Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada siswi SMAN 2 Sampit, Vania Putri Arfanda Kurnia yang terpilih menjadi salah satu peserta pertukaran pelajar internasional ke Amerika Serikat pada awal Agustus 2022.
"Saya selaku kepala daerah mengucapkan selamat untuk ananda Vania yang luar biasa dia terpilih dari lebih 36.000 peserta yang mengikuti seleksi untuk pertukaran pelajar internasional ke California. Ini satu kebanggaan bagi kita semua," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor menerima kunjungan silaturahim Vania bersama guru serta orang tuanya. Kunjungan ini sekaligus menyampaikan rencana keberangkatan siswi yang menjabat Ketua OSIS SMAN 2 Sampit itu dalam program tersebut.
Halikinnor sangat mengapresiasi capaian Vania yang juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kotawaringin Timur. Dia juga mengapresiasi kedua orang tua Vania karena tidak mudah mendidik anak sampai lolos seleksi dengan banyaknya peserta yang mengikuti seleksi program pertukaran pelajar internasional itu.
Seraya mendoakan agar Vania selalu sehat dan lancar dalam mengikuti program tersebut, Halikinnor juga bertitip pesan agar Vania turut memperkenalkan budaya dan potensi Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur.
"Mudah-mudahan ada lagi anak-anak kita yang nantinya mendapat pengalaman yang luar biasa ke internasional seperti ini. Kita doakan nantinya Vania sukses, apalagi sudah memiliki pengalaman di luar negeri sehingga itu akan sangat membantu ke depannya," kata Halikinnor.
Vania Putri Arfanda Kurnia, siswi Kelas 3 SMAN 2 Sampit kelahiran Boyolali 22 Maret 2005, merupakan anak pasangan Arie Kurnia dan Siti Fathonah Purnaningsih. Sang ibu saat ini menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur.
Vania merupakan satu dari 70 pelajar di Indonesia yang terpilih mengikuti program pertukaran pelajar internasional ini. Dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Vania merupakan satu dari empat siswi yang terpilih mengikuti program tersebut.
Baca juga: DPRD Kotim sesalkan PBS dan transpotir abaikan rapat pembahasan angkutan
Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program adalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa SMA atau sederajat. Program ini bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat.
Program YES memberikan kesempatan untuk siswa yang aktif dan berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik, untuk mengikuti program ini.
Lama program ini rencananya 10 bulan belajar di American Highschool yaitu Weathland Union Highschool di Plumas Lake, California, Amerika Serikat. Peserta sudah menyelesaikan pembuatan visa pada 16 Juli lalu di Jakarta dan rencananya diberangkatkan ke Amerika Serikat pada 7 Agustus 2022.
Vania menceritakan, dia mendaftar program tersebut pada H-7 penutupan pendaftaran. Dia mendaftar melalui Banjarmasin, Kalimantan Selatan karena belum dibuka untuk Kalimantan Tengah.
Dari 25 peserta yang terjaring, ada 11 peserta yang lanjut ke seleksi di tingkat nasional. Vania adalah salah satu peserta yang lolos ke tahap itu.
"Saya juga tidak menyangka karena saat pendaftaran saja ternyata sudah sangat berat karena banyak banget berkat-berkas yang harus diisi. Saya tidak mengira kalau berkas itu akan ada sebanyak itu. Jadi untuk adik-adik yang ikut itu harus lebih mempersiapkan lagi berkas-berkasnya," ujar Vania.
Kendala sempat dialaminya karena sebelum tes wawancara, dia mengalami kecelakaan sehingga kesulitan berbicara lantaran menderita pergeseran rahang. Meski begitu dia berusaha semampunya dan akhirnya tahap ini bisa dilewati dengan baik.
Perjuangan semakin berat saat seleksi di tingkat nasional karena harus bersaing dengan peserta-peserta hebat dengan berbagai prestasi seperti atlet dan lainnya. Panitia memilih 75 peserta terbaik, kemudian menjaring lagi menjadi 70 orang yang terpilih. Vania sangat bersyukur karena termasuk dalam empat orang yang terpilih dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Baca juga: DWP Kotim beri motivasi anggotanya buka usaha kuliner
Vania sangat bersyukur kepada Tuhan serta berterima kasih kepada kedua orang tuanya yang selalu mendukung. Ayah dan ibunya tidak bosan selalu mengingatkan dirinya untuk disiplin dalam mempersiapkan diri.
Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh guru dan pihak sekolah serta teman-teman yang sangat mendukungnya. Bantuan dan dukungan itu sangat membantunya sehingga bisa mencapai posisi tersebut.
Tidak lupa dia menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati Kotawaringin Timur yang sangat mendukung langkahnya. Dia berharap keikutsertaan dalam program pertukaran pemuda internasional ini juga akan membawa dampak positif bagi daerah ini.
Vania berharap keberadaannya nanti bisa lebih memperkenalkan Indonesia di luar negeri dengan berbagai potensinya, termasuk kebudayaan dan pariwisata. Harapannya akan membawa dampak positif bagi negara dan daerah ini.
"Saya ingin orang luar negeri tidak hanya tahu Bali, tetapi mengetahui Indonesia secara luas, termasuk ada Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur di sana. Kami akan memperkenalkan berbagai potensi wisata, budaya dan lainnya tentang negeri ini," kata Vania.
Rencananya Vania akan bertolak ke Jakarta untuk mengikuti orientasi pada 2 Agustus. Selanjutnya mereka akan diberangkatkan ke Amerika Serikat pada 7 Agustus, kemudian menuju lokasi yang telan diterapkan.
"Saya mulai berkomunikasi dengan calon orangtua asuh saya di sana nanti. Mohon doanya semoga semua berjalan lancar dan saya diberi kesehatan serta kemudahan," demikian Vania.
Sementara itu Siti Fathonah Purnaningsih, ibu Vania mengaku bangga dengan pencapaian sang anak. Selama ini dirinya bersama suami selalu mendukung dan memantau kegiatan sang anak. Pihak keluarga sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang dinilai baik bagi masa depan Vania.
Baca juga: DPRD Kotim fasilitasi penyelesaian tuntutan ganti rugi lahan sawit
Baca juga: Legislator Kotim minta penindakan tegas truk ngebut dalam kota
Baca juga: Pemkab Kotim diminta bantu penerangan desa
"Saya selaku kepala daerah mengucapkan selamat untuk ananda Vania yang luar biasa dia terpilih dari lebih 36.000 peserta yang mengikuti seleksi untuk pertukaran pelajar internasional ke California. Ini satu kebanggaan bagi kita semua," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor menerima kunjungan silaturahim Vania bersama guru serta orang tuanya. Kunjungan ini sekaligus menyampaikan rencana keberangkatan siswi yang menjabat Ketua OSIS SMAN 2 Sampit itu dalam program tersebut.
Halikinnor sangat mengapresiasi capaian Vania yang juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kotawaringin Timur. Dia juga mengapresiasi kedua orang tua Vania karena tidak mudah mendidik anak sampai lolos seleksi dengan banyaknya peserta yang mengikuti seleksi program pertukaran pelajar internasional itu.
Seraya mendoakan agar Vania selalu sehat dan lancar dalam mengikuti program tersebut, Halikinnor juga bertitip pesan agar Vania turut memperkenalkan budaya dan potensi Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur.
"Mudah-mudahan ada lagi anak-anak kita yang nantinya mendapat pengalaman yang luar biasa ke internasional seperti ini. Kita doakan nantinya Vania sukses, apalagi sudah memiliki pengalaman di luar negeri sehingga itu akan sangat membantu ke depannya," kata Halikinnor.
Vania Putri Arfanda Kurnia, siswi Kelas 3 SMAN 2 Sampit kelahiran Boyolali 22 Maret 2005, merupakan anak pasangan Arie Kurnia dan Siti Fathonah Purnaningsih. Sang ibu saat ini menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur.
Vania merupakan satu dari 70 pelajar di Indonesia yang terpilih mengikuti program pertukaran pelajar internasional ini. Dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Vania merupakan satu dari empat siswi yang terpilih mengikuti program tersebut.
Baca juga: DPRD Kotim sesalkan PBS dan transpotir abaikan rapat pembahasan angkutan
Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program adalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa SMA atau sederajat. Program ini bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat.
