Puruk Cahu (ANTARA) - Paskibraka wakil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Murung Raya, Kalimantan Tengah, Dea Salsabila, sebagai dipercaya menjadi pembawa baki bendera pada upacara pengibaran Sang Merah Putih di halaman Kantor Bupati Murung Raya, Selasa pagi, 17 Agustus 2021.
Selain menjadi pembawa baki d iupacara penaikan bendera, gadis berusia 17 tahun tersebut juga kembali dipercaya sebagai pembawa baki pada upacara penurunan bendera di sore hari.
"Ini pertama kali menjadi salah satu anggota Paskibraka, dan langsung dipercaya menjadi pembawa baki. Terus terang awalnya ragu dan gugup," kesan Dea setelah selesai upacara penaikan bendera.
Untuk mengatasi perasaan gugup dan ragu, Dea mengatakan dirinya menanamkan perasaan yakin bisa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pembawa baki yang diatasnya terdapat bendera Merah Putih.
"Alhamdulillah saat upacara tadi berjalan dengan lancar. Ini semua berkat kerja sama semua tim Paskibraka dan dukungan semua pihak, baik itu orang tua, pelatih dan pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan," tutur Dea lagi.
Baca juga: RSUD Puruk Cahu dapat bantuan oksigen konsentrator
Sementara itu salah satu pelatih Paskibra Murung Raya, Bripka Arizal Gazali mengatakan jumlah Paskibraka yang bertugas saat penaikan dan penurunan bendera pada HUT RI tahun 2021 sebanyak 16 orang dan 2 orang disiapkan sebagai cadangan.
"Waktu latihan hanya 10 hari sejak tanggal 5 Agustus sampai 15 Agustus. Tanggal 16 Agustus dilaksanakan gladi. Selama latihan kami terapkan protokol kesehatan, diantaranya wajib pakai masker dan menjaga jarak," ujar Bripka Arizal.
Sebelum pelaksanaan pelatihan tanggal 5 Agustus lalu, Bripka Arizal mengatakan semua anggota Paskibraka juga diwajibkan mengikuti swab antigen untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.
Dia mengaku sangat bersyukur karena pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses. Dia berterima kasih dan mengapresiasi seluruh anggota Paskibraka dan pihak lainnya yang sudah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini.
Baca juga: Peringatan HUT RI di Mura dilaksanakan dengan mengutamakan penerapan prokes
Selain menjadi pembawa baki d iupacara penaikan bendera, gadis berusia 17 tahun tersebut juga kembali dipercaya sebagai pembawa baki pada upacara penurunan bendera di sore hari.
"Ini pertama kali menjadi salah satu anggota Paskibraka, dan langsung dipercaya menjadi pembawa baki. Terus terang awalnya ragu dan gugup," kesan Dea setelah selesai upacara penaikan bendera.
Untuk mengatasi perasaan gugup dan ragu, Dea mengatakan dirinya menanamkan perasaan yakin bisa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pembawa baki yang diatasnya terdapat bendera Merah Putih.
"Alhamdulillah saat upacara tadi berjalan dengan lancar. Ini semua berkat kerja sama semua tim Paskibraka dan dukungan semua pihak, baik itu orang tua, pelatih dan pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan," tutur Dea lagi.
Baca juga: RSUD Puruk Cahu dapat bantuan oksigen konsentrator
Sementara itu salah satu pelatih Paskibra Murung Raya, Bripka Arizal Gazali mengatakan jumlah Paskibraka yang bertugas saat penaikan dan penurunan bendera pada HUT RI tahun 2021 sebanyak 16 orang dan 2 orang disiapkan sebagai cadangan.
"Waktu latihan hanya 10 hari sejak tanggal 5 Agustus sampai 15 Agustus. Tanggal 16 Agustus dilaksanakan gladi. Selama latihan kami terapkan protokol kesehatan, diantaranya wajib pakai masker dan menjaga jarak," ujar Bripka Arizal.
Sebelum pelaksanaan pelatihan tanggal 5 Agustus lalu, Bripka Arizal mengatakan semua anggota Paskibraka juga diwajibkan mengikuti swab antigen untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.
Dia mengaku sangat bersyukur karena pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses. Dia berterima kasih dan mengapresiasi seluruh anggota Paskibraka dan pihak lainnya yang sudah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini.
Baca juga: Peringatan HUT RI di Mura dilaksanakan dengan mengutamakan penerapan prokes