Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Darmawati berharap pemerintah kabupaten mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok yang biasanya terjadi menjelang tibanya bulan suci Ramadhan.
"Kenaikan harga sembako menjelang dan selama bulan Ramadhan itu sering terjadi. Seharusnya ini bisa diantisipasi dan dicegah dengan memastikan kelancaran pasokan dan ketersediaan barang sehingga harga tidak sampai melonjak," kata Darmawati di Sampit, Senin.
Bulan suci Ramadhan diperkirakan mulai 2 April mendatang atau sekitar 40 hari lagi. Biasanya, harga kebutuhan pokok meningkat akibat permintaan meningkat, apalagi jika pasokan dan stok tidak mampu mengimbangi peningkatan permintaan.
Untuk itulah Darmawati berharap ada upaya serius pemerintah dalam melakukan intervensi pasar. Caranya yaitu dengan memantau dan melakukan upaya untuk menjaga kestabilan pasokan dan stok kebutuhan pokok agar bisa selalu memenuhi permintaan sehingga harga tidak sampai melonjak.
Selain memantau pasokan dan stok, Dinas Perdagangan dan Perindustrian diharapkan bersinergi dengan distributor atau agen besar dalam memastikan stok barang. Stok harus dipastikan bisa memenuhi permintaan menjelang Ramadhan hingga setelah lebaran nanti.
Baca juga: DPRD Kotim minta vaksinasi anak dioptimalkan demi keamanan PTM
Pemantauan secara rutin akan memudahkan pemerintah mengetahui jika ada indikasi harga komoditas tertentu mulai naik, maka bisa segera dilakukan koordinasi dengan distributor agar pasokan dan stok ditambah sehingga harga tidak sampai melonjak.
Menurut Darmawati, besar harapan masyarakat pemerintah bisa mencegah lonjakan harga pada momen tahunan ini. Jika pun harga naik, setidaknya kenaikannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak sampai memberatkan masyarakat.
"Jangan sampai harga sembako naik tinggi tidak terkendali. Makanya mulai sekarang harus diantisipasi dan dicegah supaya nanti tidak sampai naik," ujar Darmawati.
Terkait harga minyak goreng yang tinggi, Darmawati mengapresiasi pemerintah daerah menggandeng perusahaan perkebunan kelapa sawit menggelar operasi pasar murah untuk mengurangi beban masyarakat.
Darmawati berharap operasi pasar murah ini terus dilaksanakan untuk stabilisasi harga hingga harga minyak goreng kembali stabil. Jangan sampai nanti harga minyak goreng kembali naik saat bulan suci Ramadhan nanti.
Baca juga: DPRD Kotim berharap kinerja Bappelitbangda lebih optimal
Baca juga: Legislator Kotim: Pembangunan tidak perlu terpengaruh konflik internal DPRD
Baca juga: Pasar murah minyak goreng PT Maju Aneka Sawit sasar pusat kota dan desa
"Kenaikan harga sembako menjelang dan selama bulan Ramadhan itu sering terjadi. Seharusnya ini bisa diantisipasi dan dicegah dengan memastikan kelancaran pasokan dan ketersediaan barang sehingga harga tidak sampai melonjak," kata Darmawati di Sampit, Senin.
Bulan suci Ramadhan diperkirakan mulai 2 April mendatang atau sekitar 40 hari lagi. Biasanya, harga kebutuhan pokok meningkat akibat permintaan meningkat, apalagi jika pasokan dan stok tidak mampu mengimbangi peningkatan permintaan.
Untuk itulah Darmawati berharap ada upaya serius pemerintah dalam melakukan intervensi pasar. Caranya yaitu dengan memantau dan melakukan upaya untuk menjaga kestabilan pasokan dan stok kebutuhan pokok agar bisa selalu memenuhi permintaan sehingga harga tidak sampai melonjak.
Selain memantau pasokan dan stok, Dinas Perdagangan dan Perindustrian diharapkan bersinergi dengan distributor atau agen besar dalam memastikan stok barang. Stok harus dipastikan bisa memenuhi permintaan menjelang Ramadhan hingga setelah lebaran nanti.
Baca juga: DPRD Kotim minta vaksinasi anak dioptimalkan demi keamanan PTM
Pemantauan secara rutin akan memudahkan pemerintah mengetahui jika ada indikasi harga komoditas tertentu mulai naik, maka bisa segera dilakukan koordinasi dengan distributor agar pasokan dan stok ditambah sehingga harga tidak sampai melonjak.
Menurut Darmawati, besar harapan masyarakat pemerintah bisa mencegah lonjakan harga pada momen tahunan ini. Jika pun harga naik, setidaknya kenaikannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak sampai memberatkan masyarakat.
"Jangan sampai harga sembako naik tinggi tidak terkendali. Makanya mulai sekarang harus diantisipasi dan dicegah supaya nanti tidak sampai naik," ujar Darmawati.
Terkait harga minyak goreng yang tinggi, Darmawati mengapresiasi pemerintah daerah menggandeng perusahaan perkebunan kelapa sawit menggelar operasi pasar murah untuk mengurangi beban masyarakat.
Darmawati berharap operasi pasar murah ini terus dilaksanakan untuk stabilisasi harga hingga harga minyak goreng kembali stabil. Jangan sampai nanti harga minyak goreng kembali naik saat bulan suci Ramadhan nanti.
Baca juga: DPRD Kotim berharap kinerja Bappelitbangda lebih optimal
Baca juga: Legislator Kotim: Pembangunan tidak perlu terpengaruh konflik internal DPRD
Baca juga: Pasar murah minyak goreng PT Maju Aneka Sawit sasar pusat kota dan desa