Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Eko Marsoro mengakui komoditi tanaman hias, ikan hias maupun perabotan berbahan kayu dari provinsi ini, sudah mulai ada yang diekspor ke sejumlah negara.
"Namun jumlah ekspor komoditi tersebut relatif kecil dan belum skala industri," kata Eko Marsoro saat memaparkan perkembangan ekspor dan impor Kalteng pada bulan Februari 2022 di kantor BPS Kalteng, Senin.
Adapun komoditas utama ekspor Kalteng selama Februari 2022 yakni, batu bara di kelompok bahan bakar mineral, bijih sirkon dan bijih aluminium di kelompok bijih logam, kerak, dan abu logam, RPO dan fraksi cairnya di kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, kayu dan kayu lapis di kelompok kayu dan barang dari kayu, karet di kelompok karet dan barang dari karet, serta palm fatty acid distillate di kelompok kimia.
Eko mengatakan, dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan nilai ekspor untuk hampir semua golongan barang, kecuali kelompok karet dan barang dari karet. Ekspor bijih logam, kerak dan abu logam mengalami peningkatan terbesar senilai 263,09 juta dolar AS atau 277,31 persen. Sedangkan kelompok karet dan barang dari karet terjadi penurunan senilai 1,81 juta dolar AS atau 18,10 persen.
"Dibanding kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya, pada Februari 2022 hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor, kecuali kelompok bahan nabati untuk anyam-anyaman, bahan kimia anorganik, serta pohon hidup dan bunga potong," beber dia.
Komoditas bahan bakar mineral mengalami kenaikan terbesar senilai 225,86 juta dolar AS (170,98 persen), diikuti oleh kelompok lemak & minyak hewani/nabati senilai 52,33 juta dolar AS (120,99 persen) serta kelompok bijih logam, kerak dan abu logam senilai 21,42 juta dolar AS (255,91 persen) dan lainnya.
Sementara itu, komoditas yang termasuk dalam kelompok bahan nabati untuk anyam-anyaman mengalami penurunan terbesar (35,42 persen). Secara kumulatif, Januari-Februari 2022, ekspor Kalimantan Tengah masih didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai 452,83 juta dolar AS (65,13 persen dari total komoditas ekspor). Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (khususnya refined palm oil) juga memberikan kontribusi besar, yakni 20,12 persen dari total ekspor Kalteng.
"Jika dilihat perkembangannya, total ekspor meningkat secara kumulatif (54,78 persen), dari 449,18 juta dolar AS (Januari-Februari 2021) menjadi 695,26 juta dolar AS (Januari-Februari 2022)," kata Eko.
Secara kumulatif, dari Januari hingga Februari 2022, ekspor Kalteng masih didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai 452,83 juta dolar AS atau 65,13 persen dari total komoditas ekspor. Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati, khususnya refined palm oil juga memberikan kontribusi besar, yakni 20,12 persen dari total ekspor Kalteng.
"Jika dilihat perkembangannya, total ekspor meningkat secara kumulatif 54,78 persen, dari 449,18 juta dolar AS selama Januari-Februari 2021 menjadi 695,26 juta dolar AS pada Januari-Februari 2022," demikian Eko.
Baca juga: Pola konsumsi masyarakat berubah drastis, SBH dimajukan ke tahun 2022
Baca juga: Indeks dua kelompok turun, IHK Kalteng deflasi selama Februari 2022
Baca juga: Nilai tukar petani di Kalteng turun 1,08 persen selama Januari 2022
"Namun jumlah ekspor komoditi tersebut relatif kecil dan belum skala industri," kata Eko Marsoro saat memaparkan perkembangan ekspor dan impor Kalteng pada bulan Februari 2022 di kantor BPS Kalteng, Senin.
Adapun komoditas utama ekspor Kalteng selama Februari 2022 yakni, batu bara di kelompok bahan bakar mineral, bijih sirkon dan bijih aluminium di kelompok bijih logam, kerak, dan abu logam, RPO dan fraksi cairnya di kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, kayu dan kayu lapis di kelompok kayu dan barang dari kayu, karet di kelompok karet dan barang dari karet, serta palm fatty acid distillate di kelompok kimia.
Eko mengatakan, dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan nilai ekspor untuk hampir semua golongan barang, kecuali kelompok karet dan barang dari karet. Ekspor bijih logam, kerak dan abu logam mengalami peningkatan terbesar senilai 263,09 juta dolar AS atau 277,31 persen. Sedangkan kelompok karet dan barang dari karet terjadi penurunan senilai 1,81 juta dolar AS atau 18,10 persen.
"Dibanding kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya, pada Februari 2022 hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor, kecuali kelompok bahan nabati untuk anyam-anyaman, bahan kimia anorganik, serta pohon hidup dan bunga potong," beber dia.
Komoditas bahan bakar mineral mengalami kenaikan terbesar senilai 225,86 juta dolar AS (170,98 persen), diikuti oleh kelompok lemak & minyak hewani/nabati senilai 52,33 juta dolar AS (120,99 persen) serta kelompok bijih logam, kerak dan abu logam senilai 21,42 juta dolar AS (255,91 persen) dan lainnya.
Sementara itu, komoditas yang termasuk dalam kelompok bahan nabati untuk anyam-anyaman mengalami penurunan terbesar (35,42 persen). Secara kumulatif, Januari-Februari 2022, ekspor Kalimantan Tengah masih didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai 452,83 juta dolar AS (65,13 persen dari total komoditas ekspor). Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (khususnya refined palm oil) juga memberikan kontribusi besar, yakni 20,12 persen dari total ekspor Kalteng.
"Jika dilihat perkembangannya, total ekspor meningkat secara kumulatif (54,78 persen), dari 449,18 juta dolar AS (Januari-Februari 2021) menjadi 695,26 juta dolar AS (Januari-Februari 2022)," kata Eko.
Secara kumulatif, dari Januari hingga Februari 2022, ekspor Kalteng masih didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai 452,83 juta dolar AS atau 65,13 persen dari total komoditas ekspor. Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati, khususnya refined palm oil juga memberikan kontribusi besar, yakni 20,12 persen dari total ekspor Kalteng.
"Jika dilihat perkembangannya, total ekspor meningkat secara kumulatif 54,78 persen, dari 449,18 juta dolar AS selama Januari-Februari 2021 menjadi 695,26 juta dolar AS pada Januari-Februari 2022," demikian Eko.
Baca juga: Pola konsumsi masyarakat berubah drastis, SBH dimajukan ke tahun 2022
Baca juga: Indeks dua kelompok turun, IHK Kalteng deflasi selama Februari 2022
Baca juga: Nilai tukar petani di Kalteng turun 1,08 persen selama Januari 2022