Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengapresiasi dukungan masyarakat selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan meminta semua pihak tidak terjebak euforia atas perbaikan sejumlah indikator penanganan COVID-19 serta tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes).
"Pemerintah mengapresiasi dukungan masyarakat dalam pelaksanaan PPKM sehingga terjadi perbaikan di beberapa indikator, seperti turunnya angka kasus harian, angka kasus aktif, dan angka kematian akibat COVID-19," kata Johnny dalam siaran persnya, Rabu.
"Namun masyarakat tidak boleh terjebak euforia. Data menunjukkan lonjakan kasus masih terjadi di berbagai negara, bahkan negara yang cakupan vaksinasinya cukup tinggi," tambahnya.
Baca juga: Cegah COVID varian Mu, pemerintah awasi ketat pintu masuk Indonesia
Saat ini, beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam tengah menghadapi eskalasi kasus COVID-19. Bahkan, Johnny menyebut, beberapa negara hendak memberlakukan kebijakan serupa dengan Indonesia untuk mengendalikan pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, Johnny menekankan agar masyarakat senantiasa waspada dan tetap disiplin memakai masker meski telah divaksinasi. Masyarakat yang belum melakukan vaksin juga diminta untuk segera vaksin.
"Protokol kesehatan sudah seharusnya menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah dan DPR RI sahkan UU AAEC tentang perdagangan elektronik
Johnny lalu memaparkan penelitian Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa masker ganda terbukti dapat mengurangi resiko terpapar COVID-19 hingga 95 persen.
"Masker sangat penting karena dapat mencegah virus corona jenis apa pun masuk ke tubuh. Temuan ini merupakan hasil kajian dari berbagai lembaga penelitian dunia yang sudah sepatutnya menyadarkan kita untuk terus menggunakan masker," tuturnya.
Dia menambahkan, vaksinasi berperan penting untuk mengurangi risiko sakit parah apabila virus sudah terlanjur masuk ke tubuh. Antibodi yang terbentuk karena vaksin akan melawan virus COVID-19 yang berhasil masuk ke tubuh sehingga risiko sakit berat dapat diminimalkan.
Baca juga: Menkominfo ingatkan jangan terjebak euforia turunnya kasus COVID-19
Johnny juga mengatakan, meski telah terjadi penurunan kasus, pemerintah akan terus melakukan penguatan terhadap ketahanan medis di Tanah Air sebagai bentuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus di kemudian hari.
"Selain itu, penguatan ketahanan medis ini juga diharapkan sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia," tutup Johnny.
Baca juga: Menkominfo: Penerapan digitalisasi kunci tangani pandemi COVID-19
Baca juga: Masyarakat diminta tetap waspada meski kasus COVID-19 turun
"Pemerintah mengapresiasi dukungan masyarakat dalam pelaksanaan PPKM sehingga terjadi perbaikan di beberapa indikator, seperti turunnya angka kasus harian, angka kasus aktif, dan angka kematian akibat COVID-19," kata Johnny dalam siaran persnya, Rabu.
"Namun masyarakat tidak boleh terjebak euforia. Data menunjukkan lonjakan kasus masih terjadi di berbagai negara, bahkan negara yang cakupan vaksinasinya cukup tinggi," tambahnya.
Baca juga: Cegah COVID varian Mu, pemerintah awasi ketat pintu masuk Indonesia
Saat ini, beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam tengah menghadapi eskalasi kasus COVID-19. Bahkan, Johnny menyebut, beberapa negara hendak memberlakukan kebijakan serupa dengan Indonesia untuk mengendalikan pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, Johnny menekankan agar masyarakat senantiasa waspada dan tetap disiplin memakai masker meski telah divaksinasi. Masyarakat yang belum melakukan vaksin juga diminta untuk segera vaksin.
"Protokol kesehatan sudah seharusnya menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah dan DPR RI sahkan UU AAEC tentang perdagangan elektronik
Johnny lalu memaparkan penelitian Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa masker ganda terbukti dapat mengurangi resiko terpapar COVID-19 hingga 95 persen.
"Masker sangat penting karena dapat mencegah virus corona jenis apa pun masuk ke tubuh. Temuan ini merupakan hasil kajian dari berbagai lembaga penelitian dunia yang sudah sepatutnya menyadarkan kita untuk terus menggunakan masker," tuturnya.
Dia menambahkan, vaksinasi berperan penting untuk mengurangi risiko sakit parah apabila virus sudah terlanjur masuk ke tubuh. Antibodi yang terbentuk karena vaksin akan melawan virus COVID-19 yang berhasil masuk ke tubuh sehingga risiko sakit berat dapat diminimalkan.
Baca juga: Menkominfo ingatkan jangan terjebak euforia turunnya kasus COVID-19
Johnny juga mengatakan, meski telah terjadi penurunan kasus, pemerintah akan terus melakukan penguatan terhadap ketahanan medis di Tanah Air sebagai bentuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus di kemudian hari.
"Selain itu, penguatan ketahanan medis ini juga diharapkan sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia," tutup Johnny.
Baca juga: Menkominfo: Penerapan digitalisasi kunci tangani pandemi COVID-19
Baca juga: Masyarakat diminta tetap waspada meski kasus COVID-19 turun