Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan sebuah cita-cita besar untuk mewujudkan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris.
"Kita ingin Indonesia bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris. Pemindahan Ibu Kota Negara bukan proyek mercusuar, bukan untuk gagah-gagahan," kata Presiden dalam sambutannya pada Pelantikan dan Pengukuhan DPP PA GMNI Periode 2021-2026 yang diikuti ANTARA secara virtual, Sabtu.
Dalam sambutannya, Kepala Negara meminta seluruh anggota DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) menekankan bahwa tanggung jawab untuk memajukan kemerdekaan dan menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia mencakup wilayah dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote.
Baca juga: IKN Nusantara didesain siap hadapi pandemi
Baca juga: Pemkab Penajam inginkan ada ruang diskusi bersama Badan Otorita IKN
Presiden Jokowi mengajak seluruh kader GMNI untuk berani membuat terobosan dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
Oleh sebab itu, katanya, pemerintah memulai pembangunan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 20 Maret 2022.
Presiden menegaskan bahwa cita-cita untuk memindahkan IKN telah digagas oleh Presiden Ke-1 Republik Indonesia Soekarno, yang hendak memindahkan ibu kota ke Palangka Raya sejak 1957.
Baca juga: Konsultasi soal pembangunan IKN, Kepala Otorita IKN datangi KPK
Baca juga: Kepala Otorita Bambang Susantono ingin pastikan pembangunan IKN bebas korupsi
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalteng siap membantu buat jalan ke IKN lebih mantap
Menurut Presiden, proyek pemindahan IKN ke Kalimantan Timur merupakan perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Pulau Kalimantan adalah mutiara Indonesia berada di zamrud khatulistiwa. Transformasi besar yang kita lakukan bukan semata-mata pindah Ibu Kota Negara, kita harus menjadi ekonomi kuat dan mandiri," kata Presiden.
Baca juga: Dewan Adat Dayak Kaltim usulkan reforma agraria ke Presiden
Baca juga: Kemah Presiden Jokowi di IKN bisa picu tren wisata baru
Baca juga: Kalteng petakan daerah strategis penyangga IKN
Baca juga: Pemindahan IKN final dan tak perlu diperdebatkan lagi
"Kita ingin Indonesia bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris. Pemindahan Ibu Kota Negara bukan proyek mercusuar, bukan untuk gagah-gagahan," kata Presiden dalam sambutannya pada Pelantikan dan Pengukuhan DPP PA GMNI Periode 2021-2026 yang diikuti ANTARA secara virtual, Sabtu.
Dalam sambutannya, Kepala Negara meminta seluruh anggota DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) menekankan bahwa tanggung jawab untuk memajukan kemerdekaan dan menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia mencakup wilayah dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote.
Baca juga: IKN Nusantara didesain siap hadapi pandemi
Baca juga: Pemkab Penajam inginkan ada ruang diskusi bersama Badan Otorita IKN
Presiden Jokowi mengajak seluruh kader GMNI untuk berani membuat terobosan dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
Oleh sebab itu, katanya, pemerintah memulai pembangunan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 20 Maret 2022.
Presiden menegaskan bahwa cita-cita untuk memindahkan IKN telah digagas oleh Presiden Ke-1 Republik Indonesia Soekarno, yang hendak memindahkan ibu kota ke Palangka Raya sejak 1957.
Baca juga: Konsultasi soal pembangunan IKN, Kepala Otorita IKN datangi KPK
Baca juga: Kepala Otorita Bambang Susantono ingin pastikan pembangunan IKN bebas korupsi
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalteng siap membantu buat jalan ke IKN lebih mantap
Menurut Presiden, proyek pemindahan IKN ke Kalimantan Timur merupakan perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Pulau Kalimantan adalah mutiara Indonesia berada di zamrud khatulistiwa. Transformasi besar yang kita lakukan bukan semata-mata pindah Ibu Kota Negara, kita harus menjadi ekonomi kuat dan mandiri," kata Presiden.
Baca juga: Dewan Adat Dayak Kaltim usulkan reforma agraria ke Presiden
Baca juga: Kemah Presiden Jokowi di IKN bisa picu tren wisata baru
Baca juga: Kalteng petakan daerah strategis penyangga IKN
Baca juga: Pemindahan IKN final dan tak perlu diperdebatkan lagi