Pemkot Palangka Raya tetapkan status tanggap darurat banjir
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah tetapkan status tanggap darurat banjir setelah ada sekitar 14 kelurahan yang ada di daerah setempat terdampak banjir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Heri Fauzi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan setelah menetapkan status tanggap darurat BPBD setempat juga membangun posko tempat pengungsian di kawasan Jalan Ahmad yani Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut.
"Posko yang kita bangun itu tepatnya di depan kantor PDAM. Kami menyediakan tenda pengungsian untuk warga yang terdampak banjir akibat luapan air Sungai Kahayan," kata Heri.
Dia menuturkan, luapan air Sungai Kahayan ini disebabkan akibat curah hujan di hulu Kota Palangka Raya tepatnya di Kabupaten Gunung Mas yang satu aliran dengan Sungai Kahayan dan Rungan itu mengumpul di wilayah kota Palangka Raya.
Alhasil, air yang dari sungai yang berada di hulu kota setempat mengakibatkan 14 kelurahan yang ada di Ibu Kota Provinsi Kalimantan tengah tersebut terdampak luapan air sungai tersebut.
"Yang paling banyak terdampak adalah warga di kawasan bantaran sungai, karena air terus mengalami kenaikan," ucapnya.
Baca juga: DPRD ajak pejabat Pemkot Palangka Raya gotong royong bantu korban banjir
Ditambahkan Heri, BPBD Kota Palangka Raya juga sudah mencatat dari 14 kelurahan tersebut jumlah warga yang terdampak banjir seperti di Kelurahan Bukit Tunggal 218 jiwa dan rumah yang terdampak 64, Kelurahan Langkai 1.595 jiwa dan rumah 370, Kelurahan Petuk Katimpun 709 jiwa dan rumah 6, Kelurahan Tumbang Tahai jumlah jiwa 71 dan rumah 71 unit.
Kemudian, Kelurahan Bereng Bengkel 1.030 jiwa dan rumah 13 unit, Kelurahan Palangka ada 10.849 jiwa dan rumah 406 unit, Kelurahan Pahandut 6.637 jiwa dan rumah 336 unit.
Selanjutnya di Kelurahan Pahandut Seberang 1.040 jiwa dan rumah 398 unit, Kelurahan Tanjung Pinang 775 jiwa dan rumah 48 unit, Kelurahan Tumbang Rungan 673 jiwa dan rumah 103 unit, Kelurahan Marang 334 jiwa dan rumah sebanyak 87 unit, Kelurahan Danau Tundai 275 jiwa dan rumah 40 unit, Kelurahan Kameloh Baru 675 jiwa dan 143 unit rumah.
"Untuk kelurahan yang terakhir yakni Kelurahan Kalampangan banyak 1.047 jiwa dan 56 unit bangunan rumah yang terendam banjir. Bahkan saat ini juga cuaca juga sering terjadi hujan di wilayah Kota Palangka Raya," demikian Heri Fauzi.
Baca juga: Basarnas Palangka Raya pacu kemampuan relawan operasi SAR
Baca juga: Delapan Fraksi DPRD Palangka Raya setuju raperda penyelenggaraan ketenagakerjaan dibahas
Baca juga: DPRD Kota Palangka Raya usulkan empat raperda
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Heri Fauzi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan setelah menetapkan status tanggap darurat BPBD setempat juga membangun posko tempat pengungsian di kawasan Jalan Ahmad yani Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut.
"Posko yang kita bangun itu tepatnya di depan kantor PDAM. Kami menyediakan tenda pengungsian untuk warga yang terdampak banjir akibat luapan air Sungai Kahayan," kata Heri.
Dia menuturkan, luapan air Sungai Kahayan ini disebabkan akibat curah hujan di hulu Kota Palangka Raya tepatnya di Kabupaten Gunung Mas yang satu aliran dengan Sungai Kahayan dan Rungan itu mengumpul di wilayah kota Palangka Raya.
Alhasil, air yang dari sungai yang berada di hulu kota setempat mengakibatkan 14 kelurahan yang ada di Ibu Kota Provinsi Kalimantan tengah tersebut terdampak luapan air sungai tersebut.
"Yang paling banyak terdampak adalah warga di kawasan bantaran sungai, karena air terus mengalami kenaikan," ucapnya.
Baca juga: DPRD ajak pejabat Pemkot Palangka Raya gotong royong bantu korban banjir
Ditambahkan Heri, BPBD Kota Palangka Raya juga sudah mencatat dari 14 kelurahan tersebut jumlah warga yang terdampak banjir seperti di Kelurahan Bukit Tunggal 218 jiwa dan rumah yang terdampak 64, Kelurahan Langkai 1.595 jiwa dan rumah 370, Kelurahan Petuk Katimpun 709 jiwa dan rumah 6, Kelurahan Tumbang Tahai jumlah jiwa 71 dan rumah 71 unit.
Kemudian, Kelurahan Bereng Bengkel 1.030 jiwa dan rumah 13 unit, Kelurahan Palangka ada 10.849 jiwa dan rumah 406 unit, Kelurahan Pahandut 6.637 jiwa dan rumah 336 unit.
Selanjutnya di Kelurahan Pahandut Seberang 1.040 jiwa dan rumah 398 unit, Kelurahan Tanjung Pinang 775 jiwa dan rumah 48 unit, Kelurahan Tumbang Rungan 673 jiwa dan rumah 103 unit, Kelurahan Marang 334 jiwa dan rumah sebanyak 87 unit, Kelurahan Danau Tundai 275 jiwa dan rumah 40 unit, Kelurahan Kameloh Baru 675 jiwa dan 143 unit rumah.
"Untuk kelurahan yang terakhir yakni Kelurahan Kalampangan banyak 1.047 jiwa dan 56 unit bangunan rumah yang terendam banjir. Bahkan saat ini juga cuaca juga sering terjadi hujan di wilayah Kota Palangka Raya," demikian Heri Fauzi.
Baca juga: Basarnas Palangka Raya pacu kemampuan relawan operasi SAR
Baca juga: Delapan Fraksi DPRD Palangka Raya setuju raperda penyelenggaraan ketenagakerjaan dibahas
Baca juga: DPRD Kota Palangka Raya usulkan empat raperda