen atau  37,33 juta  dolar AS ke Tiongkok.

Kepala BPS Kalteng mengatakan, kontribusi layanan transportasi perdagangan ekspor seluruh pelabuhan di provinsi ini pada April 2021, juga mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya, yang semula hanya 16,59 persen menjadi 25,64 persen.

Total transaksi ekspor melalui pelabuhan di Kalteng yang mencapai   63,01 juta dolar AS, dengan rincian melalui Pelabuhan Kumai sebesar  52,47 juta dolar AS, Pangkalan Bun  6,55 juta dolar AS, Sampit  2,46 juta dolar AS, dan Pulang Pisau  1,53 juta dolar AS. Dan, dari pelabuhan di provinsi lain senilai  182,70 juta dolar AS atau 74,36 persen.

"Untuk pelabuhan provinsi lain, yakni Banjarmasin mencapai  104,05 juta dolar AS, Bandara Soekarno-Hatta sekitar  51,31 juta dolar AS, dan Tanjung Perak  13,19 juta dolar AS," demikian Eko.

Baca juga: Indeks harga konsumen Kalteng selama April 2021 alami inflasi

Baca juga: Kunjungan kapal laut di Pelabuhan Pulang Pisau alami peningkatan

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024