Sampit (ANTARA) - Banjir yang berlangsung lama di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membuat banyak korban banjir yang sangat mengharapkan bantuan sembako dari pemerintah maupun donatur karena saat ini mereka tidak bisa bekerja.
"Sudah dua bulan banjir melanda desa kami. Aktivitas terganggu karena semua terendam. Alhamdulillah ada bantuan," kata Nuryati, warga Dusun Padas, Desa Bejarau, Kecamatan Parenggean, Kamis.
Desa Bejarau adalah salah satu desa yang paling parah dilanda banjir. Selain itu ada pula desa lainnya yaitu Desa Hanjalipan yang juga sudah hampir dua bulan dilanda banjir.
Sebagian besar warga mengungsi karena rumah mereka nyaris tenggelam. Hanya sebagian yang masih bertahan dengan cara membuat apar-apar atau panggung di dalam rumah mereka.
Bagi warga yang memiliki perahu, mereka cukup terbantu untuk bepergian. Namun bagi keluarga yang tidak memiliki perahu, mereka hanya bisa tidak bisa berbuat banyak.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini kami tercukupi selama banjir di kampung kami. Saya sudah dua kali mendapatkan bantuan. Pekerjaan terhambat karena jalan terendam. Anak-anak susah sekolah. Semoga banjir cepat surut," kata Linda Pratiwi, warga lainnya.
Saat ini masih ada belasan desa terendam banjir. Banjir berangsur surut namun masyarakat dan pemerintah daerah tetap siaga karena hujan masih sering terjadi.
Baca juga: Legislator Kotim soroti keterlambatan pembayaran TPP RSUD Murjani
Sementara itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotawaringin Timur bersama komunitas Halikinnor (HNR) Adventure Trail kembali turun membagikan bantuan kepada korban banjir. Mereka datang ke lokasi-lokasi banjir untuk menyerahkan bantuan sembako.
Ketua TP PKK Kotawaringin Timur Khairiah mengatakan, ada 1.017 paket sembako yang dibagikan untuk korban banjir. Bantuan tersebut merupakan dukungan sejumlah pihak seperti Bank Kalteng dan lainnya.
"Hari ini menyasar ke Desa Bejarau Ada 160 paket yang dibawa karena jumlah korban terdampak mencapai 160 KK (kepala keluarga). Selanjutnya bantuan disalurkan ke tujuh desa lainnya secara bertahap. Kami berterima kasih atas bantuan para donatur," kata Khairiah.
Ketua HNR Adventure Trail Ramadansyah memimpin penyaluran bantuan kepada warga bersama aparat desa. Dia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan pokok.
"Beberapa langsung kami serahkan ke rumah warga, sedangkan sisanya akan diserahkan oleh pihak desa, karena kami tidak dapat menjangkau ke semua rumah yang terdampak banjir tersebut," kata Ramadansyah.
Ramadansyah menyebutkan, bantuan akan disalurkan bertahap ke delapan desa. Desa-desa tersebut yaitu Bejarau 160 paket, Simpur 130 paket, Soren 150 paket, Kelurahan Kuala Kuayan 180 paket, Tanjung Jariangau 180 paket, Pamantang 20 paket, Tangka Robah 20 paket, Dusun Ubar 110 paket dan Bukit Santuai 50 paket.
Baca juga: Mendorong laju perekonomian masyarakat pelosok melalui Pertashop
Baca juga: Persiapan MTQ Kotim sudah 90 persen
Baca juga: BPJAMSOSTEK Sampit sasar perlindungan pekerja informal
"Sudah dua bulan banjir melanda desa kami. Aktivitas terganggu karena semua terendam. Alhamdulillah ada bantuan," kata Nuryati, warga Dusun Padas, Desa Bejarau, Kecamatan Parenggean, Kamis.
Desa Bejarau adalah salah satu desa yang paling parah dilanda banjir. Selain itu ada pula desa lainnya yaitu Desa Hanjalipan yang juga sudah hampir dua bulan dilanda banjir.
Sebagian besar warga mengungsi karena rumah mereka nyaris tenggelam. Hanya sebagian yang masih bertahan dengan cara membuat apar-apar atau panggung di dalam rumah mereka.
Bagi warga yang memiliki perahu, mereka cukup terbantu untuk bepergian. Namun bagi keluarga yang tidak memiliki perahu, mereka hanya bisa tidak bisa berbuat banyak.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini kami tercukupi selama banjir di kampung kami. Saya sudah dua kali mendapatkan bantuan. Pekerjaan terhambat karena jalan terendam. Anak-anak susah sekolah. Semoga banjir cepat surut," kata Linda Pratiwi, warga lainnya.
Saat ini masih ada belasan desa terendam banjir. Banjir berangsur surut namun masyarakat dan pemerintah daerah tetap siaga karena hujan masih sering terjadi.
Baca juga: Legislator Kotim soroti keterlambatan pembayaran TPP RSUD Murjani
Sementara itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotawaringin Timur bersama komunitas Halikinnor (HNR) Adventure Trail kembali turun membagikan bantuan kepada korban banjir. Mereka datang ke lokasi-lokasi banjir untuk menyerahkan bantuan sembako.
Ketua TP PKK Kotawaringin Timur Khairiah mengatakan, ada 1.017 paket sembako yang dibagikan untuk korban banjir. Bantuan tersebut merupakan dukungan sejumlah pihak seperti Bank Kalteng dan lainnya.
"Hari ini menyasar ke Desa Bejarau Ada 160 paket yang dibawa karena jumlah korban terdampak mencapai 160 KK (kepala keluarga). Selanjutnya bantuan disalurkan ke tujuh desa lainnya secara bertahap. Kami berterima kasih atas bantuan para donatur," kata Khairiah.
Ketua HNR Adventure Trail Ramadansyah memimpin penyaluran bantuan kepada warga bersama aparat desa. Dia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan pokok.
"Beberapa langsung kami serahkan ke rumah warga, sedangkan sisanya akan diserahkan oleh pihak desa, karena kami tidak dapat menjangkau ke semua rumah yang terdampak banjir tersebut," kata Ramadansyah.
Ramadansyah menyebutkan, bantuan akan disalurkan bertahap ke delapan desa. Desa-desa tersebut yaitu Bejarau 160 paket, Simpur 130 paket, Soren 150 paket, Kelurahan Kuala Kuayan 180 paket, Tanjung Jariangau 180 paket, Pamantang 20 paket, Tangka Robah 20 paket, Dusun Ubar 110 paket dan Bukit Santuai 50 paket.
Baca juga: Mendorong laju perekonomian masyarakat pelosok melalui Pertashop
Baca juga: Persiapan MTQ Kotim sudah 90 persen
Baca juga: BPJAMSOSTEK Sampit sasar perlindungan pekerja informal