Sampit (ANTARA) - Sebanyak 71 orang calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai menjalani pendidikan dan latihan di Asrama Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM setempat dengan menerapkan protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19.
"Memang sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi tentang kegiatan HUT RI ini tetapi kita mempersiapkan untuk upacara bendera. Untuk itu harus tetap dilaksanakan pendidikan dan pelatihannya karena tanpa itu mereka tidak akan bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Bupati Halikinnor saat membuka kegiatan, Sabtu.
Sebanyak 71 orang calon anggota Paskibraka ini merupakan orang-orang pilihan dari ratusan pelajar yang mengikuti seleksi belum lama ini. Mereka berasal dari berbagai sekolah, bahkan dari sejumlah kecamatan.
Calon anggota Paskibraka akan mengikuti kegiatan di tempat karantina tersebut pada 1 hingga 19 Agustus 2021. Mereka akan menjalankan tugas menaikkan bendera merah putih saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus nanti di Stadion 29 November Sampit yang lokasinya bersebelahan dengan asrama mereka.
Pendidikan dan latihan ini akan membantu membentuk karakter peserta untuk menjadi generasi muda yang memiliki kemampuan mumpuni. Harapannya nantinya setelah selesai melaksanakan tugas, mereka kembali ke lingkungan masing-masing dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya.
Baca juga: Ini tujuh prioritas pembangunan Kotim 2022
Halikinnor mengingatkan pelaksanaan dan pelatihan ini tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 karena pandemi virus mematikan ini masih terjadi.
Peserta, pelatih dan panitia diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kondisi peserta juga harus rutin diperiksa oleh tim kesehatan untuk memastikan mereka dalam kondisi yang selalu sehat.
"Saya melihat kondisi anak-anak kita ini dalam keadaan sehat semua. Saya yakin dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mudah-mudahan kita berdoa juga mereka tetap sehat sehingga pendidikan dan latihan ini berjalan dengan lancar dan nanti pada saatnya mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik," harap Halikinnor.
Halikinnor juga mengimbau satuan organisasi perangkat daerah dan masyarakat turut memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan ini, namun tidak boleh menyebabkan kerumunan. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang bendera, umbul-umbul sehingga suasana terasa menjadi meriah.
"Supaya kita bisa sedikit terhibur dan tidak stres karena COVID-19. Camat, lurah dan kepala desa saya minta membersihkan gapura dan memasang umbul-umbul. Ini juga bagian dari cinta tanah air dan kebangsaan kita sekaligus penghargaan terhadap pahlawan," demikian Halikinnor.
Baca juga: Perusahaan besar di Kotim diminta siapkan ruang isolasi mandiri penderita COVID-19
"Memang sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi tentang kegiatan HUT RI ini tetapi kita mempersiapkan untuk upacara bendera. Untuk itu harus tetap dilaksanakan pendidikan dan pelatihannya karena tanpa itu mereka tidak akan bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Bupati Halikinnor saat membuka kegiatan, Sabtu.
Sebanyak 71 orang calon anggota Paskibraka ini merupakan orang-orang pilihan dari ratusan pelajar yang mengikuti seleksi belum lama ini. Mereka berasal dari berbagai sekolah, bahkan dari sejumlah kecamatan.
Calon anggota Paskibraka akan mengikuti kegiatan di tempat karantina tersebut pada 1 hingga 19 Agustus 2021. Mereka akan menjalankan tugas menaikkan bendera merah putih saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus nanti di Stadion 29 November Sampit yang lokasinya bersebelahan dengan asrama mereka.
Pendidikan dan latihan ini akan membantu membentuk karakter peserta untuk menjadi generasi muda yang memiliki kemampuan mumpuni. Harapannya nantinya setelah selesai melaksanakan tugas, mereka kembali ke lingkungan masing-masing dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya.
Baca juga: Ini tujuh prioritas pembangunan Kotim 2022
Halikinnor mengingatkan pelaksanaan dan pelatihan ini tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 karena pandemi virus mematikan ini masih terjadi.
Peserta, pelatih dan panitia diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kondisi peserta juga harus rutin diperiksa oleh tim kesehatan untuk memastikan mereka dalam kondisi yang selalu sehat.
"Saya melihat kondisi anak-anak kita ini dalam keadaan sehat semua. Saya yakin dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mudah-mudahan kita berdoa juga mereka tetap sehat sehingga pendidikan dan latihan ini berjalan dengan lancar dan nanti pada saatnya mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik," harap Halikinnor.
Halikinnor juga mengimbau satuan organisasi perangkat daerah dan masyarakat turut memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan ini, namun tidak boleh menyebabkan kerumunan. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang bendera, umbul-umbul sehingga suasana terasa menjadi meriah.
"Supaya kita bisa sedikit terhibur dan tidak stres karena COVID-19. Camat, lurah dan kepala desa saya minta membersihkan gapura dan memasang umbul-umbul. Ini juga bagian dari cinta tanah air dan kebangsaan kita sekaligus penghargaan terhadap pahlawan," demikian Halikinnor.
Baca juga: Perusahaan besar di Kotim diminta siapkan ruang isolasi mandiri penderita COVID-19