Program YES memberikan kesempatan untuk siswa yang aktif dan berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik, untuk mengikuti program ini.
Lama program ini rencananya 10 bulan belajar di American Highschool yaitu Weathland Union Highschool di Plumas Lake, California, Amerika Serikat. Peserta sudah menyelesaikan pembuatan visa pada 16 Juli lalu di Jakarta dan rencananya diberangkatkan ke Amerika Serikat pada 7 Agustus 2022.
Vania menceritakan, dia mendaftar program tersebut pada H-7 penutupan pendaftaran. Dia mendaftar melalui Banjarmasin, Kalimantan Selatan karena belum dibuka untuk Kalimantan Tengah.
Dari 25 peserta yang terjaring, ada 11 peserta yang lanjut ke seleksi di tingkat nasional. Vania adalah salah satu peserta yang lolos ke tahap itu.
"Saya juga tidak menyangka karena saat pendaftaran saja ternyata sudah sangat berat karena banyak banget berkat-berkas yang harus diisi. Saya tidak mengira kalau berkas itu akan ada sebanyak itu. Jadi untuk adik-adik yang ikut itu harus lebih mempersiapkan lagi berkas-berkasnya," ujar Vania.
Kendala sempat dialaminya karena sebelum tes wawancara, dia mengalami kecelakaan sehingga kesulitan berbicara lantaran menderita pergeseran rahang. Meski begitu dia berusaha semampunya dan akhirnya tahap ini bisa dilewati dengan baik.
Perjuangan semakin berat saat seleksi di tingkat nasional karena harus bersaing dengan peserta-peserta hebat dengan berbagai prestasi seperti atlet dan lainnya. Panitia memilih 75 peserta terbaik, kemudian menjaring lagi menjadi 70 orang yang terpilih. Vania sangat bersyukur karena termasuk dalam empat orang yang terpilih dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Baca juga: DWP Kotim beri motivasi anggotanya buka usaha kuliner
Vania sangat bersyukur kepada Tuhan serta berterima kasih kepada kedua orang tuanya yang selalu mendukung. Ayah dan ibunya tidak bosan selalu mengingatkan dirinya untuk disiplin dalam mempersiapkan diri.
Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh guru dan pihak sekolah serta teman-teman yang sangat mendukungnya. Bantuan dan dukungan itu sangat membantunya sehingga bisa mencapai posisi tersebut.
Tidak lupa dia menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati Kotawaringin Timur yang sangat mendukung langkahnya. Dia berharap keikutsertaan dalam program pertukaran pemuda internasional ini juga akan membawa dampak positif bagi daerah ini.
Vania berharap keberadaannya nanti bisa lebih memperkenalkan Indonesia di luar negeri dengan berbagai potensinya, termasuk kebudayaan dan pariwisata. Harapannya akan membawa dampak positif bagi negara dan daerah ini.
"Saya ingin orang luar negeri tidak hanya tahu Bali, tetapi mengetahui Indonesia secara luas, termasuk ada Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur di sana. Kami akan memperkenalkan berbagai potensi wisata, budaya dan lainnya tentang negeri ini," kata Vania.
Rencananya Vania akan bertolak ke Jakarta untuk mengikuti orientasi pada 2 Agustus. Selanjutnya mereka akan diberangkatkan ke Amerika Serikat pada 7 Agustus, kemudian menuju lokasi yang telan diterapkan.
"Saya mulai berkomunikasi dengan calon orangtua asuh saya di sana nanti. Mohon doanya semoga semua berjalan lancar dan saya diberi kesehatan serta kemudahan," demikian Vania.
Sementara itu Siti Fathonah Purnaningsih, ibu Vania mengaku bangga dengan pencapaian sang anak. Selama ini dirinya bersama suami selalu mendukung dan memantau kegiatan sang anak. Pihak keluarga sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang dinilai baik bagi masa depan Vania.
Baca juga: DPRD Kotim fasilitasi penyelesaian tuntutan ganti rugi lahan sawit
Baca juga: Legislator Kotim minta penindakan tegas truk ngebut dalam kota
Baca juga: Pemkab Kotim diminta bantu penerangan desa