Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggelontorkan dana Rp1 miliar pada 2021 ini untuk memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi melalui program Beasiswa Gerbang Mentaya.
"Beasiswa ini ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Mudah-mudahan beasiswa ini bisa membantu memenuhi keperluan mereka," kata Bupati Kotim H Halikinnor melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Wiyono di Sampit, Minggu.
Program beasiswa Gerbang Mentaya ini diupayakan dilaksanakan setiap tahun. Namun terkait besar anggaran yang dialokasikan setiap tahunnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah.
Untuk tahun ini, beasiswa diberikan kepada sekitar 380 orang. Rinciannya yakni, beasiswa Gerbang Mentaya kurang mampu untuk diploma III, IV dan strata I sebanyak 250 orang penerima dengan nominal Rp2,5 juta per orang, sehingga total sebesar Rp625 juta.
Sementara itu beasiswa untuk strata II yakni lima orang, sebesar Rp10 juta dengan nominal Rp2 juta per orang. Beasiswa tahap akhir diberikan untuk 115 orang sebanyak Rp 230 juta dengan nominal Rp2 juta per orang. Beasiswa pelajar, siswa, mahasiswa berprestasi non akademik untuk satu tahun sebesar Rp127.500.000.
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Kotim perketat pengawasan tempat usaha
Selain itu, ada pula beasiswa Gerbang Mentaya usia sekolah untuk 10 orang sebesar Rp7.500.000 atau per orang Rp750 ribu.
"Pemerintah daerah mengharapkan dengan adanya beasiswa tersebut maka dapat membantu para pelajar maupun mahasiswa melanjutkan pendidikan. Mudah-mudahan bantuan ini juga bisa sedikit membantu mengurangi beban biaya orangtua dalam membiayai anaknya yang sekolah dan kuliah," demikian Wiyono.
Ahmad, orangtua salah satu pelajar yang pernah menerima beasiswa Gerbang Mentaya mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah. Bantuan tersebut sangat bermanfaat membantu anaknya memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah.
"Kami tidak melihat itu semata bantuan dana, tetapi juga bentuk dukungan pemerintah daerah. Anak kami juga semakin termotivasi untuk rajin belajar," demikian Ahmad.
Baca juga: PGRI Kotim usulkan 1.146 guru honorer jadi tenaga kontrak
"Beasiswa ini ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Mudah-mudahan beasiswa ini bisa membantu memenuhi keperluan mereka," kata Bupati Kotim H Halikinnor melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Wiyono di Sampit, Minggu.
Program beasiswa Gerbang Mentaya ini diupayakan dilaksanakan setiap tahun. Namun terkait besar anggaran yang dialokasikan setiap tahunnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah.
Untuk tahun ini, beasiswa diberikan kepada sekitar 380 orang. Rinciannya yakni, beasiswa Gerbang Mentaya kurang mampu untuk diploma III, IV dan strata I sebanyak 250 orang penerima dengan nominal Rp2,5 juta per orang, sehingga total sebesar Rp625 juta.
Sementara itu beasiswa untuk strata II yakni lima orang, sebesar Rp10 juta dengan nominal Rp2 juta per orang. Beasiswa tahap akhir diberikan untuk 115 orang sebanyak Rp 230 juta dengan nominal Rp2 juta per orang. Beasiswa pelajar, siswa, mahasiswa berprestasi non akademik untuk satu tahun sebesar Rp127.500.000.
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Kotim perketat pengawasan tempat usaha
Selain itu, ada pula beasiswa Gerbang Mentaya usia sekolah untuk 10 orang sebesar Rp7.500.000 atau per orang Rp750 ribu.
"Pemerintah daerah mengharapkan dengan adanya beasiswa tersebut maka dapat membantu para pelajar maupun mahasiswa melanjutkan pendidikan. Mudah-mudahan bantuan ini juga bisa sedikit membantu mengurangi beban biaya orangtua dalam membiayai anaknya yang sekolah dan kuliah," demikian Wiyono.
Ahmad, orangtua salah satu pelajar yang pernah menerima beasiswa Gerbang Mentaya mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah. Bantuan tersebut sangat bermanfaat membantu anaknya memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah.
"Kami tidak melihat itu semata bantuan dana, tetapi juga bentuk dukungan pemerintah daerah. Anak kami juga semakin termotivasi untuk rajin belajar," demikian Ahmad.
Baca juga: PGRI Kotim usulkan 1.146 guru honorer jadi tenaga kontrak