Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menggelar pelatihan pengkajian kebutuhan pasca bencana (Jitupasna) di Gedung Aula Inspektorat Pemkab Kobar. 

"Pelatihan ini juga untuk meningkatkan kualitas atau kapasitas sumber daya manusia (SDM) entah itu dari BPBD atau pihak terkait dalam menerapkan penanganan pasca bencana," kata Kepala BPBD Kobar Syahruni di Pangkalan Bun, Selasa. 

Syahruni mengatakan, dilaksanakannya pelatihan Jitupasna ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara penanganan dengan cepat pasca terjadinya bencana. 

Dikatakannya, kegiatan ini merupakan salah satu kebutuhan dasar mengingat wilayah Kobar merupakan daerah yang rawan terhadap bencana. Untuk itu tentunya perlu adanya kesiapan SDM dalam penanganan pasca bencana tersebut. 

Baca juga: Pemkab Kobar gelar gandeng swasta dalam perencanaan pembangunan kolaboratif

"Karena kita ketahui, bencana selain bisa merusak infrastruktur juga dapat mengakibatkan korban jiwa, sehingga diperlukan adanya pengkajian  pasca bencana untuk mempermudah pengambilan kebijakan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah bencana," ujarnya. 

Dijelakan Syahruni, Jitupasna merupakan instrumen pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan program serta kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Upaya ini berlandaskan pada informasi yang akurat dari para pihak yang terdampak bencana dalam bentuk dokumen. 

"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, pihak terkait nanti bisa mengkaji dan menilai kerusakan dan kerugian fisik dan non fisik yang menyangkut aspek dari kemanusiaan, infrastruktur, sosial, dan ekonomi," katanya. 

Pelatihan Jitupasna ini diikuti oleh jajaran BPBD, dan perwakilan dari enam kecamatan, dan sebagai narasumber yakni Marlina Adisti dari BNPB RI. 

Baca juga: Pemkab targetkan 2023 semua wilayah di Kobar tersedia jaringan internet

Baca juga: Polres Kobar tindak oknum anggota Polair yang diduga lakukan pungli

Baca juga: Pemkab Kobar berhasil serap Rp30 miliar untuk peremajaan kelapa sawit

Pewarta : M Husein Asyari
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024