Sampit (ANTARA) - Kebakaran melanda bangunan ruko di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 4,5 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang di antaranya sedang direnovasi. 

"Dari delapan pintu di bangunan ruko itu, ada enam pintu yang sempat terbakar. Dugaan sementara ini disebabkan adanya korsleting listrik dari salah satu ruko," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Hawianan di Sampit, Senin. 

Kebakaran terjadi pada pukul 15:00 WIB. Kejadian itu dengan cepat diketahui lantaran masih banyak aktivitas pedagang yang berjualan di ruko yang terletak di pinggir jalan, tidak jauh dari Perumahan Pendawa tersebut. 

Belum diketahui persis penyebabnya. Warga mengetahui terjadi kebakaran setelah asap pekat mengepul. Api diduga pertama kali muncul di salah satu pintu ruko yang sedang direnovasi. Pemicunya diduga korsleting atau hubungan pendek arus listrik. 

Semua orang yang sedang beraktivitas di ruko tersebut dibuat panik. Mereka bergegas mengeluarkan barang mereka agar tidak hangus terbakar. Warga sekitar yang datang juga ikut membantu mengevakuasi barang dagangan, sedangkan yang lainnya berupaya memadamkan api. 

Baca juga: Pemkab Kotim dukung mahasiswa kembangkan peternakan

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang menerima informasi kebakaran itu langsung menurunkan personel ke lokasi kebakaran. Hawianan yang juga turun langsung ke lokasi kejadian menyebutkan, ada enam unit mobil pemadam kebakaran yang diperkuat 40 personel langsung diterjunkan ke lokasi. 

Petugas bergegas memadamkan api agar tidak sampai membesar dan membakar habis ruko besar tersebut. Kerja keras pun membuahkan hasil karena dalam sekitar satu jam api sudah berhasil dikendalikan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan dan Kepolisian di lokasi. Hawianan menyampaikan pihaknya merasa sangat terbantu dengan tambahan dua unit mobil pemadam tersebut. 

Kebakaran juga sempat menimbulkan kemacetan karena banyak pengendara yang bertahan di pinggir jalan ingin melihat kebakaran tersebut. Untungnya kepolisian dan petugas dari Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas sehingga kembali lancar. 

"Tidak sampai habis bangunannya. Untuk penyebab pastinya, itu merupakan kewenangan kepolisian. Untuk kerugian, diperkirakan sekitar Rp60 juta," demikian Hawianan. 

Baca juga: Bupati Kotim berharap program tol sungai mampu mengurangi potensi banjir

Baca juga: Sebanyak 6.804 jiwa terdampak banjir yang terus meluas di Kotim

Baca juga: Pawai taaruf memeriahkan peringatan Maulid Nabi di Sampit disambut antusias

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024