Benarkah pekerja kantoran dan lapangan punya potensi alami burnout?

Jumat, 23 September 2022 17:18 WIB

Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi., Psikolog mengatakan pekerja kantoran maupun pekerja lapangan sama-sama memiliki potensi untuk mengalami burnout atau kelelahan secara fisik, mental, serta emosi dalam bekerja.

Masyarakat masih beranggapan bahwa bekerja di dalam ruangan tidak selelah dibanding bekerja di lapangan yang mengandalkan energi fisik. Padahal, kata Nirmala, anggapan tersebut keliru.

“Bukan dilihat di mana (lokasi) pekerjaannya. Burnout bisa terjadi pada pekerjaan apapun. Termasuk misalnya pada jurnalis, sangat mungkin. Padahal kan bisa dibilang kerja jurnalis bisa di ruangan atau bisa di lapangan,” kata psikolog itu yang merupakan lulusan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi ANTARA melalui telepon di Jakarta, Jumat.

Psikolog klinis lulusan dari Universitas Indonesia (UI) Muthmainah Mufidah, M.Psi., Psikolog juga mengatakan baik pekerja kantoran maupun lapangan keduanya sama-sama menguras energi.

Baca juga: Tips bagi perusahaan untuk hindari burnout karyawan

“Bekerja dengan pikiran maupun fisik bisa sama beratnya. Pekerjaan yang melelahkan secara pikiran bisa berdampak ke fisik, perasaan, maupun tindakan kita. Jadi wajar jika ada kelelahan fisik meski merasa pekerjaannya tidak banyak bergerak atau di dalam ruangan saja,” kata Mufidah dalam keterangan tertulis kepada ANTARA.

Sementara itu Nirmala mengatakan bahwa tingkat kelelahan tidak bisa dilihat hanya dari jenis dan lokasi pekerjaannya saja, melainkan juga lingkungan yang membentuk budaya kerja. Sebagai contoh pekerja kantoran di perkotaan tidak terlepas dari relasi dengan atasan serta rekan kerja yang mungkin bisa menguras energi, apalagi jika budaya kerja lebih condong mengutamakan persaingan.

Nirmala menyoroti pentingnya membangun budaya kerja yang sehat di mana keselarasanlah yang seharusnya diutamakan, bukan persaingan. Dengan begitu, sikap saling menghargai dan saling terbuka dalam mengutarakan pendapat dapat terbentuk di antara pekerja.

“Keselarasan. Saling dukung dan saling menghargai, termasuk ketika pekerjaannya segini, ya, dibayarnya segini. Jangan kalau si A yang kerja dibayarnya lebih, kalau si B tidak. Itu kan berarti sudah tidak menghargai,” katanya.

Ketika pekerja mengalami “burnout”, maka hal tersebut tidak hanya berdampak pada individu yang bersangkutan melainkan juga berdampak pada relasi sosial, termasuk relasi dengan keluarga yang notabene tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan.

“Relasi sosial dengan orang-orang akan berpengaruh, bawaannya sensitif atau marah terus. Atau bahkan kadang tidak menyadari, bisa juga kena ke orang-orang lain yang tidak ada hubungannya, seperti keluarga di rumah, kan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan,” kata Nirmala.

Lebih lanjut, Mufidah mengatakan “burnout” memiliki dampak yang banyak dan dapat meluas ke berbagai area dalam kehidupan seseorang.

Selain mempengaruhi relasi sosial, dampak pada individu yang bersangkutan antara lain perasaan dan pikiran negatif berlebihan (intens dan sering), kehilangan minat melakukan berbagai hal, kehilangan dorongan mengembangkan diri, meragukan diri atau memandang diri secara negatif, merasa lebih sensitif atau sulit mengelola emosi, masalah kesehatan fisik, hingga gangguan kesehatan mental.

Baca juga: Tips kurangi 'burnout' dengan mengoptimalkan ponsel

Baca juga: Tips atasi 'parental burnout' menurut pakar

Baca juga: Kenali tanda-tanda seorang ibu mengalami 'burnout'

Pewarta : Rizka Khaerunisa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pendaftaran CPNS Barito Selatan 15 September

13 September 2014 7:13 Wib, 2014

Election - Panwaslu Not Seriously Investigating Money Politics

14 April 2014 17:11 Wib, 2014

Elections - Campaigners Asked To Avoid Black Campaign

27 March 2014 15:36 Wib, 2014

Elections - Golkar Asks Legislative Candidates Not To Belittle Each Other

24 March 2014 21:29 Wib, 2014

Bpjs Kesehatan Diminta Sosialisasikan JKN Kepada Karyawan

04 January 2014 6:45 Wib, 2014
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas gencar sosialisasikan akreditasi perpustakaan sekolah

Kabar Daerah - 22 November 2024 15:47 Wib

Harga emas melonjak hingga capai Rp1,541 juta per gram

Bisnis - 23 November 2024 13:51 Wib

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib