Sampit (ANTARA) - Rombongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat melakukan kaji banding ke DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur terkait upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta penyelenggaraan pendidikan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami menilai ada kebijakan-kebijakan di Kotawaringin Timur yang menurut kami bisa juga kami terapkan untuk kemajuan di Kotawaringin Barat. Prinsip kegiatan hari ini, kami ingin menimba ilmu dari kawan-kawan di Kotawaringin Timur. Saya kaget Kotim ini APBD nya hampir Rp2 triliun, sementara kita di Kobar belum bisa banyak bergerak," kata Ketua DPRD Kotawaringin Barat Muhammad Rusdi Gozali di Sampit, Rabu.
Rombongan DPRD Kotawaringin Barat datang dengan personel hampir lengkap dari semua komisi. Mereka juga didampingi instansi teknis seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Badan Pendapatan Daerah dan lainnya.
Kedatangan rombongan diterima di ruang rapat paripurna DPRD Kotawaringin Timur. Pertemuan dipandu Ketua Komisi III Sanidin karena unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur sedang ada kegiatan lain di waktu bersamaan.
Rusdi Gozali mengatakan, banyak hal yang di Kotawaringin Timur yang dinilai lebih maju. Untuk itulah DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat merasa perlu meminta informasi dari pengalaman yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Beberapa hal yang dipelajari yaitu terkait pembelajaran tatap muka dan anggaran pendidikan. Kotawaringin Timur sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sementara Kotawaringin Barat belum melaksanakannya.
Selain itu, kebijakan peningkatan PAD melalui optimalisasi PBB-P2, PBB perkebunan, pengelolaan piutang pajak daerah dan lainnya di Kotawaringin Timur juga menjadi perhatian.
Baca juga: Lima nama ramaikan bursa calon ketua IKA PMII Sampit
Menurutnya, intinya DPRD Kotawaringin Barat mempersilakan instansi melakukan kreativitas untuk meningkatkan pendapatan asalkan semuanya jelas. Dia mencontohkan potensi PAD dari PBB-P2 dan pengelolaan parkir menjadi pendapatan permanen.
"Kalau kita berburu dengan yang lebih maju itu kan tidak salah. Ini supaya kita bisa lebih baik lagi. Tujuan ini semua tentu untuk kemajuan daerah dan masyarakat kita," ujar Rusdi Gozali.
Sementara itu, semua pertanyaan yang disampaikan legislator maupun instansi terkait dari rombongan DPRD Kotawaringin Barat dijawab dengan rinci oleh DPRD dan instansi terkait di Kotawaringin Timur.
"Setiap kebijakan yang dilaksanakan tentu sudah dipertimbangkan. Seperti rencana pembelajaran tatap muka juga sempat ada pro dan kontra, namun dilakukan diskusi dengan semua pihak sehingga diputuskan bahwa ini bisa dilakukan. Selain itu, ini juga ada acuan sebagai dasar," kata Sanidin.
Sementara itu terkait upaya menggali potensi pendapatan asli daerah, semua dijelaskan secara rinci oleh Kepala Bidang Penagihan, Pembukuan dan Pelaporan Bapenda Kotawaringin Timur, Cipto Utama. Penjelasan mulai dari regulasi hingga pemanfaatan teknologi untuk menunjang optimalisasi pendapatan.
"Sektor PBB-P2, termasuk di perkebunan memang potensinya cukup besar. Ini yang terus kami optimalkan. Kami selalu siap berbagi informasi. Sebaliknya, kami juga menilai banyak hal yang perlu kami pelajari dari Kotawaringin Barat, diantaranya optimalisasi pajak sarang burung walet," kata Cipto.
Sementara itu, pertemuan antara legislator dan eksekutif dua daerah bertetangga ini berlangsung dalam suasana keakraban. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan berfoto bersama.
Baca juga: PKK Kotim bantu optimalkan percepatan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Ini komposisi perubahan APBD Kotim 2021
"Kami menilai ada kebijakan-kebijakan di Kotawaringin Timur yang menurut kami bisa juga kami terapkan untuk kemajuan di Kotawaringin Barat. Prinsip kegiatan hari ini, kami ingin menimba ilmu dari kawan-kawan di Kotawaringin Timur. Saya kaget Kotim ini APBD nya hampir Rp2 triliun, sementara kita di Kobar belum bisa banyak bergerak," kata Ketua DPRD Kotawaringin Barat Muhammad Rusdi Gozali di Sampit, Rabu.
Rombongan DPRD Kotawaringin Barat datang dengan personel hampir lengkap dari semua komisi. Mereka juga didampingi instansi teknis seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Badan Pendapatan Daerah dan lainnya.
Kedatangan rombongan diterima di ruang rapat paripurna DPRD Kotawaringin Timur. Pertemuan dipandu Ketua Komisi III Sanidin karena unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur sedang ada kegiatan lain di waktu bersamaan.
Rusdi Gozali mengatakan, banyak hal yang di Kotawaringin Timur yang dinilai lebih maju. Untuk itulah DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat merasa perlu meminta informasi dari pengalaman yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Beberapa hal yang dipelajari yaitu terkait pembelajaran tatap muka dan anggaran pendidikan. Kotawaringin Timur sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sementara Kotawaringin Barat belum melaksanakannya.
Selain itu, kebijakan peningkatan PAD melalui optimalisasi PBB-P2, PBB perkebunan, pengelolaan piutang pajak daerah dan lainnya di Kotawaringin Timur juga menjadi perhatian.
Baca juga: Lima nama ramaikan bursa calon ketua IKA PMII Sampit
Menurutnya, intinya DPRD Kotawaringin Barat mempersilakan instansi melakukan kreativitas untuk meningkatkan pendapatan asalkan semuanya jelas. Dia mencontohkan potensi PAD dari PBB-P2 dan pengelolaan parkir menjadi pendapatan permanen.
"Kalau kita berburu dengan yang lebih maju itu kan tidak salah. Ini supaya kita bisa lebih baik lagi. Tujuan ini semua tentu untuk kemajuan daerah dan masyarakat kita," ujar Rusdi Gozali.
Sementara itu, semua pertanyaan yang disampaikan legislator maupun instansi terkait dari rombongan DPRD Kotawaringin Barat dijawab dengan rinci oleh DPRD dan instansi terkait di Kotawaringin Timur.
"Setiap kebijakan yang dilaksanakan tentu sudah dipertimbangkan. Seperti rencana pembelajaran tatap muka juga sempat ada pro dan kontra, namun dilakukan diskusi dengan semua pihak sehingga diputuskan bahwa ini bisa dilakukan. Selain itu, ini juga ada acuan sebagai dasar," kata Sanidin.
Sementara itu terkait upaya menggali potensi pendapatan asli daerah, semua dijelaskan secara rinci oleh Kepala Bidang Penagihan, Pembukuan dan Pelaporan Bapenda Kotawaringin Timur, Cipto Utama. Penjelasan mulai dari regulasi hingga pemanfaatan teknologi untuk menunjang optimalisasi pendapatan.
"Sektor PBB-P2, termasuk di perkebunan memang potensinya cukup besar. Ini yang terus kami optimalkan. Kami selalu siap berbagi informasi. Sebaliknya, kami juga menilai banyak hal yang perlu kami pelajari dari Kotawaringin Barat, diantaranya optimalisasi pajak sarang burung walet," kata Cipto.
Sementara itu, pertemuan antara legislator dan eksekutif dua daerah bertetangga ini berlangsung dalam suasana keakraban. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan berfoto bersama.
Baca juga: PKK Kotim bantu optimalkan percepatan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Ini komposisi perubahan APBD Kotim 2021