Sampit (ANTARA) - Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memantau kondisi jalan poros Tanah Mas Kecamatan Baamang sekaligus mendorong pemerintah kabupaten bersama pihak swasta segera merealisasikan peningkatan jalan tersebut.
"Kami baru tahu ada rapat antara pemerintah kabupaten dengan pihak perusahaan yang menyepakati pembiayaan peningkatan jalan ini masing-masing 50 persen. Kami tidak ada diundang. Nanti kami akan minta penjelasan soal itu. Tetapi kami tentu mendorong agar peningkatan jalan itu segera dilaksanakan," kata Ketua Komisi IV, Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Selasa.
Kurniawan berkunjung bersama rekan-rekannya Komisi IV yaitu Wakil Ketua Komisi IV Bima Santoso, Sekretaris Komisi IV Abdul Kadir, serta anggota Komisi IV Handoyo J Wibowo, Modika Latifah Munawarah, Bunyamin, Paisal Darmasing, Rusmawati dan Khozaini.
Jalan poros Tanah Mas sepanjang 5,2 kilometer membentang dari Jalan Tjilik Riwut hingga ke permukiman warga Kelurahan Tanah Mas di pinggir Sungai Mentaya. Selain dimanfaatkan warga, jalan belum beraspal itu juga dilewati kendaraan-kendaraan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sinar Jaya Inti Mulia (SJIM).
Untuk itulah selain meninjau kondisi jalan, rombongan juga bertandang ke kantor PT SJIM. Rombongan diterima oleh Audy Valent selaku perwakilan manajemen PT SJIM.
Turut hadir perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Camat Baamang dan Lurah Tanah Mas.
Baca juga: Masyarakat Bukit Santuai mengadu ke DPRD Kotim minta perjuangkan listrik
Berdasarkan paparan perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, diperlukan anggaran sekitar Rp20 miliar hingga Rp24 miliar untuk peningkatan jalan tersebut. Pemerintah daerah mengusulkan peningkatannya melalui dana alokasi khusus (DAK) pada 2023 mendatang.
Meski begitu, akan sangat bagus jika kesepakatan peningkatan jalan secara bersama oleh pemerintah daerah dan PT SJIM bisa segera dilaksanakan. Tujuannya agar jalan tersebut segera mulus dan bisa dinikmati bersama.
"Apalagi kalau benar PT SJIM akan menanggung 100 persen biayanya, tentu lebih bagus lagi, sehingga anggaran pemerintah bisa diarahkan ke program lain. Kita semua tahu, pandemi COVID-19 saat ini membuat anggaran daerah sangat terbatas," tegas Kurniawan.
Sementara itu Audy Valent selaku perwakilan manajemen PT SJIM menegaskan, perusahaan mereka siap melaksanakan kesepakatan yaitu menanggung 50 persen biaya peningkatan jalan tersebut. Bahkan saat ini manajemen sedang membahas kemungkinan pembiayaan 100 persen oleh perusahaan mereka jika anggarannya memungkinkan.
"Kemungkinan membiayai 100 persen itu sedang dibahas. Kami tidak menjanjikan, tapi semoga saja bisa. Tapi untuk kesepakatan membiayai 50 persen itu sudah bisa kami pastikan," tegas Audy Valent.
Baca juga: Disbudpar Kotim dorong perhotelan kembali bangkit
Audy menyatakan perusahaannya siap menggelontorkan pembiayaan 50 persen untuk peningkatan jalan poros Tanah Mas tersebut. Pihaknya hanya tinggal menunggu surat resmi dari pemerintah daerah sebagai dasar mengucurkan anggaran.
Lebih jauh dijelaskannya, saat ini sekitar 80 persen pekerja PT SJIM merupakan warga Kelurahan Tanah Mas, 15 persen warga Sampit dan Kecamatan Kota Besi, sedangkan 5 persen sisanya adalah tenaga ahli.
"Selama ini kami rutin merawat jalan ini dengan timbunan latrit sehingga jalan tetap fungsional. Perusahaan kami berkomitmen terus berkontribusi terhadap daerah dan masyarakat," demikian Audy Valent.
Sementara itu Camat Baamang Ady Candra berharap peningkatan jalan poros Tanah Mas bisa segera terealisasi. Dengan begitu aktivitas masyarakat dan perusahaan semakin lancar sehingga berdampak positif terhadap perekonomian.
"Selama ini memang warga mengeluh karena jalan berdebu dan rusak. Makanya kami mendukung dan berharap jalan ini segera ditingkatkan. Kami berterima kasih kepada perusahaan yang selama ini merawat jalan serta menyalurkan CSR (program tanggung jawab sosial) membantu masyarakat kami," demikian Ady Candra.
