Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berencana menambah armada berupa truk pengangkut dan alat berat untuk menangani permasalahan sampah di Sampit yang masih sering dikeluhkan masyarakat. 

"Mudah-mudahan keuangan kita memungkinkan di APBD Perubahan nanti, kita akan pengadaan loader (alat berat pengangkat material), minimal satu di Kecamatan Ketapang dan satu di Baamang karena efektivitas dengan alat itu untuk membuat sampah lebih cepat dan lebih maksimal diangkut," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis. 

Halikinnor meninjau aktivitas pengangkutan sampah di depo sampah di Jalan Tatar didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Machmoer. Dia juga berdiskusi dengan sejumlah petugas depo setempat sekaligus memberikan bonus kepada mereka. 

Menurutnya penanganan sampah memang memerlukan perhatian serius. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah karena dihadapkan pada keterbatasan armada dan personel, sementara volume sampah setiap harinya terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk, salah satunya ditandai terus bertambahnya perumahan. 

Penambahan armada dan fasilitas menjadi keharusan yang menjadi prioritas untuk efektivitas pengangkutan sampah. Sementara itu petugas tetap diperlukan untuk operasional dan pengaturan sehingga sampah tidak sampai berhamburan di kawasan depo dan menimbulkan bau. 

Dinas Lingkungan Hidup juga diarahkan bersinergi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk pembersihan rutin areal depo. Tujuannya agar depo sampah bukan hanya untuk tempat membuang sampah, tetapi juga nyaman dikunjungi. 

Baca juga: Bupati Kotim bangga Vania terpilih mengikuti pertukaran pelajar internasional

"Nanti disemprot dengan semacam kimia tertentu untuk menghilangkan bau dan juga tidak ada lalat. Kita ingin sampah ini bukan lagi momok, makanya kita buat depo ini ada taman. Maksud kita itu kan supaya ini juga menjadi tempat yang nyaman," jelas Halikinnor. 

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tertib dalam membuang sampah secara benar. Peran dan kepedulian masyarakat sangat penting agar masalah sampah ini bisa segera diatasi bersama. 

"Insya Allah juga tahun ini juga rencananya kita membangun pabrik pengolahan limbah medis dan sampah rumah tangga. Kita jadikan sampah bukan lagi musibah atau momok, tetapi menjadi berkah karena bernilai ekonomi," demikian Halikinnor. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur Machmoer mengatakan, untuk optimalisasi penanganan sampah di Sampit setidaknya diperlukan pengadaan dua unit loader dan penambahan empat truk pengangkut sampah. 

"Untuk memuat sampah ke satu truk dengan cara manual saat ini membutuhkan waktu tiga jam. Dengan waktu delapan jam kerja maka sehari hanya mampu dua truk atau rit. Kalau menggunakan loader maka sehari bisa sampai enam rit," ujar Machmoer. 

Saat ini ada delapan depo sampah yang tersebar di Sampit, terdiri dari empat depo besar dan empat depo kecil. Keberadaannya bisa dioptimalkan dengan penambahan armada angkut dan loader tersebut. 

Baca juga: DPRD Kotim sesalkan PBS dan transpotir abaikan rapat pembahasan angkutan

Baca juga: DWP Kotim beri motivasi anggotanya buka usaha kuliner

Baca juga: DPRD Kotim fasilitasi penyelesaian tuntutan ganti rugi lahan sawit

Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024