Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rinie meminta pejabat di lingkup pemerintah kabupaten setempat, terlebih yang baru dilantik, bisa lebih inovatif dan kreatif.
"Saya sepakat dengan keinginan bupati bahwa saat ini diperlukan inovasi dan kreasi agar kembali bangkit di tengah lesunya perekonomian imbas pandemi COVID-19 yang masih terjadi," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Kamis (16/9) pagi kemarin Bupati Halikinnor melantik 316 orang pejabat yang terdiri dari pejabat eselon II sebanyak 16 orang, eselon III sebanyak 120 orang dan eselon IV sebanyak 180 orang.
Menurut Rinie, mutasi pejabat merupakan hal lumrah dalam pemerintahan. Bupati dan wakil bupati memerlukan dukungan dari pejabat yang dinilai bisa menjalankan visi dan misi pembangunan yang telah dibuat.
Rinie hanya mengingatkan agar pejabat yang sudah diberi amanah untuk segera menyesuaikan diri dengan tugas baru. Mereka dituntut bekerja keras untuk mendukung jalannya pemerintahan.
Saat ini situasi dinilai cukup sulit karena anggaran jauh berkurang. Selain kucuran anggaran dari pemerintah pusat berkurang, pemasukan dari pendapatan asli daerah (PAD) juga merosot akibat lesunya perekonomian.
Tidak hanya perekonomian, sektor lainnya juga memerlukan peningkatan seperti pendidikan dan kesehatan. Pemerintah daerah harus bekerja keras untuk meningkatkan kembali pembangunan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Perlu inovasi dan kreativitas kepala satuan organisasi perangkat daerah agar pembangunan berjalan lebih baik meski kondisi perekonomian belum pulih. Di tengah keterbatasan anggaran, inovasi dan kreativitas diharapkan mampu menjadi solusi sehingga program pembangunan tetap berjalan.
Baca juga: Kawasan pendidikan jadi tumpukan sampah, Karang Taruna Kotim turun tangan
Rinie berharap pergantian pimpinan belasan SOPD tidak sampai membuat kemunduran. Justru, semangat baru para pejabat tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja masing-masing instansi.
"Ini sudah memasuki triwulan ketiga. Kinerja harus ditingkatkan, baik dalam hal menggali PAD, serapan anggaran maupun realisasi pembangunan fisik. Perlu kerja keras untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan," demikian Rinie.
Bupati Halikinnor mengatakan, dia berharap seluruh jajarannya untuk bekerja keras. Dia menginginkan pejabatnya tidak terus terkendala masalah minimnya anggaran, tetapi justru harus kreatif dan inovatif supaya pembangunan tetap berjalan.
"Sampai Agustus lalu PAD kita baru sekitar Rp27 miliar. Makanya saya meminta kepala SOPD untuk kreatif dan inovatif. Meski di tengah minimnya anggaran ini harus tetap bisa melaksanakan program. Kalau cuma terus berharap diberi anggaran, siapapun bisa memimpin seperti itu," demikian Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim mulai operasionalkan Dermaga Pelangsian
"Saya sepakat dengan keinginan bupati bahwa saat ini diperlukan inovasi dan kreasi agar kembali bangkit di tengah lesunya perekonomian imbas pandemi COVID-19 yang masih terjadi," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Kamis (16/9) pagi kemarin Bupati Halikinnor melantik 316 orang pejabat yang terdiri dari pejabat eselon II sebanyak 16 orang, eselon III sebanyak 120 orang dan eselon IV sebanyak 180 orang.
Menurut Rinie, mutasi pejabat merupakan hal lumrah dalam pemerintahan. Bupati dan wakil bupati memerlukan dukungan dari pejabat yang dinilai bisa menjalankan visi dan misi pembangunan yang telah dibuat.
Rinie hanya mengingatkan agar pejabat yang sudah diberi amanah untuk segera menyesuaikan diri dengan tugas baru. Mereka dituntut bekerja keras untuk mendukung jalannya pemerintahan.
Saat ini situasi dinilai cukup sulit karena anggaran jauh berkurang. Selain kucuran anggaran dari pemerintah pusat berkurang, pemasukan dari pendapatan asli daerah (PAD) juga merosot akibat lesunya perekonomian.
Tidak hanya perekonomian, sektor lainnya juga memerlukan peningkatan seperti pendidikan dan kesehatan. Pemerintah daerah harus bekerja keras untuk meningkatkan kembali pembangunan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Perlu inovasi dan kreativitas kepala satuan organisasi perangkat daerah agar pembangunan berjalan lebih baik meski kondisi perekonomian belum pulih. Di tengah keterbatasan anggaran, inovasi dan kreativitas diharapkan mampu menjadi solusi sehingga program pembangunan tetap berjalan.
Baca juga: Kawasan pendidikan jadi tumpukan sampah, Karang Taruna Kotim turun tangan
Rinie berharap pergantian pimpinan belasan SOPD tidak sampai membuat kemunduran. Justru, semangat baru para pejabat tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja masing-masing instansi.
"Ini sudah memasuki triwulan ketiga. Kinerja harus ditingkatkan, baik dalam hal menggali PAD, serapan anggaran maupun realisasi pembangunan fisik. Perlu kerja keras untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan," demikian Rinie.
Bupati Halikinnor mengatakan, dia berharap seluruh jajarannya untuk bekerja keras. Dia menginginkan pejabatnya tidak terus terkendala masalah minimnya anggaran, tetapi justru harus kreatif dan inovatif supaya pembangunan tetap berjalan.
"Sampai Agustus lalu PAD kita baru sekitar Rp27 miliar. Makanya saya meminta kepala SOPD untuk kreatif dan inovatif. Meski di tengah minimnya anggaran ini harus tetap bisa melaksanakan program. Kalau cuma terus berharap diberi anggaran, siapapun bisa memimpin seperti itu," demikian Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim mulai operasionalkan Dermaga Pelangsian