Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah mendorong dan mengajak masyarakat setempat melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan lokal sehingga tidak hanya tergantung pada makanan pokok yang bersumber dari beras.
"Kita punya ubi, jagung dan sumber pangan lainnya yang bisa diolah. Bukan hanya beras menjadi nasi. Diversifikasi ini juga untuk mengoptimalkan potensi yang ada di bidang pangan di daerah kita," kata Wakil Bupati Sukamara Ahmadi di Sukamara.
Ditegaskannya, sumber pangan bukan hanya beras tetapi masih ada komoditas lain seperti ubi, jagung dan lainnya yang bisa diolah. Selama ini potensi tersebut belum dioptimalkan karena masyarakat hanya terpaku pada nasi sebagai makanan pokok.
Pemerintah daerah mendorong masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih kreatif untuk memanfaatkan potensi pangan tersebut dengan melakukan diversifikasi. Ahmadi yakin masyarakat di daerah ini mempunyai kemampuan yang baik untuk melakukan diversifikasi pangan lokal tersebut.
Selain bisa untuk konsumsi sendiri bagi masyarakat, hasil diversifikasi pangan tersebut juga bisa untuk dijual sehingga dapat mengembangkan usaha dan menambah penghasilan masyarakat.
Baca juga: DWP Sukamara dorong orang tua terapkan pola asuh yang tepat
Diversifikasi pangan membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Upaya ini dapat menjadi bagian dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Terlebih di tengah pandemi COVID-19 saat ini perekonomian masyarakat perlu digerakkan, baik di bidang pertanian, perikanan dan sektor lainnya. Potensi yang ada di daerah bisa terus dikembangkan bersama program-program berkaitan dengan pangan dan konsumsi masyarakat.
Bermodalkan potensi sumber daya alam Sukamara yang cukup besar dan menjanjikan, pemerintah daerah yakin diversifikasi pangan akan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. Untuk itu program ini perlu terus digaungkan sehingga menginisiasi masyarakat untuk melaksanakannya meski secara perlahan.
“Harapannya kita semua bisa mendukung kegiatan diversifikasi pangan lokal ini sehingga mampu memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat,” demikian Ahmadi.
Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Sukamara dibarengi percepatan vaksinasi COVID-19
"Kita punya ubi, jagung dan sumber pangan lainnya yang bisa diolah. Bukan hanya beras menjadi nasi. Diversifikasi ini juga untuk mengoptimalkan potensi yang ada di bidang pangan di daerah kita," kata Wakil Bupati Sukamara Ahmadi di Sukamara.
Ditegaskannya, sumber pangan bukan hanya beras tetapi masih ada komoditas lain seperti ubi, jagung dan lainnya yang bisa diolah. Selama ini potensi tersebut belum dioptimalkan karena masyarakat hanya terpaku pada nasi sebagai makanan pokok.
Pemerintah daerah mendorong masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih kreatif untuk memanfaatkan potensi pangan tersebut dengan melakukan diversifikasi. Ahmadi yakin masyarakat di daerah ini mempunyai kemampuan yang baik untuk melakukan diversifikasi pangan lokal tersebut.
Selain bisa untuk konsumsi sendiri bagi masyarakat, hasil diversifikasi pangan tersebut juga bisa untuk dijual sehingga dapat mengembangkan usaha dan menambah penghasilan masyarakat.
Baca juga: DWP Sukamara dorong orang tua terapkan pola asuh yang tepat
Diversifikasi pangan membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Upaya ini dapat menjadi bagian dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Terlebih di tengah pandemi COVID-19 saat ini perekonomian masyarakat perlu digerakkan, baik di bidang pertanian, perikanan dan sektor lainnya. Potensi yang ada di daerah bisa terus dikembangkan bersama program-program berkaitan dengan pangan dan konsumsi masyarakat.
Bermodalkan potensi sumber daya alam Sukamara yang cukup besar dan menjanjikan, pemerintah daerah yakin diversifikasi pangan akan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. Untuk itu program ini perlu terus digaungkan sehingga menginisiasi masyarakat untuk melaksanakannya meski secara perlahan.
“Harapannya kita semua bisa mendukung kegiatan diversifikasi pangan lokal ini sehingga mampu memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat,” demikian Ahmadi.
Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Sukamara dibarengi percepatan vaksinasi COVID-19