Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sedang mempersiapkan pendaftaran online peserta vaksinasi COVID-19 untuk memudahkan warga, sekaligus mencegah kerumunan.
"Aplikasinya masih diujicoba. Rencananya Minggu malam kami update. Mudah-mudahan Senin sudah bisa digunakan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Sabtu.
Multazam yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mengatakan, aplikasi tersebut akan membantu menghubungkan masyarakat dengan fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan giliran vaksinasi COVID-19.
Melalui aplikasi ini nantinya diharapkan masyarakat sudah bisa mendapat kepastian dan mengetahui kapan dia mendapatkan giliran untuk divaksinasi sehingga hanya datang ketika waktunya tiba.
Terobosan pendaftaran online vaksinasi COVID-19 ini menyikapi antrean padat yang sempat terjadi saat vaksinasi secara massal di atrium Citimall Sampit belum lama ini. Saat itu ratusan warga datang memadati pusat perbelanjaan itu agar bisa mendapat formulir dan giliran divaksinasi.
Melalui aplikasi online ini nantinya antrean panjang atau kerumunan warga tidak sampai terjadi. Warga bisa mendapatkan informasi pasti kapan giliran dan waktu bagi mereka datang ke pusat pelayanan kesehatan untuk divaksinasi.
"Sehingga tidak berkerumun dan masyarakat akan dapat kepastian hadir. Dan kepastian dapat vaksin," tegas Multazam.
Multazam mengakui antusias masyarakat Kotawaringin Timur untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sangat tinggi, sayangnya belum bisa diimbangi oleh ketersediaan vaksin. Hal itulah yang membuat warga antre agar bisa divaksinasi karena mengetahui vaksin yang tersedia terbatas.
Baca juga: Komisi IV DPRD Kotim segera telusuri dugaan pencemaran limbah CPO
Bupati Halikinnor sudah mengirim surat kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kementerian Kesehatan meminta agar Kotawaringin Timur mendapat pasokan vaksin COVID-19 sesuai kebutuhan.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya memutus mata rantai penularan COVID-19. Semakin banyak warga yang sudah divaksin, diharapkan terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok sehingga tidak mudah tertular COVID-19.
Sementara itu berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Sabtu siang terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak 24 orang, pasien sembuh 21 orang dan pasien yang wafat sebanyak tiga orang.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah sebanyak 4.509 kasus, terdiri dari 4.047 kasus sembuh, 290 orang masih ditangani dan 172 orang telah wafat.
Masyarakat diimbau terus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Mereka yang sudah divaksinasi juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular virus mematikan tersebut.
Baca juga: Doa khusyuk warga binaan Lapas Sampit agar pandemi COVID-19 berakhir
"Aplikasinya masih diujicoba. Rencananya Minggu malam kami update. Mudah-mudahan Senin sudah bisa digunakan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Sabtu.
Multazam yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mengatakan, aplikasi tersebut akan membantu menghubungkan masyarakat dengan fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan giliran vaksinasi COVID-19.
Melalui aplikasi ini nantinya diharapkan masyarakat sudah bisa mendapat kepastian dan mengetahui kapan dia mendapatkan giliran untuk divaksinasi sehingga hanya datang ketika waktunya tiba.
Terobosan pendaftaran online vaksinasi COVID-19 ini menyikapi antrean padat yang sempat terjadi saat vaksinasi secara massal di atrium Citimall Sampit belum lama ini. Saat itu ratusan warga datang memadati pusat perbelanjaan itu agar bisa mendapat formulir dan giliran divaksinasi.
Melalui aplikasi online ini nantinya antrean panjang atau kerumunan warga tidak sampai terjadi. Warga bisa mendapatkan informasi pasti kapan giliran dan waktu bagi mereka datang ke pusat pelayanan kesehatan untuk divaksinasi.
"Sehingga tidak berkerumun dan masyarakat akan dapat kepastian hadir. Dan kepastian dapat vaksin," tegas Multazam.
Multazam mengakui antusias masyarakat Kotawaringin Timur untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sangat tinggi, sayangnya belum bisa diimbangi oleh ketersediaan vaksin. Hal itulah yang membuat warga antre agar bisa divaksinasi karena mengetahui vaksin yang tersedia terbatas.
Baca juga: Komisi IV DPRD Kotim segera telusuri dugaan pencemaran limbah CPO
Bupati Halikinnor sudah mengirim surat kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kementerian Kesehatan meminta agar Kotawaringin Timur mendapat pasokan vaksin COVID-19 sesuai kebutuhan.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya memutus mata rantai penularan COVID-19. Semakin banyak warga yang sudah divaksin, diharapkan terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok sehingga tidak mudah tertular COVID-19.
Sementara itu berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Sabtu siang terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak 24 orang, pasien sembuh 21 orang dan pasien yang wafat sebanyak tiga orang.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah sebanyak 4.509 kasus, terdiri dari 4.047 kasus sembuh, 290 orang masih ditangani dan 172 orang telah wafat.
Masyarakat diimbau terus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Mereka yang sudah divaksinasi juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular virus mematikan tersebut.
Baca juga: Doa khusyuk warga binaan Lapas Sampit agar pandemi COVID-19 berakhir