Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai penyakit menular dan mematikan yang bisa muncul menyerang kapan saja apabila protokol kesehatan tidak dijalankan.
"Pandemi COVID-19 pun saat ini masih terus kita waspadai karena pandemi belum benar-benar berakhir. Selain itu, kita juga harus mewaspadai wabah penyakit lain. Solusinya, kita harus tetap menjalankan pola hidup sehat melalui penerapan protokol kesehatan," kata Rinie di Sampit, Sabtu.
Saat ini penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur memang jauh melandai. Bahkan dua bulan terakhir sudah tidak ada pasien COVID-19 di daerah ini yang dirawat di rumah sakit. Pasien yang menjalani isolasi mandiri pun hanya tersisa dua orang.
Meski begitu, Rinie mengingatkan kondisi ini bukan berarti lantas boleh membuat abai terhadap virus mematikan itu. Pemerintah belum menyatakan pandemi COVID-19 ini telah berakhir meski pembatasan semakin dilonggarkan.
Munculnya penyakit mematikan akibat hepatitis akut, juga perlu menjadi perhatian. Penyakit yang diduga sangat rentan menyerang bayi hingga remaja itu juga harus diwaspadai meski belum ada ditemukan kasus tersebut di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Legislator Kotim dukung seleksi ulang tenaga kontrak demi efektivitas
Rinie mengimbau masyarakat mengambil hikmah dari pandemi yang terjadi selama ini. Penetapan protokol kesehatan diharapkan menjadi pola hidup yang akan dijalankan terus-menerus agar tidak mudah terserang berbagai penyakit.
"Kewaspadaan kita juga akan sangat menentukan dalam melindungi diri kita dari berbagai penyakit. Dimulai dari disiplin kita dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Rinie.
Pemerintah daerah harus terus gencar mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat berada di luar rumah. Menggunakan masker dan mencuci tangan sangat disarankan untuk melindungi diri dari sumber penyakit.
Era normal baru diharapkan dimaknai dengan membiasakan diri dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Dikunjungi legislator, korban banjir di Kotim keluhkan gatal-gatal
Baca juga: Legislator Kotim berharap pembangunan SPBN kembali diperjuangkan bantu nelayan
Baca juga: Tempat usaha di Kotim diwajibkan fasilitasi pemasaran produk unggulan daerah
"Pandemi COVID-19 pun saat ini masih terus kita waspadai karena pandemi belum benar-benar berakhir. Selain itu, kita juga harus mewaspadai wabah penyakit lain. Solusinya, kita harus tetap menjalankan pola hidup sehat melalui penerapan protokol kesehatan," kata Rinie di Sampit, Sabtu.
Saat ini penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur memang jauh melandai. Bahkan dua bulan terakhir sudah tidak ada pasien COVID-19 di daerah ini yang dirawat di rumah sakit. Pasien yang menjalani isolasi mandiri pun hanya tersisa dua orang.
Meski begitu, Rinie mengingatkan kondisi ini bukan berarti lantas boleh membuat abai terhadap virus mematikan itu. Pemerintah belum menyatakan pandemi COVID-19 ini telah berakhir meski pembatasan semakin dilonggarkan.
Munculnya penyakit mematikan akibat hepatitis akut, juga perlu menjadi perhatian. Penyakit yang diduga sangat rentan menyerang bayi hingga remaja itu juga harus diwaspadai meski belum ada ditemukan kasus tersebut di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Legislator Kotim dukung seleksi ulang tenaga kontrak demi efektivitas
Rinie mengimbau masyarakat mengambil hikmah dari pandemi yang terjadi selama ini. Penetapan protokol kesehatan diharapkan menjadi pola hidup yang akan dijalankan terus-menerus agar tidak mudah terserang berbagai penyakit.
"Kewaspadaan kita juga akan sangat menentukan dalam melindungi diri kita dari berbagai penyakit. Dimulai dari disiplin kita dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Rinie.
Pemerintah daerah harus terus gencar mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat berada di luar rumah. Menggunakan masker dan mencuci tangan sangat disarankan untuk melindungi diri dari sumber penyakit.
Era normal baru diharapkan dimaknai dengan membiasakan diri dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Dikunjungi legislator, korban banjir di Kotim keluhkan gatal-gatal
Baca juga: Legislator Kotim berharap pembangunan SPBN kembali diperjuangkan bantu nelayan
Baca juga: Tempat usaha di Kotim diwajibkan fasilitasi pemasaran produk unggulan daerah