Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengapresiasi keputusan perusahaan perusahaan kelapa sawit di daerah ini yang telah sepakat membantu memperbaiki Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan Sampit.
"Perbaikan jalan lingkar selatan sudah disepakati. Satu perusahaan perkebunan Rp50 juta. Mereka minta waktu seminggu untuk mengumpulkan material. Pemerintah daerah menyiapkan alat," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Jalan lingkar selatan merupakan jalan dibangun pemerintah provinsi yang dikhususkan untuk angkutan berat yang hendak menuju maupun dari Pelabuhan Bagendang.
Saat ini kondisi jalan ini rusak parah dan memprihatinkan. Hal ini menjadi dalih truk dan angkutan berat lainnya beralih masuk melintasi jalan-jalan dalam kota Sampit.
Berdasarkan penghitungan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan yang harus segera ditangani sekitar 1.825 meter. Penanganan darurat itu membutuhkan dana sekitar Rp4,7 miliar.
Jumlah biaya tersebut untuk pembelian material yakni agregat kelas B, batu dan pipa drainase. Untuk alat berat akan disiapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Baca juga: Nelayan Kotim selamatkan lima ABK korban kapal karam
Untuk pembiayaan itu Pemkab Kotawaringin Timur telah menawarkan agar 75 persen biaya akan dipenuhi oleh 52 perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, sedangkan 25 persen dipenuhi oleh Organda, ALFI, dan Pelindo.
Saat ini yang sudah menyepakati dan siap merealisasikan bantuan adalah perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit. Pemerintah daerah masih menunggu komitmen dan iktikad perusahaan transportir, Pelindo dan lainnya untuk merealisasikan bantuan.
"Nanti perusahaan ekspedisi (transportir) juga kami minta segera membantu perbaikan jalan lingkar selatan. Ini demi kepentingan kita bersama," demikian Halikinnor.
Sementara itu, saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengerahkan alat berat untuk membuat parit di sisi jalan lingkar selatan. Langkah ini supaya saat hujan deras, air mengalir melalui parit sehingga tidak sampai menggenangi dan merusak jalan.
Pembuatan ini juga merupakan saran dari perusahaan perkebunan sebagai salah satu pertimbangan agar mereka mau membantu perbaikan jalan lingkar selatan. Jika tidak dibuat parit, jalan dikhawatirkan akan kembali cepat rusak akibat air hujan menggenangi dan membuat timbunan tanah labil sehingga rusak.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan Satpol PP pantau rumah tanpa bendera
Baca juga: Kejati Kalteng dan BPN Kotim koordinasi penyelesaian pembangunan SUTT
Baca juga: Petani di Kotim tunda masa tanam akibat ribuan hektare lahan terendam
"Perbaikan jalan lingkar selatan sudah disepakati. Satu perusahaan perkebunan Rp50 juta. Mereka minta waktu seminggu untuk mengumpulkan material. Pemerintah daerah menyiapkan alat," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Jalan lingkar selatan merupakan jalan dibangun pemerintah provinsi yang dikhususkan untuk angkutan berat yang hendak menuju maupun dari Pelabuhan Bagendang.
Saat ini kondisi jalan ini rusak parah dan memprihatinkan. Hal ini menjadi dalih truk dan angkutan berat lainnya beralih masuk melintasi jalan-jalan dalam kota Sampit.
Berdasarkan penghitungan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan yang harus segera ditangani sekitar 1.825 meter. Penanganan darurat itu membutuhkan dana sekitar Rp4,7 miliar.
Jumlah biaya tersebut untuk pembelian material yakni agregat kelas B, batu dan pipa drainase. Untuk alat berat akan disiapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Baca juga: Nelayan Kotim selamatkan lima ABK korban kapal karam
Untuk pembiayaan itu Pemkab Kotawaringin Timur telah menawarkan agar 75 persen biaya akan dipenuhi oleh 52 perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, sedangkan 25 persen dipenuhi oleh Organda, ALFI, dan Pelindo.
Saat ini yang sudah menyepakati dan siap merealisasikan bantuan adalah perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit. Pemerintah daerah masih menunggu komitmen dan iktikad perusahaan transportir, Pelindo dan lainnya untuk merealisasikan bantuan.
"Nanti perusahaan ekspedisi (transportir) juga kami minta segera membantu perbaikan jalan lingkar selatan. Ini demi kepentingan kita bersama," demikian Halikinnor.
Sementara itu, saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengerahkan alat berat untuk membuat parit di sisi jalan lingkar selatan. Langkah ini supaya saat hujan deras, air mengalir melalui parit sehingga tidak sampai menggenangi dan merusak jalan.
Pembuatan ini juga merupakan saran dari perusahaan perkebunan sebagai salah satu pertimbangan agar mereka mau membantu perbaikan jalan lingkar selatan. Jika tidak dibuat parit, jalan dikhawatirkan akan kembali cepat rusak akibat air hujan menggenangi dan membuat timbunan tanah labil sehingga rusak.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan Satpol PP pantau rumah tanpa bendera
Baca juga: Kejati Kalteng dan BPN Kotim koordinasi penyelesaian pembangunan SUTT
Baca juga: Petani di Kotim tunda masa tanam akibat ribuan hektare lahan terendam