Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terus mengebut pelaksanaan vaksinasi COVID-19 meski sudah sepekan tidak ada lagi ditemukan penderita COVID-19 di daerah ini.
"Kita harapkan dengan percepatan vaksin ini kasus di Kotim dapat dikendalikan dan tidak kasus gelombang ketiga. Kami berharap kepada masyarakat meski telah divaksinasi tetap protokol kesehatan ketat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Selasa.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga hari ini tidak ada lagi penderita COVID-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri.
Umar yakin memang terjadi penurunan kasus karena pihaknya tetap terus gencar melakukan pelacakan, namun hingga hari ini sudah tidak ada lagi ditemukan kasus penularan COVID-19.
Kondisi ini diyakini juga imbas dari gencarnya vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah daerah didukung semua pihak. Semakin banyak warga yang divaksinasi maka diharapkan semakin banyak pula orang yang memiliki imunitas tubuh yang bagus sehingga tidak mudah tertular COVID-19.
Gencarnya vaksinasi diharapkan dapat membentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok sehingga potensi penularan COVID-19 bisa terus ditekan sekecil mungkin.
Umar menyebut, saat ini realisasi vaksinasi dosis satu sudah mencapai 42,04 persen dan dosis 2 20,69 persen. Sementara itu booster atau vaksinasi dosis ketiga khusus tenaga kesehatan sudah mencapai 72,79 persen.
Informasi yang diterima, kata Umar, Kotawaringin Timur akan segera kembali mendapat pasokan vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 30.000 dosis vaksin. Ini diharapkan segera terwujud karena animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sangat tinggi.
"Apabila kita mendapat dengan jumlah tersebut maka Insya Allah pertengahan November paling lambat vaksinasi kita sudah 50 persen lebih. Karena dalam 10 persen itu kita butuh 32.000 dosis sekarang kita posisi di 42 persen," jelas Umar.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pentingnya program pokok pikiran
Diakuinya, kendala selama ini adalah jumlah vaksin yang didistribusikan ke Kotawaringin Timur lebih sedikit dibanding jumlah warga yang sudah mendaftar ingin mengikuti vaksinasi.
Dari sisi jumlah tenaga vaksinator, dirasa tidak ada masalah. Kotawaringin Timur memiliki sedikitnya 400 orang vaksinator sehingga selalu siap jika dilakukan vaksinasi massal.
Setiap puskesmas diperintahkan menyiapkan minimal dua tim vaksinator, bahkan ada yang sudah menyiagakan hingga lima tim vaksinator. Untuk itulah Umar memastikan jumlah tim vaksinator cukup memadai untuk menyebut pelaksanaan vaksinasi jika memang vaksin tersedia sesuai kebutuhan.
"Bahkan kita juga baru saja melakukan uji training terhadap tenaga kesehatan di RS Pratama Parenggean. Di sana ada satu tim, kemarin sudah uji coba di Desa Mekar Jaya dan alhamdulillah bisa melakukan vaksinasi mandiri," jelas Umar.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah muncul dan meningkatnya lagi kasus COVID-19. Kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan akan berpengaruh terhadap upaya mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19 serta percepatan memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
Baca juga: Pemodal tambang jadi tersangka insiden enam penambang tewas tertimbun longsor
"Kita harapkan dengan percepatan vaksin ini kasus di Kotim dapat dikendalikan dan tidak kasus gelombang ketiga. Kami berharap kepada masyarakat meski telah divaksinasi tetap protokol kesehatan ketat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Selasa.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga hari ini tidak ada lagi penderita COVID-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri.
Umar yakin memang terjadi penurunan kasus karena pihaknya tetap terus gencar melakukan pelacakan, namun hingga hari ini sudah tidak ada lagi ditemukan kasus penularan COVID-19.
Kondisi ini diyakini juga imbas dari gencarnya vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah daerah didukung semua pihak. Semakin banyak warga yang divaksinasi maka diharapkan semakin banyak pula orang yang memiliki imunitas tubuh yang bagus sehingga tidak mudah tertular COVID-19.
Gencarnya vaksinasi diharapkan dapat membentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok sehingga potensi penularan COVID-19 bisa terus ditekan sekecil mungkin.
Umar menyebut, saat ini realisasi vaksinasi dosis satu sudah mencapai 42,04 persen dan dosis 2 20,69 persen. Sementara itu booster atau vaksinasi dosis ketiga khusus tenaga kesehatan sudah mencapai 72,79 persen.
Informasi yang diterima, kata Umar, Kotawaringin Timur akan segera kembali mendapat pasokan vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 30.000 dosis vaksin. Ini diharapkan segera terwujud karena animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sangat tinggi.
"Apabila kita mendapat dengan jumlah tersebut maka Insya Allah pertengahan November paling lambat vaksinasi kita sudah 50 persen lebih. Karena dalam 10 persen itu kita butuh 32.000 dosis sekarang kita posisi di 42 persen," jelas Umar.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pentingnya program pokok pikiran
Diakuinya, kendala selama ini adalah jumlah vaksin yang didistribusikan ke Kotawaringin Timur lebih sedikit dibanding jumlah warga yang sudah mendaftar ingin mengikuti vaksinasi.
Dari sisi jumlah tenaga vaksinator, dirasa tidak ada masalah. Kotawaringin Timur memiliki sedikitnya 400 orang vaksinator sehingga selalu siap jika dilakukan vaksinasi massal.
Setiap puskesmas diperintahkan menyiapkan minimal dua tim vaksinator, bahkan ada yang sudah menyiagakan hingga lima tim vaksinator. Untuk itulah Umar memastikan jumlah tim vaksinator cukup memadai untuk menyebut pelaksanaan vaksinasi jika memang vaksin tersedia sesuai kebutuhan.
"Bahkan kita juga baru saja melakukan uji training terhadap tenaga kesehatan di RS Pratama Parenggean. Di sana ada satu tim, kemarin sudah uji coba di Desa Mekar Jaya dan alhamdulillah bisa melakukan vaksinasi mandiri," jelas Umar.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah muncul dan meningkatnya lagi kasus COVID-19. Kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan akan berpengaruh terhadap upaya mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19 serta percepatan memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
Baca juga: Pemodal tambang jadi tersangka insiden enam penambang tewas tertimbun longsor