Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Jimmy Carter bersama pimpinan dan anggota Komisi II, melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas.
Kunjungan ini untuk melihat sekaligus mengecek langsung sejauh mana pembangunannya dan apakah siap berkontribusi bagi ketersediaan listrik di Kalteng, kata Jimmy melalui pesan singkat yang diterima di Palangka Raya, Kamis.
"Pembangunan PLTU di Desa Tumbang Kajuei ini kan sudah mulai dibangun sejak tahun 2017. Kami ingin cek sejauh mana kesiapannya," singkat dia.
Ketua Komisi II DPRD Kalteng Lohing Simon yang turut hadir dalam kunjungan itu menambahkan, pembangunan PLTU di Desa Tumbang Kajuei itu berawal dari keprihatinan mantan Bupati Gunung Mas almarhum Hambit Binti, terhadap kondisi listrik di kabupaten setempat.
Dia mengatakan sebelum tahun 2000-an, hampir 75 persen kecamatan dan desa di Kabupaten Gunung Mas belum dialiri listrik, sehingga Hambit yang kala itu menjabat Bupati, mengusulkan pembangunan PLTU di wilayah setempat.
"Sampai sekarang saja, masih ada sekitar 30 persen desa di Gumas belum dialiri listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jadi, kami berharap adanya PLTU ini, semua desa di Gumas dialiri listrik," pintanya.
Baca juga: Anggota DPRD Kalteng minta sosialisasi perda Darkarla digencarkan
Dirinya juga berharap aliran listrik yang nantinya berasal dari PLTU di Desa Tumbang Kajuei, lebih mengutamakan masyarakat di Gumas. Sebab, PLTU tersebut sekalipun program pemerintah pusat, tetap yang pertama mengusulkan dan menyediakan lahan adalah Pemkab Gumas.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan itu juga meminta perusahaan yang terlibat dalam pembangunan PLTU maupun penyedia bahan baku, memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar.
"Kehadiran PLTU ini harus berdampak pada mensejahterakan masyarakat Sekitar. Manajemen PLTU juga harapannya bisa membina pemuda-pemuda lokal Gumas untuk jadi pekerja. Tak perlu cari dari luar hanya untuk dijadikan pekerja," kata Lohing.
Kunjungan kerja yang dipimpin Jimmy Carter itu turut diikuti Ketua Komisi II Lohing Simon, Wakil Ketua Komisi II Henry M
Yoseph, Sekretris Komisi II Sudarsono, dan anggota HM Sriosako, Fajar Hariadi, Jainudim Karim, Sengkon, Ina Prayawati, Maryani Sabran, Natalia serta Yeni Maria.
Baca juga: Pansus DPRD Kalteng mulai bahas Raperda Pengelolaan DAS
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta gali potensi PAD dari pajak air permukaan
Kunjungan ini untuk melihat sekaligus mengecek langsung sejauh mana pembangunannya dan apakah siap berkontribusi bagi ketersediaan listrik di Kalteng, kata Jimmy melalui pesan singkat yang diterima di Palangka Raya, Kamis.
"Pembangunan PLTU di Desa Tumbang Kajuei ini kan sudah mulai dibangun sejak tahun 2017. Kami ingin cek sejauh mana kesiapannya," singkat dia.
Ketua Komisi II DPRD Kalteng Lohing Simon yang turut hadir dalam kunjungan itu menambahkan, pembangunan PLTU di Desa Tumbang Kajuei itu berawal dari keprihatinan mantan Bupati Gunung Mas almarhum Hambit Binti, terhadap kondisi listrik di kabupaten setempat.
Dia mengatakan sebelum tahun 2000-an, hampir 75 persen kecamatan dan desa di Kabupaten Gunung Mas belum dialiri listrik, sehingga Hambit yang kala itu menjabat Bupati, mengusulkan pembangunan PLTU di wilayah setempat.
"Sampai sekarang saja, masih ada sekitar 30 persen desa di Gumas belum dialiri listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jadi, kami berharap adanya PLTU ini, semua desa di Gumas dialiri listrik," pintanya.
Baca juga: Anggota DPRD Kalteng minta sosialisasi perda Darkarla digencarkan
Dirinya juga berharap aliran listrik yang nantinya berasal dari PLTU di Desa Tumbang Kajuei, lebih mengutamakan masyarakat di Gumas. Sebab, PLTU tersebut sekalipun program pemerintah pusat, tetap yang pertama mengusulkan dan menyediakan lahan adalah Pemkab Gumas.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan itu juga meminta perusahaan yang terlibat dalam pembangunan PLTU maupun penyedia bahan baku, memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar.
"Kehadiran PLTU ini harus berdampak pada mensejahterakan masyarakat Sekitar. Manajemen PLTU juga harapannya bisa membina pemuda-pemuda lokal Gumas untuk jadi pekerja. Tak perlu cari dari luar hanya untuk dijadikan pekerja," kata Lohing.
Kunjungan kerja yang dipimpin Jimmy Carter itu turut diikuti Ketua Komisi II Lohing Simon, Wakil Ketua Komisi II Henry M
Yoseph, Sekretris Komisi II Sudarsono, dan anggota HM Sriosako, Fajar Hariadi, Jainudim Karim, Sengkon, Ina Prayawati, Maryani Sabran, Natalia serta Yeni Maria.
Baca juga: Pansus DPRD Kalteng mulai bahas Raperda Pengelolaan DAS
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta gali potensi PAD dari pajak air permukaan