Tamiang Layang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Barito Timur sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Barito Timur, Kalimantan Tengah, Panahan Moetar mengatakan, daerah setempat memerlukan Satgas Penanggulangan Bencana.
“Ini agar ada kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi, sehingga kita dapat mengurangi tingkat risiko bencana,” kata Panahan Moetar di Tamiang Layang, Selasa.
Dia mengatakan, wilayah Barito Timur beberapa kali terjadi bencana seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan, maupun kebakaran di wilayah pemukiman.
Belajar dari pengalaman itu, maka sangat dirasakan perlu adanya suatu sistem penanggulangan yang tepat untuk mengantisipasinya, yakni dengan pembentukan Satgas Penanggulangan Bencana.
Baca juga: Forum Komunikasi Lintas Sektor Germas tingkatkan kualitas hidup masyarakat Bartim
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Falery Tuwan menambahkan, tujuan diselenggarakan sosialisasi pencegahan dan pengurangan risiko bencana serta pembentukan satgas, untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kesiapsiagaan aparatur pemerintah, lembaga usaha, serta masyarakat.
Selain itu, untuk penyamaan persepsi antara instansi pemerintah, lembaga usaha, dan masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana serta meningkatkan kapasitas para pengambil keputusan, dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Tambah dia, hal tersebut juga meningkatkan keterlibatan OPD dan dunia usaha serta masyarakat dalam penanggulangan bencana, sekaligus mengidentifikasi permasalahan dan solusi dalam pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
“Penyelenggaraan penanggulangan secara dini terkait potensi bencana, untuk dapat mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi," ujarnya.
Hingga pada akhirnya dapat mengurangi tingkat risiko jika sampai terjadi bencana, secara menyeluruh dan terkoordinasi dari tingkat pemerintah kabupaten hingga pemerintahan terkecil yakni kelurahan atau desa.
Baca juga: Pemkab Bartim kembali usulkan pembangunan RS Pratama ke Kemenkes
“Ini agar ada kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi, sehingga kita dapat mengurangi tingkat risiko bencana,” kata Panahan Moetar di Tamiang Layang, Selasa.
Dia mengatakan, wilayah Barito Timur beberapa kali terjadi bencana seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan, maupun kebakaran di wilayah pemukiman.
Belajar dari pengalaman itu, maka sangat dirasakan perlu adanya suatu sistem penanggulangan yang tepat untuk mengantisipasinya, yakni dengan pembentukan Satgas Penanggulangan Bencana.
Baca juga: Forum Komunikasi Lintas Sektor Germas tingkatkan kualitas hidup masyarakat Bartim
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Falery Tuwan menambahkan, tujuan diselenggarakan sosialisasi pencegahan dan pengurangan risiko bencana serta pembentukan satgas, untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kesiapsiagaan aparatur pemerintah, lembaga usaha, serta masyarakat.
Selain itu, untuk penyamaan persepsi antara instansi pemerintah, lembaga usaha, dan masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana serta meningkatkan kapasitas para pengambil keputusan, dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Tambah dia, hal tersebut juga meningkatkan keterlibatan OPD dan dunia usaha serta masyarakat dalam penanggulangan bencana, sekaligus mengidentifikasi permasalahan dan solusi dalam pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
“Penyelenggaraan penanggulangan secara dini terkait potensi bencana, untuk dapat mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi," ujarnya.
Hingga pada akhirnya dapat mengurangi tingkat risiko jika sampai terjadi bencana, secara menyeluruh dan terkoordinasi dari tingkat pemerintah kabupaten hingga pemerintahan terkecil yakni kelurahan atau desa.
Baca juga: Pemkab Bartim kembali usulkan pembangunan RS Pratama ke Kemenkes