IPB University kembangkan es krim ramah lingkungan

Kamis, 24 Juni 2021 10:52 WIB

Jakarta (ANTARA) - Tim mahasiswa program sarjana IPB University dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengembangkan es krim ramah lingkungan dalam lingkup gerakan Climato.inc dalam rangka merespons isu perubahan iklim.

Menurut pernyataan resmi IPB University yang diterima di Jakarta pada Kamis, tim mahasiswa itu terdiri dari Iswatun Annas, Melani Laela Lestari, Milkah Royna, Phidju Marrin Sagala, dan Zahra Amani yang menjadi peserta dalam kegiatan Youth Leadership Camp for Climate Change (YLCCC) 2021.

Gerakan Climato sendiri bertujuan memberikan pengetahuan dan gagasan kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap perubahan iklim yang sudah sedang terjadi.

"Climato menyadari pentingnya sistem pangan saat ini yang harus sehat, bergizi bagi tubuh namun juga tidak melupakan kelestarian lingkungan. Ice cream Climato memiliki nilai carbon footprint yang rendah. Hal ini berkaitan langsung dengan prosesnya yang juga yang smart climate," ujar Iswatun Annas.

Gagasan awalnya, mereka berkreasi membuat es krim ramah lingkungan yang membawa misi kebaikan untuk kesehatan dan lingkungan sekaligus. Program itu juga turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Baca juga: Mahasiswi penjual roti ini lulusan terbaik IPB

Pada awal gerakannya, Iswatun dan tim membuat Ice Cream Climato segar dari buah pisang yang diberikan kepada anak-anak di Babakan Lebak, Bogor. Selain itu, mereka juga menyampaikan pentingnya makanan ramah lingkungan yang bisa diolah dalam bentuk berbagai jenis olahan menarik.

Menurut Zahra Amani, salah satu anggota tim Equinox YLCCC 2021, es krim memiliki banyak peminat sehingga mereka menjadikannya sebagai salah satu langkah strategis dalam menghubungkan makanan dengan perubahan iklim yang sedang terjadi.

"When it’s hotter, people eat more ice cream. Hal ini juga sesuai dengan kondisi yang jika semakin panas maka es krim akan mencair. Peristiwa ini juga merupakan analogi mencairnya es di kutub ketika bumi semakin memanas sehingga terjadi perubahan iklim di dunia. Es krim menjadi produk analogi yang juga dapat mengedukasi masyarakat bahwa bumi sedang memanas," jelas Zahra.

Namun, Zahra menjelaskan bahwa di sisi lain masih terdapat harapan untuk melakukan langkah mitigasi perubahan iklim yang lebih memperhatikan lingkungan.

Lebih lanjut ia mengatakan, Climato diharapkan menjadi penggagas dan pembawa perubahan bahwa makanan itu bisa lebih ramah lingkungan dan rendah jejak karbon. Yaitu dengan cara menggunakan sumber pangan lokal serta turut mengedukasi masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Baca juga: Rektor IPB beri sambutan meski terkonfirmasi positif COVID-19

Baca juga: Peneliti UI-IPB temukan kandidat antivirus corona dari bahan alami

Baca juga: IPB kembangkan ayam kampung unggul

Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

PLN UID Kalselteng luncurkan ManBill University tingkatkan "customer experience"

4 jam lalu

Stanford University mulai bangun kampus di IKN pada Mei 2024

08 March 2024 14:41 Wib

IPB teliti teknik pemanasan kayu untuk bahan bangunan cegah pelapukan

31 October 2023 8:28 Wib

10 saksi ledakan yang tewaskan mahasiswa IPB di lab diperiksa

25 August 2023 20:27 Wib

Seleksi Internal National University Debating Championship Tingkat Perguruan Tinggi Tahun 2023

04 April 2023 16:36 Wib, 2023
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

Microsoft akan beri pelatihan AI pada ratusan ribu orang di Indonesia

Lifestyle - 30 April 2024 17:45 Wib