Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz meluncurkan model (sport utility vehicle) listrik EQS, dengan jangkauan jarak tempuh hingga 660 km (410 mil). Mobil tersebut akan dibuat di Amerika dan mulai dijual pada musim gugur.
Produksi EQS, yang merupakan SUV listrik kedua Mercedes-Benz setelah EQC, akan dimulai di pabrik di Tuscaloosa, Alabama tahun ini.
Amerika Serikat dan Kanada diharapkan menjadi pasar utama untuk kendaraan baru, menurut kepala penjualan Britta Seeger, meskipun itu juga akan diluncurkan di Eropa sebelum akhir tahun.
Mercedes-Benz belum mengungkapkan berapa banyak SUV baru akan dijual, meskipun sedan listrik EQS yang ada dibanderol mulai sekitar 103.000 dollar AS (sekitar Rp1,49 miliar) di Amerika Serikat.
Tiga perempat dari penjualan mobil baru di pasar Amerika Serikat tahun lalu adalah truk dan SUV, memberikan tantangan bagi pembuat mobil yang berusaha mengurangi jejak karbon mereka sambil perlu memenuhi permintaan pelanggan akan kendaraan besar.
Dalam upaya untuk melokalisasi rantai produksinya, Mercedes-Benz membuka pabrik baterai kendaraan listrik AS pertamanya di Tuscaloosa pada bulan Maret.
Perusahaan menjual 21.900 kendaraan listrik penuh di seluruh dunia pada kuartal pertama 2022, tiga kali lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu, bahkan ketika pengiriman keseluruhan di semua kendaraan turun 15 persen, demikian Reuters dikutip Rabu.
Baca juga: Ini penyebab Mercedes-Benz liburkan ribuan pekerjanya
Baca juga: Mercedes-Benz tarik CLA dan GLA karena masalah pada bagian rem
Baca juga: Mercedes-Benz akan hadirkan mobil listrik EQS di Indonesia tahun ini
Produksi EQS, yang merupakan SUV listrik kedua Mercedes-Benz setelah EQC, akan dimulai di pabrik di Tuscaloosa, Alabama tahun ini.
Amerika Serikat dan Kanada diharapkan menjadi pasar utama untuk kendaraan baru, menurut kepala penjualan Britta Seeger, meskipun itu juga akan diluncurkan di Eropa sebelum akhir tahun.
Mercedes-Benz belum mengungkapkan berapa banyak SUV baru akan dijual, meskipun sedan listrik EQS yang ada dibanderol mulai sekitar 103.000 dollar AS (sekitar Rp1,49 miliar) di Amerika Serikat.
Tiga perempat dari penjualan mobil baru di pasar Amerika Serikat tahun lalu adalah truk dan SUV, memberikan tantangan bagi pembuat mobil yang berusaha mengurangi jejak karbon mereka sambil perlu memenuhi permintaan pelanggan akan kendaraan besar.
Dalam upaya untuk melokalisasi rantai produksinya, Mercedes-Benz membuka pabrik baterai kendaraan listrik AS pertamanya di Tuscaloosa pada bulan Maret.
Perusahaan menjual 21.900 kendaraan listrik penuh di seluruh dunia pada kuartal pertama 2022, tiga kali lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu, bahkan ketika pengiriman keseluruhan di semua kendaraan turun 15 persen, demikian Reuters dikutip Rabu.
Baca juga: Ini penyebab Mercedes-Benz liburkan ribuan pekerjanya
Baca juga: Mercedes-Benz tarik CLA dan GLA karena masalah pada bagian rem
Baca juga: Mercedes-Benz akan hadirkan mobil listrik EQS di Indonesia tahun ini