Pulang Pisau (ANTARA) - Untuk ketiga kalinya Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melaksanakan pasar mitra tani untuk menstabilkan ketersediaan pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang dilaksanakan sesuai intruksi dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
“Pasar mitra tani yang dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau bertujuan untuk menjembatani petani atau produsen dalam memasarkan produknya kepada konsumen sebagai upaya yang dilakukan Kementan untuk memperbaiki sistem tata niaga pasar yang panjang dan rumit,” Koordinator Pengawalan Ketersediaan Pangan Pokok di Provinsi Kalimantan Tengah, Inti Pertiwi Nashwari di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakannya bahwa dirinya telah ditugaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto untuk mengamankan ketersediaan pangan masyarakat Kalimantan Tengah. Kabupaten Pulang Pisau adalah lokasi ketiga setelah Palangka Raya dan Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kami akan mengawal betul ketersediaan pangan bagi 2,6 juta penduduk Kalteng, sebagaimana arahan Menteri dan Dirjen agar kebutuhan pangan masyarakat disini harus terjaga hingga Hari Raya Idul Fitri nanti dengan sinergi antara Kementan, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan tujuan tersebut" tegas Inti.
Direktur Perbenihan Hortikultura ini tak menampik, setelah melakukan pemantauan di Pasar Rakyat Handep Hapakat, eberapa harga pangan sudah beranjak naik. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar cukup meningkat selama bulan Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Buntoi diusulkan jadi Desa Adat, kondisi infrastruktur rusak parah
Fenomena kenaikan harga ini, terang Inti, wajar terjadi di saat para petani atau produsen ingin menikmati sedikit kenaikan harga pada hari besar keagamaan, bahkan sejak ribuan tahun silam dan akan terus terjadi selama sistem ekonomi itu berjalan.
“Di sinilah pemerintah perlu hadir untuk menstabilkan kembali harga di pasaran. Naik turunnya harga itu sudah biasa karena mekanisme pasar. Semua itu terjadi karena adanya sebab, namun yang paling penting adalah ketersediaan barangnya, tidak terjadi kelangkaan, sehingga solusinya adalah negara harus hadir disana," terang Inti.
Seperti yang telah disampaikan Menteri Syahrul Yasin Limpo sebelumnya, papar Inti, bahwa salah satu hal yang membuat harga pangan mahal karena rantai pasok yang tidak tertata dengan baik sejak dulu. Melalui program pasar mitra tani dan gelar pasar murah yang serentak di seluruh Indonesia rantai pasok itu bisa tertata dengan baik.
Kementan sukses membangun Toko Tani Indonesia Center yang berlokasi di Jakarta dan di seluruh ibukota provinsi. Tujuannya agar masyarakat bisa memilih tempat yang menjual barang berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk dibeli dan petani tidak lagi bingung dalam memasarkan produknya karena semua ditampung oleh Toko Tani.
Menurut Inti, pasar mitra tani disinyalir mampu memutus mata rantai distribusi pangan ini, banyak diapresiasi oleh masyarakat Kalteng. Bahan pangan dipasok langsung dari petani dan produsen melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Selain itu Bulog dan beberapa produsen pangan lainnya juga bisa menjual langsung produknya di pasar mitra tani dengan harga sangat terjangkau.
Baca juga: Tangani kecelakaan maut, Polres Pulang Pisau temukan narkoba
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang yang membuka pasar mitra tani di halaman Stadion HM Sanusi mengungkapkan bahwa melalui kegiatan pasar mitra tani ini, diharapkan bisa membantu dan meringankan kebutuhan masyarakat dan juga para petani yang bisa secara langsung menjual hasil panen. Masyarakat juga bisa menikmati pasar tersebut dengan harga yang dijual langsung dari petani.
“Diharapkan keberadaan pasar ini bisa membantu menstabilkan harga bahan pokok yang ada di pasaran. Kestabilan harga ini bisa secara langsung bisa menekan inflasi yang terjadi di saat perayaan hari besar keagamaan,” kata Pudjirustaty.
Pudjirustaty juga memberikan apresiasi kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo yang melaksanakan pasar ini menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga manfaatnya bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan petani di kabupaten setempat.
Pasar mitra tani ini yang dilaksanakan bekerjasama dengan TNI serta melibatkan instansi pemerintahan terkait ini disambut antusias masyarakat. Selain itu, turut hadir beberapa anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau dan DPRD Provinsi Kalteng Daerah Pemilihan Pulang Pisau dan Kapuas
Sejumlah bahan pangan yang dijual di pasar mitra tani di Kabupaten Pulang Pisau ini diantaranya minyak goreng dibanderol harga Rp22.500 perliter, telur ayam ras Rp47.000 per tabak, bawang merah Rp26.000 perkilogram, bawang putih Rp26.000 perkilogram, gula pasir Rp13.000 perkilogram, cabai rawit Rp40.000 perkilogram dan beberapa bahan pangan lainnya yang dijual di bawah harga pasar. Bahkan daging beku yang hanya dijual Rp80.000 perkilogram habis cepat dibeli masyarakat.
