Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah memberikan bantuan dana hibah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diarahkan agar dimanfaatkan untuk belanja yang bersifat produktif.
"Manfaatkan bantuan yang diberikan dengan baik dan gunakan untuk belanja produktif sehingga memajukan usaha bapak dan ibu," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Kamis.
Belanja produktif yang dimaksud, adalah belanja barang ataupun keperluan lain yang sifatnya menunjang serta mendukung berkembangnya usaha yang dijalankan para pelaku usaha.
Pemerintah Kabupaten Lamandau telah menyerahkan bantuan dana hibah tahap II kepada pelaku UMKM sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi dan penurunan tingkat inflasi di daerah.
Untuk tahap II ini diserahkan dana hibah kepada sebanyak 127 pelaku UMKM di kabupaten setempat, dengan masing-masing menerima sebesar Rp5 juta yang disalurkan melalui bank yang telah ditentukan.
"Bantuan ini bersifat stimulan yang berarti untuk mendorong pelaku UMKM lebih mengembangkan usahanya," tegasnya.
Baca juga: Pemkab Lamandau bantu puluhan pasangan suami-isteri miliki dokumen nikah sah
Sektor perekonomian turut menjadi salah satu prioritas dari pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan, selain tentunya sektor pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur.
Aktivitas perekonomian yang stabil dan terus bertumbuh merupakan sasaran yang dituju, yang salah satunya diwujudkan melalui para pelaku UMKM agar dapat menjalankan usahanya secara optimal.
Selain pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, tujuan lain yang tak kalah penting adalah terkendalinya tingkat inflasi di daerah.
Upaya pengendalian inflasi ini telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang gencar melakukan intervensi melalui ragam program dan kegiatan, seperti pasar murah, pasar penyeimbang serta lainnya.
Hasilnya, dalam beberapa bulan terakhir tingkat inflasi Kalimantan Tengah berhasil dikendalikan, penurunan bisa dilihat dari inflasi (year on year) Kalimantan Tengah mulai dari September 8,12 persen, kemudian Oktober 7,10 persen, hingga menjadi 6,97 persen pada November.
Baca juga: BPBL bantu penuhi kebutuhan listrik masyarakat Lamandau
"Manfaatkan bantuan yang diberikan dengan baik dan gunakan untuk belanja produktif sehingga memajukan usaha bapak dan ibu," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Kamis.
Belanja produktif yang dimaksud, adalah belanja barang ataupun keperluan lain yang sifatnya menunjang serta mendukung berkembangnya usaha yang dijalankan para pelaku usaha.
Pemerintah Kabupaten Lamandau telah menyerahkan bantuan dana hibah tahap II kepada pelaku UMKM sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi dan penurunan tingkat inflasi di daerah.
Untuk tahap II ini diserahkan dana hibah kepada sebanyak 127 pelaku UMKM di kabupaten setempat, dengan masing-masing menerima sebesar Rp5 juta yang disalurkan melalui bank yang telah ditentukan.
"Bantuan ini bersifat stimulan yang berarti untuk mendorong pelaku UMKM lebih mengembangkan usahanya," tegasnya.
Baca juga: Pemkab Lamandau bantu puluhan pasangan suami-isteri miliki dokumen nikah sah
Sektor perekonomian turut menjadi salah satu prioritas dari pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan, selain tentunya sektor pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur.
Aktivitas perekonomian yang stabil dan terus bertumbuh merupakan sasaran yang dituju, yang salah satunya diwujudkan melalui para pelaku UMKM agar dapat menjalankan usahanya secara optimal.
Selain pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, tujuan lain yang tak kalah penting adalah terkendalinya tingkat inflasi di daerah.
Upaya pengendalian inflasi ini telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang gencar melakukan intervensi melalui ragam program dan kegiatan, seperti pasar murah, pasar penyeimbang serta lainnya.
Hasilnya, dalam beberapa bulan terakhir tingkat inflasi Kalimantan Tengah berhasil dikendalikan, penurunan bisa dilihat dari inflasi (year on year) Kalimantan Tengah mulai dari September 8,12 persen, kemudian Oktober 7,10 persen, hingga menjadi 6,97 persen pada November.
Baca juga: BPBL bantu penuhi kebutuhan listrik masyarakat Lamandau