Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendukung tekad mahasiswa dari Universitas Andalas dan Universitas Palangka Raya mengembangkan peternakan di Desa Karang Tunggal dan Beringin Tunggal Jaya Kecamatan Parenggean. 

"Kami pemerintah daerah tentu siap mendukung. Kita punya potensi sumber daya alamnya, adik-adik mahasiswa yang mempunyai kemampuan pada sumber daya manusianya. Kami siap mendukung. Bahkan kalau bisa bukan hanya jadi percontohan di Kalteng, tetapi juga di Indonesia," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin. 

Dukungan itu disampaikan Halikinnor saat menerima audiensi dan paparan mahasiswa Universitas Andalas bersama Universitas Palangka Raya dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan tema Membangun Desa di Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Selama tiga bulan, sebanyak 35 kelompok mahasiswa dari Universitas Palangka Raya, Universitas Andalas Sumatera Barat dan Universitas Siliwangi Jawa Barat, menjalankan program lapangan di Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Desa Karang Tunggal dan Beringin Tunggal Jaya Kecamatan Parenggean merupakan bagian dari lokasi yang dipilih. Berbagai program telah disiapkan seperti pengembangan sentra maggot sebagai sumber pakan ternak, pengembangan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB), budidaya jamur tiram dan lainnya. 

Dalam paparannya, perwakilan mahasiswa menyampaikan teknis pengembangan budidaya larva BSF atau maggot. Ini nantinya akan menjadi bagian dalam pengembangan ternak ayam, ikan dan lainnya. 

Baca juga: Bupati Kotim berharap program tol sungai mampu mengurangi potensi banjir

Tantangan yang dihadapi mahasiswa adalah perlunya dukungan modal untuk pembuatan kandang dan keperluan lainnya. Mereka berharap ada sinergi dan dukungan penuh pemerintah daerah agar rencana itu bisa terwujud. 

Menanggapi itu, Halikinnor menyambut positif dan siap mendukung. Dia kemudian meminta Sekretaris Daerah Fajrurrahman bersama Dinas Pertanian dan instansi terkait lainnya untuk membahas masalah itu. 

"Nanti juga kita bisa minta bantuan dari perusahaan besar swasta di wilayah itu. Kapan lagi mereka membantu. Apalagi ini nanti berkelanjutan untuk masyarakat kita juga," kata Halikinnor. 

Sementara itu Yorgen Kaharap Nahan selaku dosen pembimbing mengaku gembira atas respons baik Bupati Halikinnor. Dia berharap rencana ini bisa segera terwujud dengan dukungan bupati yang ditindaklanjuti instansi terkait. 

"Ini juga kesiapan kita menghadapi resesi dengan memperkuat ketahanan pangan. Kami berharap ini menjadi percontohan di Indonesia. Tidak banyak berteori, tetapi berpraktik sehingga manfaatnya dirasakan masyarakat," ujarnya. 

Yorgen berharap rencana ini berhasil sukses. Selanjutnya, program ini juga bisa dilaksanakan berkelanjutan di desa-desa dan kecamatan lainnya sehingga diharapkan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 

Baca juga: Sebanyak 6.804 jiwa terdampak banjir yang terus meluas di Kotim

Baca juga: Pawai taaruf memeriahkan peringatan Maulid Nabi di Sampit disambut antusias

Baca juga: Pembangunan pabrik pengolahan limbah medis tunggu kelengkapan perizinan pusat

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024