Sampit (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengusulkan pembangunan menara telekomunikasi di daerah ini diperkuat dengan panel surya sebagai sumber kelistrikannya.
"Yang kami tunggu sebenarnya ada sebuah inovasi baru yaitu menara dibangun dengan solar cell untuk wilayah-wilayah yang belum tersedia listrik. Ini masih progres dan menunggu kabar dari para operator," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Selama ini pasokan listrik untuk menara telekomunikasi menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan menara telekomunikasi. Hal ini juga memengaruhi penentuan posisi atau titik menara yang akan dibangun.
Jika sudah memanfaatkan sistem panel surya atau kelistrikan menggunakan sinar matahari maka masalah pasokan listrik untuk menara telekomunikasi tidak lagi menjadi kendala.
Ini nantinya diharapkan bisa mempercepat perluasan jangkauan jaringan telekomunikasi karena menara bisa dibangun dan difungsikan meski lokasinya jauh dari jaringan listrik dan tidak pula menggunakan bahan bakar minyak untuk menghidupkan mesin pembangkit listrik.
Usulan pemanfaatan panel surya untuk menara telekomunikasi didasarkan pada luas dan rumitnya geografis Kotawaringin Timur. Penggunaan panel surya diharapkan setidaknya bisa mengurangi kendala yang sering muncul dalam pembangunan menara telekomunikasi.
Baca juga: Pemohon paspor meningkat 100 persen, Imigrasi Sampit pastikan layanan prima
Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur yang didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika, terus berupaya memperluas jangkauan jaringan internet. Harapannya masyarakat di wilayah pelosok pun bisa menikmati internet.
Perluasan jaringan telekomunikasi ini juga sangat dibutuhkan untuk mendukung suksesnya program Smart City atau Kota Cerdas. Kotawaringin Timur merupakan salah satu dari 50 daerah di Indonesia yang dipilih untuk menjalankan program tersebut.
Untuk itulah pembangunan menara telekomunikasi terus didorong dan ditingkatkan. Dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta sinergitas dengan perusahaan operator seluler diharapkan bisa menjadi solusi untuk percepatan perluasan jaringan internet, khususnya melalui pembangunan menara telekomunikasi.
Multazam menyebut, sejak tahun 2020 sampai sekarang sudah ada 22 menara yang berdiri dengan segmennya berada di wilayah utara yang memang masih sangat membutuhkan. Belum lama ini pihaknya sempat terkendala dalam pelaksanaan di Desa Tumbang Torung, namun sudah bisa diselesaikan.
"Masih ada 22 desa yang tidak ada sinyal. Mudah-mudahan 2023 semua sudah teratasi," demikian Multazam.
Baca juga: Program Smart City diharapkan pacu peningkatan kesejahteraan masyarakat Kotim
Baca juga: Ketapang juara umum Porkab Kotim, ini rincian perolehan medali
Baca juga: DPRD dukung Kotim raih sukses ganda di Porprov Kalteng
"Yang kami tunggu sebenarnya ada sebuah inovasi baru yaitu menara dibangun dengan solar cell untuk wilayah-wilayah yang belum tersedia listrik. Ini masih progres dan menunggu kabar dari para operator," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Selama ini pasokan listrik untuk menara telekomunikasi menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan menara telekomunikasi. Hal ini juga memengaruhi penentuan posisi atau titik menara yang akan dibangun.
Jika sudah memanfaatkan sistem panel surya atau kelistrikan menggunakan sinar matahari maka masalah pasokan listrik untuk menara telekomunikasi tidak lagi menjadi kendala.
Ini nantinya diharapkan bisa mempercepat perluasan jangkauan jaringan telekomunikasi karena menara bisa dibangun dan difungsikan meski lokasinya jauh dari jaringan listrik dan tidak pula menggunakan bahan bakar minyak untuk menghidupkan mesin pembangkit listrik.
Usulan pemanfaatan panel surya untuk menara telekomunikasi didasarkan pada luas dan rumitnya geografis Kotawaringin Timur. Penggunaan panel surya diharapkan setidaknya bisa mengurangi kendala yang sering muncul dalam pembangunan menara telekomunikasi.
Baca juga: Pemohon paspor meningkat 100 persen, Imigrasi Sampit pastikan layanan prima
Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur yang didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika, terus berupaya memperluas jangkauan jaringan internet. Harapannya masyarakat di wilayah pelosok pun bisa menikmati internet.
Perluasan jaringan telekomunikasi ini juga sangat dibutuhkan untuk mendukung suksesnya program Smart City atau Kota Cerdas. Kotawaringin Timur merupakan salah satu dari 50 daerah di Indonesia yang dipilih untuk menjalankan program tersebut.
Untuk itulah pembangunan menara telekomunikasi terus didorong dan ditingkatkan. Dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta sinergitas dengan perusahaan operator seluler diharapkan bisa menjadi solusi untuk percepatan perluasan jaringan internet, khususnya melalui pembangunan menara telekomunikasi.
Multazam menyebut, sejak tahun 2020 sampai sekarang sudah ada 22 menara yang berdiri dengan segmennya berada di wilayah utara yang memang masih sangat membutuhkan. Belum lama ini pihaknya sempat terkendala dalam pelaksanaan di Desa Tumbang Torung, namun sudah bisa diselesaikan.
"Masih ada 22 desa yang tidak ada sinyal. Mudah-mudahan 2023 semua sudah teratasi," demikian Multazam.
Baca juga: Program Smart City diharapkan pacu peningkatan kesejahteraan masyarakat Kotim
Baca juga: Ketapang juara umum Porkab Kotim, ini rincian perolehan medali
Baca juga: DPRD dukung Kotim raih sukses ganda di Porprov Kalteng