Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah memantau lokasi kemunculan buaya di Sungai Mentaya, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, sekaligus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
"Kami ingin memastikan di mana lokasi kemunculan buaya kemarin. Selain itu kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai untuk menghindari serangan buaya," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Minggu.
Kemunculan buaya di perairan Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau terjadi pada Sabtu (31/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu warga sempat mengabadikan momen kemunculan buaya tersebut menggunakan kamera telepon seluler.
Muriansyah menemui seorang motoris bernama Iyan (25). Iyan adalah saksi mata sekaligus orang yang merekam video kemunculan buaya tersebut.
Berdasarkan keterangan yang didapat, buaya tersebut diperkirakan jenis buaya muara dengan panjang sekitar tiga meter. Lokasi kemunculan buaya di perairan wilayah Kelurahan Mentaya Seberang, berseberangan dengan Pusat Perbelanjaan Mentaya dan tempat rekreasi ikon Patung Jelawat.
Dalam pemantauan tersebut Muriansyah memberikan pengarahan pada warga yang dijumpai di sekitar lokasi kemunculan buaya agar selalu berhati-hati saat beraktivitas, terlebih saat hari sudah gelap karena rawan serangan buaya.
Baca juga: Rumah dinas pimpinan DPRD Kotim dijadikan tempat isolasi mandiri
Muriansyah juga menemui ketua RT setempat untuk memberikan penjelasan dugaan penyebab kemunculan buaya di lokasi tersebut. Dia meminta ketua RT membantu petugas untuk mengimbau warga agar berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama pada waktu malam dan subuh hari.
"Kami terus melakukan pemantauan lokasi kemunculan buaya. Kami juga terus melakukan pengarahan kepada warga terkait dugaan-dugaan penyebab kemunculan buaya di lokasi tersebut sehingga warga lebih hati-hati," ujar Muriansyah.
BKSDA Pos Sampit telah memasang tiga plang peringatan di wilayah perairan Sungai Mentaya terkait lokasi rawan serangan buaya. Papan peringatan tersebut rencananya akan ditambah di dua lokasi lainnya agar masyarakat lebih waspada.
Muriansyah mengatakan, buaya menyasar perairan dekat permukiman warga untuk mencari makanan karena sumber makanan di habitat aslinya semakin sulit didapat.
Masyarakat diimbau tidak membuang bangkai binatang maupun sampah rumah tangga ke sungai karena bisa memicu kedatangan buaya lantaran akan menjadi sumber makanan buaya. Warga juga diimbau tidak memelihara ternak dekat sungai karena juga bisa memancing kedatangan buaya.
Baca juga: Pendidikan dan latihan calon Paskibraka Kotim terapkan protokol kesehatan
"Kami ingin memastikan di mana lokasi kemunculan buaya kemarin. Selain itu kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai untuk menghindari serangan buaya," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Minggu.
Kemunculan buaya di perairan Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau terjadi pada Sabtu (31/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu warga sempat mengabadikan momen kemunculan buaya tersebut menggunakan kamera telepon seluler.
Muriansyah menemui seorang motoris bernama Iyan (25). Iyan adalah saksi mata sekaligus orang yang merekam video kemunculan buaya tersebut.
Berdasarkan keterangan yang didapat, buaya tersebut diperkirakan jenis buaya muara dengan panjang sekitar tiga meter. Lokasi kemunculan buaya di perairan wilayah Kelurahan Mentaya Seberang, berseberangan dengan Pusat Perbelanjaan Mentaya dan tempat rekreasi ikon Patung Jelawat.
Dalam pemantauan tersebut Muriansyah memberikan pengarahan pada warga yang dijumpai di sekitar lokasi kemunculan buaya agar selalu berhati-hati saat beraktivitas, terlebih saat hari sudah gelap karena rawan serangan buaya.
Baca juga: Rumah dinas pimpinan DPRD Kotim dijadikan tempat isolasi mandiri
Muriansyah juga menemui ketua RT setempat untuk memberikan penjelasan dugaan penyebab kemunculan buaya di lokasi tersebut. Dia meminta ketua RT membantu petugas untuk mengimbau warga agar berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama pada waktu malam dan subuh hari.
"Kami terus melakukan pemantauan lokasi kemunculan buaya. Kami juga terus melakukan pengarahan kepada warga terkait dugaan-dugaan penyebab kemunculan buaya di lokasi tersebut sehingga warga lebih hati-hati," ujar Muriansyah.
BKSDA Pos Sampit telah memasang tiga plang peringatan di wilayah perairan Sungai Mentaya terkait lokasi rawan serangan buaya. Papan peringatan tersebut rencananya akan ditambah di dua lokasi lainnya agar masyarakat lebih waspada.
Muriansyah mengatakan, buaya menyasar perairan dekat permukiman warga untuk mencari makanan karena sumber makanan di habitat aslinya semakin sulit didapat.
Masyarakat diimbau tidak membuang bangkai binatang maupun sampah rumah tangga ke sungai karena bisa memicu kedatangan buaya lantaran akan menjadi sumber makanan buaya. Warga juga diimbau tidak memelihara ternak dekat sungai karena juga bisa memancing kedatangan buaya.
Baca juga: Pendidikan dan latihan calon Paskibraka Kotim terapkan protokol kesehatan