Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meningkatkan sosialisasi bahaya penularan "human immunodeficiency virus" atau HIV-AIDS.
"Saat ini fokus sasaran kami adalah pegawai di lingkup BPBD. Kita ingin anggota garda terdepan penanggulangan bencana selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit salah satunya HIV-AIDS," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, sosialisasi itu setidaknya merupakan langkah BPBD untuk memutus mata rantai penyebaran dan mengetahui bahayanya dari HIV/AIDS di Kota Palangka Raya.
"Sosialisasi ini juga untuk mengubah paradigma bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) harus dijauhi. Padahal sejatinya yang dijauhi ini virusnya bukan penderitanya," kata wanita berhijab itu.
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat Kasus HIV/AIDS di kota setempat pada 2021 tercatat sebanyak 119 orang laki-laki 92 orang dan perempuan 27 orang. Kemudian pada periode Januari-Mei 2022 terdapat 49 orang terdiri dari laki-laki 43 orang perempuan 6 orang.
Sementara itu, pemateri dalam sosialisasi adalah anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi masalah kesehatan Susi Idawati.
Wanita yang juga aktif sebagai pegiat HIV-AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) "Kota Cantik" ini mengatakan, peran masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
Guna meningkatkan peran masyarakat terkait hal tersebut, maka pemerintah bersama pihak terkait, seperti (KPA) dan lembaga lainnya, perlu memperbanyak lagi program sosialisasi upaya dini penanggulangan HIV-AIDS.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya doakan kafilah Kalteng raih hasil maksimal di MTQ Nasional
"Kami dari Komisi C DPRD Palangka Raya bersama KPA Palangka Raya, baru saja menggelar sosialisasi penanggulangan HIV-AIDS di Kantor BPBD Palangka Raya. Tentunya sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman banyak pihak tentang bahaya HIV-AIDS," kata Susi.
Pentingnya upaya bersama dalam penanggulangan HIV-AIDS tersebut, tidak lain dimaksudkan untuk menekan laju penularan HIV-AIDS, serta meningkatkan kualitas hidup ODHA penderita HIV-AIDS.
"Sosialisasi juga harus terus digencarkan. Selain untuk mencegah, juga mengharapkan semua kalangan untuk mensosialisasikannya di masyarakat. Terutama, terkait pencegahan dini HIV/AIDS, yang dimulai dari lingkungan keluarga masing-masing," katanya.
Baca juga: Palangka Raya bentuk Satgas Khusus cegah kecurangan distribusi gas bersubsidi
Baca juga: PLN percepat penormalan suplai listrik di Kalimantan Tengah
Baca juga: Imigrasi Palangka Raya: Masa berlaku Paspor selama 10 tahun
"Saat ini fokus sasaran kami adalah pegawai di lingkup BPBD. Kita ingin anggota garda terdepan penanggulangan bencana selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit salah satunya HIV-AIDS," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, sosialisasi itu setidaknya merupakan langkah BPBD untuk memutus mata rantai penyebaran dan mengetahui bahayanya dari HIV/AIDS di Kota Palangka Raya.
"Sosialisasi ini juga untuk mengubah paradigma bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) harus dijauhi. Padahal sejatinya yang dijauhi ini virusnya bukan penderitanya," kata wanita berhijab itu.
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat Kasus HIV/AIDS di kota setempat pada 2021 tercatat sebanyak 119 orang laki-laki 92 orang dan perempuan 27 orang. Kemudian pada periode Januari-Mei 2022 terdapat 49 orang terdiri dari laki-laki 43 orang perempuan 6 orang.
Sementara itu, pemateri dalam sosialisasi adalah anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi masalah kesehatan Susi Idawati.
Wanita yang juga aktif sebagai pegiat HIV-AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) "Kota Cantik" ini mengatakan, peran masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
Guna meningkatkan peran masyarakat terkait hal tersebut, maka pemerintah bersama pihak terkait, seperti (KPA) dan lembaga lainnya, perlu memperbanyak lagi program sosialisasi upaya dini penanggulangan HIV-AIDS.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya doakan kafilah Kalteng raih hasil maksimal di MTQ Nasional
"Kami dari Komisi C DPRD Palangka Raya bersama KPA Palangka Raya, baru saja menggelar sosialisasi penanggulangan HIV-AIDS di Kantor BPBD Palangka Raya. Tentunya sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman banyak pihak tentang bahaya HIV-AIDS," kata Susi.
Pentingnya upaya bersama dalam penanggulangan HIV-AIDS tersebut, tidak lain dimaksudkan untuk menekan laju penularan HIV-AIDS, serta meningkatkan kualitas hidup ODHA penderita HIV-AIDS.
"Sosialisasi juga harus terus digencarkan. Selain untuk mencegah, juga mengharapkan semua kalangan untuk mensosialisasikannya di masyarakat. Terutama, terkait pencegahan dini HIV/AIDS, yang dimulai dari lingkungan keluarga masing-masing," katanya.
Baca juga: Palangka Raya bentuk Satgas Khusus cegah kecurangan distribusi gas bersubsidi
Baca juga: PLN percepat penormalan suplai listrik di Kalimantan Tengah
Baca juga: Imigrasi Palangka Raya: Masa berlaku Paspor selama 10 tahun