Baca juga: Teras: Hadirkan industri pengolahan padi modern di lokasi food estate
Baca juga: Tidak ada penambahan pelayaran meski pemudik Pelabuhan Bahaur meningkat
Baca juga: Dinas Kesehatan fasilitasi pelayanan vaksinasi pemudik melalui Pelabuhan Bahaur
“Pasar mitra tani yang dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau bertujuan untuk menjembatani petani atau produsen dalam memasarkan produknya kepada konsumen sebagai upaya yang dilakukan Kementan untuk memperbaiki sistem tata niaga pasar yang panjang dan rumit,” Koordinator Pengawalan Ketersediaan Pangan Pokok di Provinsi Kalimantan Tengah, Inti Pertiwi Nashwari di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakannya bahwa dirinya telah ditugaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto untuk mengamankan ketersediaan pangan masyarakat Kalimantan Tengah. Kabupaten Pulang Pisau adalah lokasi ketiga setelah Palangka Raya dan Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kami akan mengawal betul ketersediaan pangan bagi 2,6 juta penduduk Kalteng, sebagaimana arahan Menteri dan Dirjen agar kebutuhan pangan masyarakat disini harus terjaga hingga Hari Raya Idul Fitri nanti dengan sinergi antara Kementan, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan tujuan tersebut" tegas Inti.
Direktur Perbenihan Hortikultura ini tak menampik, setelah melakukan pemantauan di Pasar Rakyat Handep Hapakat, eberapa harga pangan sudah beranjak naik. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar cukup meningkat selama bulan Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Buntoi diusulkan jadi Desa Adat, kondisi infrastruktur rusak parah
Fenomena kenaikan harga ini, terang Inti, wajar terjadi di saat para petani atau produsen ingin menikmati sedikit kenaikan harga pada hari besar keagamaan, bahkan sejak ribuan tahun silam dan akan terus terjadi selama sistem ekonomi itu berjalan.
“Di sinilah pemerintah perlu hadir untuk menstabilkan kembali harga di pasaran. Naik turunnya harga itu sudah biasa karena mekanisme pasar. Semua itu terjadi karena adanya sebab, namun yang paling penting adalah ketersediaan barangnya, tidak terjadi kelangkaan, sehingga solusinya adalah negara harus hadir disana," terang Inti.
Seperti yang telah disampaikan Menteri Syahrul Yasin Limpo sebelumnya, papar Inti, bahwa salah satu hal yang membuat harga pangan mahal karena rantai pasok yang tidak tertata dengan baik sejak dulu. Melalui program pasar mitra tani dan gelar pasar murah yang serentak di seluruh Indonesia rantai pasok itu bisa tertata dengan baik.
Kementan sukses membangun Toko Tani Indonesia Center yang berlokasi di Jakarta dan di seluruh ibukota provinsi. Tujuannya agar masyarakat bisa memilih tempat yang menjual barang berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk dibeli dan petani tidak lagi bingung dalam memasarkan produknya karena semua ditampung oleh Toko Tani.
Menurut Inti, pasar mitra tani disinyalir mampu memutus mata rantai distribusi pangan ini, banyak diapresiasi oleh masyarakat Kalteng. Bahan pangan dipasok langsung dari petani dan produsen melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Selain itu Bulog dan beberapa produsen pangan lainnya juga bisa menjual langsung produknya di pasar mitra tani dengan harga sangat terjangkau.
Baca juga: Tangani kecelakaan maut, Polres Pulang Pisau temukan narkoba
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang yang membuka pasar mitra tani di halaman Stadion HM Sanusi mengungkapkan bahwa melalui kegiatan pasar mitra tani ini, diharapkan bisa membantu dan meringankan kebutuhan masyarakat dan juga para petani yang bisa secara langsung menjual hasil panen. Masyarakat juga bisa menikmati pasar tersebut dengan harga yang dijual langsung dari petani.
“Diharapkan keberadaan pasar ini bisa membantu menstabilkan harga bahan pokok yang ada di pasaran. Kestabilan harga ini bisa secara langsung bisa menekan inflasi yang terjadi di saat perayaan hari besar keagamaan,” kata Pudjirustaty.
Pudjirustaty juga memberikan apresiasi kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo yang melaksanakan pasar ini menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga manfaatnya bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan petani di kabupaten setempat.
Pasar mitra tani ini yang dilaksanakan bekerjasama dengan TNI serta melibatkan instansi pemerintahan terkait ini disambut antusias masyarakat. Selain itu, turut hadir beberapa anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau dan DPRD Provinsi Kalteng Daerah Pemilihan Pulang Pisau dan Kapuas
Sejumlah bahan pangan yang dijual di pasar mitra tani di Kabupaten Pulang Pisau ini diantaranya minyak goreng dibanderol harga Rp22.500 perliter, telur ayam ras Rp47.000 per tabak, bawang merah Rp26.000 perkilogram, bawang putih Rp26.000 perkilogram, gula pasir Rp13.000 perkilogram, cabai rawit Rp40.000 perkilogram dan beberapa bahan pangan lainnya yang dijual di bawah harga pasar. Bahkan daging beku yang hanya dijual Rp80.000 perkilogram habis cepat dibeli masyarakat.
Baca juga: Teras: Hadirkan industri pengolahan padi modern di lokasi food estate
Baca juga: Tidak ada penambahan pelayaran meski pemudik Pelabuhan Bahaur meningkat
Baca juga: Dinas Kesehatan fasilitasi pelayanan vaksinasi pemudik melalui Pelabuhan Bahaur