Palangka Raya (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Anang Dirjo telah melaporkan kepada Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, bahwa serapan anggaran Pemerintah Kabupaten setempat untuk tahun 2022 sebesar Rp1,39 triliun.
Serapan anggaran itu gabungan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp291,48 miliar dan pendapatan transfer Rp1,041 triliun serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp60,07 miliar, kata Anang di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk realisasi pendapatan daerah Kobar, alhamdulillah sampai dengan tanggal 12 Juni 2022, sudah mencapai 38,99 persen atau sebesar Rp543,20 miliar," beber dia.
Anang yang juga menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Pemprov Kalteng itu menyebut, kondisi geopolitik global sekarang ini sedang tidak menentu. Hal itu secara tidak langsung berdampak pada kondisi makro ekonomi yang tidak menentu pula di berbagai daerah, terkhusus Kobar.
"Kenaikan harga komoditas, khususnya energi yang cukup signifikan, serta naiknya laju inflasi, juga mempengaruhi keuangan negara," kata dia.
Dengan kondisi itu, dirinya pun mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (SOPD) di Pemkab Kobar, agar bekerja secara optimal dan terus meningkatkan serapan anggaran.
Dia mengatakan, penyerapan anggaran itu sebagai upaya merangsang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kobar. Sebab, dengan adanya belanja daerah, maka dana akan mengalir ke masyarakat.
"Masyarakat pun secara otomatis memiliki pendapatan. Pendapatan itu dibelanjakan, begitu siklus ekonomi terus berjalan. Itu kenapa serapan anggaran harus lebih ditingkatkan," demikian Anang.
Baca juga: Sambut peserta PPRA Lemhannas, Pj Bupati perkenalkan potensi Kobar
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo juga berpesan kepada Pj Bupati dan jajaran Pemkab Kobar, agar lebih memaksimalkan serapan anggaran. Hal itu sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di masyarakat.
Selain itu, Pemkab Kobar harus memberikan perhatian khusus kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah setempat, sebagai upaya mempercepat membangkitkan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Sektor UMKM harus didorong dan terus diberi ruang untuk mengoptimalkan potensi gerakan ekonominya," kata Edy.
Baca juga: Camat dan kades se-Kobar diminta lebih peka terhadap kondisi wilayah
Baca juga: Bantu bangkitkan UMKM, Pemkab Kobar gelar Bazar
Baca juga: Pj Bupati: Persiapan keberangkatan CJH dari Kobar harus optimal
Serapan anggaran itu gabungan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp291,48 miliar dan pendapatan transfer Rp1,041 triliun serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp60,07 miliar, kata Anang di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk realisasi pendapatan daerah Kobar, alhamdulillah sampai dengan tanggal 12 Juni 2022, sudah mencapai 38,99 persen atau sebesar Rp543,20 miliar," beber dia.
Anang yang juga menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Pemprov Kalteng itu menyebut, kondisi geopolitik global sekarang ini sedang tidak menentu. Hal itu secara tidak langsung berdampak pada kondisi makro ekonomi yang tidak menentu pula di berbagai daerah, terkhusus Kobar.
"Kenaikan harga komoditas, khususnya energi yang cukup signifikan, serta naiknya laju inflasi, juga mempengaruhi keuangan negara," kata dia.
Dengan kondisi itu, dirinya pun mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (SOPD) di Pemkab Kobar, agar bekerja secara optimal dan terus meningkatkan serapan anggaran.
Dia mengatakan, penyerapan anggaran itu sebagai upaya merangsang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kobar. Sebab, dengan adanya belanja daerah, maka dana akan mengalir ke masyarakat.
"Masyarakat pun secara otomatis memiliki pendapatan. Pendapatan itu dibelanjakan, begitu siklus ekonomi terus berjalan. Itu kenapa serapan anggaran harus lebih ditingkatkan," demikian Anang.
Baca juga: Sambut peserta PPRA Lemhannas, Pj Bupati perkenalkan potensi Kobar
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo juga berpesan kepada Pj Bupati dan jajaran Pemkab Kobar, agar lebih memaksimalkan serapan anggaran. Hal itu sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di masyarakat.
Selain itu, Pemkab Kobar harus memberikan perhatian khusus kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah setempat, sebagai upaya mempercepat membangkitkan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Sektor UMKM harus didorong dan terus diberi ruang untuk mengoptimalkan potensi gerakan ekonominya," kata Edy.
Baca juga: Camat dan kades se-Kobar diminta lebih peka terhadap kondisi wilayah
Baca juga: Bantu bangkitkan UMKM, Pemkab Kobar gelar Bazar
Baca juga: Pj Bupati: Persiapan keberangkatan CJH dari Kobar harus optimal