Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggunakan tanah kerukan pembuatan drainase untuk meratakan jalan mohammad hatta atau lingkar selatan sampit lantaran dana sumbangan dari perusahaan untuk memperbaiki jalan itu belum juga terkumpul penuh.
"Kita sementara mengambil material yang di kiri kanan jalan. Memanfaatkan yang ada dulu sambil menunggu dana terkumpul. Begitu dana terkumpul, yang ada ini sudah dipadatkan, tinggal kita uruk kembali dengan agregat B supaya insya allah nanti nyaman dilewati," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kaspulzen Hariyanto, kembali meninjau kondisi jalan lingkar selatan.
Saat ini Dinas PUPR sedang membuat parit di sisi jalan lingkar selatan. tujuannya agar jalan di bawah kewenangan pemerintah provinsi itu tidak tergenang saat hujan deras sehingga tidak cepat rusak.
Tanah hasil kerukan pembuatan drainase itu diangkat dan digunakan untuk meratakan kubangan-kubangan di jalan tersebut. Langkah ini dinilai sebagai upaya darurat dengan memanfaatkan bahan yang ada tanpa harus membelinya.
Berdasarkan pengecekan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan tersebut mencapai sekitar 1.825 meter. Dibutuhkan sekitar Rp4,7 miliar untuk memperbaikinya dengan material agregat B.
Perbaikan jalan khusus angkutan berat itu seyogyanya ditangani menggunakan dana setoran dari perusahaan besar bidang perkebunan kelapa sawit, transportir dan lainnya yang telah berkomitmen membantu.
Baca juga: Minta subsidi solar dicabut, ALFI Kalteng siap kerahkan ratusan truk
Sayangnya hingga saat ini baru ada 22 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menyetor bantuan dengan besar masing-masing Rp50 juta. Masih ada puluhan perusahaan sawit, transportir dan lainnya yang belum menyetor bantuan sehingga perbaikan jalan lingkar selatan belum terlaksana.
Halikinnor mengatakan, pihaknya memberi waktu hingga beberapa hari ke depan bagi perusahaan untuk menyetorkan sumbangan tersebut. Pemerintah daerah berharap perbaikan jalan itu rampung bulan ini.
Pemerintah daerah berharap perusahaan mendukung perbaikan ini karena tujuannya juga untuk kenyamanan pihak perusahaan agar bisa membawa material atau hasil produksinya.
Halikinnor mengingatkan, jika sampai akhir Agustus nanti perusahaan yang tidak menyetor bantuan tersebut, maka pemerintah daerah akan menyikapinya. Tindakan mungkin dilakukan dari sisi pelayanan, misalnya dengan tidak akan memberikan pelayanan perusahaan yang tidak berkontribusi..
Menurutnya, sumbangan Rp50 juta dinilai tidak memberatkan bagi perusahaan besar swasta, khususnya perusahaan perkebunan kelapa sawit. Apalagi selama ini perusahaan juga menikmati cukup besar dari sumber daya alam di Kotawaringin Timur.
"Jika tetap tidak ada kepedulian, kami juga akan laporkan ke pimpinan di atas dan kami juga akan telisik lagi perizinan mereka, apakah sudah lengkap dan bagaimana kewajibannya terhadap pemerintah. Akan kami audit nanti kalau memang tidak ada niat baik membantu," demikian Halikinnor.
Baca juga: Satgas Interdiksi segera dibentuk untuk optimalkan pemberantasan narkotika di Kotim
Baca juga: 735 WBP Lapas Sampit terima remisi HUT RI
Baca juga: Legislator Kotim apresiasi upacara HUT RI tetap berjalan lancar
"Kita sementara mengambil material yang di kiri kanan jalan. Memanfaatkan yang ada dulu sambil menunggu dana terkumpul. Begitu dana terkumpul, yang ada ini sudah dipadatkan, tinggal kita uruk kembali dengan agregat B supaya insya allah nanti nyaman dilewati," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kaspulzen Hariyanto, kembali meninjau kondisi jalan lingkar selatan.
Saat ini Dinas PUPR sedang membuat parit di sisi jalan lingkar selatan. tujuannya agar jalan di bawah kewenangan pemerintah provinsi itu tidak tergenang saat hujan deras sehingga tidak cepat rusak.
Tanah hasil kerukan pembuatan drainase itu diangkat dan digunakan untuk meratakan kubangan-kubangan di jalan tersebut. Langkah ini dinilai sebagai upaya darurat dengan memanfaatkan bahan yang ada tanpa harus membelinya.
Berdasarkan pengecekan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan tersebut mencapai sekitar 1.825 meter. Dibutuhkan sekitar Rp4,7 miliar untuk memperbaikinya dengan material agregat B.
Perbaikan jalan khusus angkutan berat itu seyogyanya ditangani menggunakan dana setoran dari perusahaan besar bidang perkebunan kelapa sawit, transportir dan lainnya yang telah berkomitmen membantu.
Baca juga: Minta subsidi solar dicabut, ALFI Kalteng siap kerahkan ratusan truk
Sayangnya hingga saat ini baru ada 22 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menyetor bantuan dengan besar masing-masing Rp50 juta. Masih ada puluhan perusahaan sawit, transportir dan lainnya yang belum menyetor bantuan sehingga perbaikan jalan lingkar selatan belum terlaksana.
Halikinnor mengatakan, pihaknya memberi waktu hingga beberapa hari ke depan bagi perusahaan untuk menyetorkan sumbangan tersebut. Pemerintah daerah berharap perbaikan jalan itu rampung bulan ini.
Pemerintah daerah berharap perusahaan mendukung perbaikan ini karena tujuannya juga untuk kenyamanan pihak perusahaan agar bisa membawa material atau hasil produksinya.
Halikinnor mengingatkan, jika sampai akhir Agustus nanti perusahaan yang tidak menyetor bantuan tersebut, maka pemerintah daerah akan menyikapinya. Tindakan mungkin dilakukan dari sisi pelayanan, misalnya dengan tidak akan memberikan pelayanan perusahaan yang tidak berkontribusi..
Menurutnya, sumbangan Rp50 juta dinilai tidak memberatkan bagi perusahaan besar swasta, khususnya perusahaan perkebunan kelapa sawit. Apalagi selama ini perusahaan juga menikmati cukup besar dari sumber daya alam di Kotawaringin Timur.
"Jika tetap tidak ada kepedulian, kami juga akan laporkan ke pimpinan di atas dan kami juga akan telisik lagi perizinan mereka, apakah sudah lengkap dan bagaimana kewajibannya terhadap pemerintah. Akan kami audit nanti kalau memang tidak ada niat baik membantu," demikian Halikinnor.
Baca juga: Satgas Interdiksi segera dibentuk untuk optimalkan pemberantasan narkotika di Kotim
Baca juga: 735 WBP Lapas Sampit terima remisi HUT RI
Baca juga: Legislator Kotim apresiasi upacara HUT RI tetap berjalan lancar