Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Siti Nafsiah mengharapkan Pemerintah Kota Palangka Raya, meninjau sekaligus mengevaluasi keberadaan tanggul kanal yang berada di Kelurahan Kalampangan dan Kameloh Baru, Kecamtan Sabangau.

Keberadaan tanggul kanal ini dikeluhkan warga yang tinggal di dua kelurahan tersebut karena tidak atau kurang berfungsi dengan baik serta membuat kebun tanaman sayur menjadi rusak, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.

"Keterangan dari warga, air dari tanggul kanal itu sering meluber saat musim hujan. Alhasil, kebun sayur milik warga setempat menjadi terendam air. Itulah kenapa mereka minta pemerintah mengevaluasi," ucapnya.

Permintaan mengevaluasi itu, lanjut Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini, disampaikan warga pada saat dirinya melakukan reses perseorangan beberapa waktu lalu.

Nafsiah mengatakan Kelurahan Kalampangan dan Kameloh Baru merupakan wilayah di Palangka Raya yang menjadi pusat tanaman sayur-sayuran. Warga di dua kelurahan tersebut pun mayoritas bekerja sebagai petani, sehingga sudah selayaknya mendapat perhatian pemerintah daerah.

"Permintaan untuk mengevaluasi dan membenahi tanggul kanal yang ada di sekitar dua kelurahan itu pun sangat wajar disampaikan mereka. Bagaimanapun kan pertanian, khususnya tanaman sayur-sayuran menjadi mata pencaharian utama mereka," kata dia.

Baca juga: Raperda Cagar Budaya segera tuntas, tenaga ahli harus paham adat di Kalteng

Menurut Ketua Komisi III DPRD Kalteng ini, apabila belum dapat melakukan pembenahan secara cepat tanggul kanal tersebut, Pemkot Palangka Raya bisa terlebih dahulu menyediakan alat pompa air. Di mana alat tersebut dapat dipergunakan untuk mengatur sirkulasi air.

Dia mengatakan, setidaknya pompa air tersebut dapat meminimalisir atau mencegah air dari tanggul kanal meluber ke lahan milik warga yang sedang ditanami sayuran. Dengan begitu, tanaman warga pun menjadi tidak terganggu.

"Jika tanaman petani tergenang yang kemudian rusak atau mati, tentu juga berdampak pada terganggunya suplai sayur-sayuran ke ke masyarakat Palangka Raya dan sekitarnya. Dua kelurahan itu kan sumber utama suplai di kota ini," demikian Nafsiah.

Baca juga: DPRD Kalteng desak Pemerintah Pusat segera menyikapi ketersediaan pertalite

Baca juga: Dukung kebijakan pusat, DPRD Kalteng optimis harga TBS kembali naik

Baca juga: DPRD Kalteng segera bahas Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA-2021

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024