Baca juga: Legislator Kotim sarankan aset daerah dioptimalkan untuk tingkatkan PAD
Baca juga: Kodim Sampit prioritaskan wilayah capaian vaksinasi rendah
Baca juga: Warga Kotim diimbau mudik lebih awal hindari penumpukan penumpang
"Kami baru tahu ada rapat antara pemerintah kabupaten dengan pihak perusahaan yang menyepakati pembiayaan peningkatan jalan ini masing-masing 50 persen. Kami tidak ada diundang. Nanti kami akan minta penjelasan soal itu. Tetapi kami tentu mendorong agar peningkatan jalan itu segera dilaksanakan," kata Ketua Komisi IV, Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Selasa.
Kurniawan berkunjung bersama rekan-rekannya Komisi IV yaitu Wakil Ketua Komisi IV Bima Santoso, Sekretaris Komisi IV Abdul Kadir, serta anggota Komisi IV Handoyo J Wibowo, Modika Latifah Munawarah, Bunyamin, Paisal Darmasing, Rusmawati dan Khozaini.
Jalan poros Tanah Mas sepanjang 5,2 kilometer membentang dari Jalan Tjilik Riwut hingga ke permukiman warga Kelurahan Tanah Mas di pinggir Sungai Mentaya. Selain dimanfaatkan warga, jalan belum beraspal itu juga dilewati kendaraan-kendaraan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sinar Jaya Inti Mulia (SJIM).
Untuk itulah selain meninjau kondisi jalan, rombongan juga bertandang ke kantor PT SJIM. Rombongan diterima oleh Audy Valent selaku perwakilan manajemen PT SJIM.
Turut hadir perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Camat Baamang dan Lurah Tanah Mas.
Baca juga: Masyarakat Bukit Santuai mengadu ke DPRD Kotim minta perjuangkan listrik
Berdasarkan paparan perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, diperlukan anggaran sekitar Rp20 miliar hingga Rp24 miliar untuk peningkatan jalan tersebut. Pemerintah daerah mengusulkan peningkatannya melalui dana alokasi khusus (DAK) pada 2023 mendatang.
Meski begitu, akan sangat bagus jika kesepakatan peningkatan jalan secara bersama oleh pemerintah daerah dan PT SJIM bisa segera dilaksanakan. Tujuannya agar jalan tersebut segera mulus dan bisa dinikmati bersama.
"Apalagi kalau benar PT SJIM akan menanggung 100 persen biayanya, tentu lebih bagus lagi, sehingga anggaran pemerintah bisa diarahkan ke program lain. Kita semua tahu, pandemi COVID-19 saat ini membuat anggaran daerah sangat terbatas," tegas Kurniawan.
Sementara itu Audy Valent selaku perwakilan manajemen PT SJIM menegaskan, perusahaan mereka siap melaksanakan kesepakatan yaitu menanggung 50 persen biaya peningkatan jalan tersebut. Bahkan saat ini manajemen sedang membahas kemungkinan pembiayaan 100 persen oleh perusahaan mereka jika anggarannya memungkinkan.
"Kemungkinan membiayai 100 persen itu sedang dibahas. Kami tidak menjanjikan, tapi semoga saja bisa. Tapi untuk kesepakatan membiayai 50 persen itu sudah bisa kami pastikan," tegas Audy Valent.
Baca juga: Disbudpar Kotim dorong perhotelan kembali bangkit
Audy menyatakan perusahaannya siap menggelontorkan pembiayaan 50 persen untuk peningkatan jalan poros Tanah Mas tersebut. Pihaknya hanya tinggal menunggu surat resmi dari pemerintah daerah sebagai dasar mengucurkan anggaran.
Lebih jauh dijelaskannya, saat ini sekitar 80 persen pekerja PT SJIM merupakan warga Kelurahan Tanah Mas, 15 persen warga Sampit dan Kecamatan Kota Besi, sedangkan 5 persen sisanya adalah tenaga ahli.
"Selama ini kami rutin merawat jalan ini dengan timbunan latrit sehingga jalan tetap fungsional. Perusahaan kami berkomitmen terus berkontribusi terhadap daerah dan masyarakat," demikian Audy Valent.
Sementara itu Camat Baamang Ady Candra berharap peningkatan jalan poros Tanah Mas bisa segera terealisasi. Dengan begitu aktivitas masyarakat dan perusahaan semakin lancar sehingga berdampak positif terhadap perekonomian.
"Selama ini memang warga mengeluh karena jalan berdebu dan rusak. Makanya kami mendukung dan berharap jalan ini segera ditingkatkan. Kami berterima kasih kepada perusahaan yang selama ini merawat jalan serta menyalurkan CSR (program tanggung jawab sosial) membantu masyarakat kami," demikian Ady Candra.
Baca juga: Legislator Kotim sarankan aset daerah dioptimalkan untuk tingkatkan PAD
Baca juga: Kodim Sampit prioritaskan wilayah capaian vaksinasi rendah
Baca juga: Warga Kotim diimbau mudik lebih awal hindari penumpukan penumpang