Muara Teweh (ANTARA) - Memasuki masa pensiun dalam waktu dua tahun mendatang, Suriansyah warga Jalan Cempaka Putih Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara mengaku tidak khawatir lagi karena terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hal tersebut, kata dia, risiko sakit yang bisa datang kapan saja dapat teratasi dengan memiliki kartu JKN seperti yang dialaminya saat dirawat di RSUD Muara Teweh.
"Kemarin tiba-tiba sesak nafas disertai dengan batuk, berdasarkan pemeriksaan harus diberikan tindakan untuk rawat inap, sudah ada di rontgen juga, ini rawat inap untuk pertama kalinya karena saya sebelumnya tidak pernah sakit berat," ucap Suriansyah saat ditemui di ruang rawat inap RSUD Muara Teweh, Rabu.
Terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri Sipil, Suriansyah mengakui pelayanan yang diberikan memuaskan karena sering juga menemani istri untuk berobat dengan menggunakan layanan Program JKN.
"Pelayanan yang diberikan sudah bagus bahkan sejak Askes dulu sampai sekarang karena sering menemani untuk istri saya berobat sakit hipertensi yang dideritanya," jelas dia.
Selain dari sisi pelayanan, dari biaya juga sangat terbantu dengan adanya Program JKN.
"Dari pengalaman berobat di puskesmas maupun rumah sakit kita juga terbantu karena tidak ada keluar biaya sama sekali, jadi saya bersyukur terdaftar dalam Program JKN sebagai jaminan juga nantinya kalau sudah pensiun dalam dua tahun lagi," tambahnya.
Suriansyah yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Dasar Sei Rahayu I mengatakan dalam kesehariannya harus menempuh jarak sekitar 50 kilometer untuk sampai ke tempat bekerja. Hal tersebut dinilainya untuk pentingnya selalu menjaga kesehatan sekaligus memiliki jaminan kesehatan.
"Untuk kartu JKN itu sangat bermanfaat kalau sudah sakit, tapi harus sadar juga kalau itu bagian dari jaminan kesehatan yang harus kita miliki jauh hari sebelum kita sakit, apalagi bagi mereka yang pekerjaannya menempuh jarak yang jauh atau berada di luar ruangan jadi risiko sakit bisa jadi lebih besar," ujar Suriansyah.
Hal tersebut, kata dia, risiko sakit yang bisa datang kapan saja dapat teratasi dengan memiliki kartu JKN seperti yang dialaminya saat dirawat di RSUD Muara Teweh.
"Kemarin tiba-tiba sesak nafas disertai dengan batuk, berdasarkan pemeriksaan harus diberikan tindakan untuk rawat inap, sudah ada di rontgen juga, ini rawat inap untuk pertama kalinya karena saya sebelumnya tidak pernah sakit berat," ucap Suriansyah saat ditemui di ruang rawat inap RSUD Muara Teweh, Rabu.
Terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri Sipil, Suriansyah mengakui pelayanan yang diberikan memuaskan karena sering juga menemani istri untuk berobat dengan menggunakan layanan Program JKN.
"Pelayanan yang diberikan sudah bagus bahkan sejak Askes dulu sampai sekarang karena sering menemani untuk istri saya berobat sakit hipertensi yang dideritanya," jelas dia.
Selain dari sisi pelayanan, dari biaya juga sangat terbantu dengan adanya Program JKN.
"Dari pengalaman berobat di puskesmas maupun rumah sakit kita juga terbantu karena tidak ada keluar biaya sama sekali, jadi saya bersyukur terdaftar dalam Program JKN sebagai jaminan juga nantinya kalau sudah pensiun dalam dua tahun lagi," tambahnya.
Suriansyah yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Dasar Sei Rahayu I mengatakan dalam kesehariannya harus menempuh jarak sekitar 50 kilometer untuk sampai ke tempat bekerja. Hal tersebut dinilainya untuk pentingnya selalu menjaga kesehatan sekaligus memiliki jaminan kesehatan.
"Untuk kartu JKN itu sangat bermanfaat kalau sudah sakit, tapi harus sadar juga kalau itu bagian dari jaminan kesehatan yang harus kita miliki jauh hari sebelum kita sakit, apalagi bagi mereka yang pekerjaannya menempuh jarak yang jauh atau berada di luar ruangan jadi risiko sakit bisa jadi lebih besar," ujar Suriansyah.