Nanga Bulik (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana mengatakan pencanangan dan komitmen bersama Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten setempat pada tahun 2022 menjadi salah satu upaya menekan stunting atau gangguan pertumbuhan.
"Dengan berjalannya program dan inovasi-inovasi yang telah dibentuk termasuk salah satunya BAAS, saya optimis Kabupaten Lamandau dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan," kata Hendra di Nanga Bulik, Kamis.
Hal itu dia sampaikan di sela kegiatan pencanangan dan komitmen bersama BAAS Kabupaten Lamandau. Pencanangan ditandai dengan pemasangan selempang BAAS Kabupaten Lamandau kepada 15 orang perwakilan dari pemangku kepentingan.
Pembentukan BAAS merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mendukung percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Pemkab Lamandau bantu puluhan pasangan suami-isteri miliki dokumen nikah sah
Dia menjelaskan keberadaan BAAS untuk membantu anak-anak asuh yang terkena stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu, yakni berupa dana yang digunakan untuk membuat makanan sehat dengan gizi seimbang dan dibantu oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kabupaten, kecamatan dan desa.
"Stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak baik pemerintah, pengusaha, swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling berperan adalah memulai dari lingkungan keluarga," kata Hendra Lesmana.
Oleh karenanya, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan, untuk memberikan dukungan melalui aksi program BAAS dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Lamandau maupun Kalimantan Tengah.
Bupati Lamandau juga berharap dengan adanya komitmen BAAS di Kabupaten Lamandau sebagai kemitraan dan sinergi antara seluruh pihak terus dikuatkan, sehingga prevalensi stunting Lamandau pada 2024 sebesar 12,74 persen bisa dicapai.
Baca juga: BPBL bantu penuhi kebutuhan listrik masyarakat Lamandau
"Dengan berjalannya program dan inovasi-inovasi yang telah dibentuk termasuk salah satunya BAAS, saya optimis Kabupaten Lamandau dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan," kata Hendra di Nanga Bulik, Kamis.
Hal itu dia sampaikan di sela kegiatan pencanangan dan komitmen bersama BAAS Kabupaten Lamandau. Pencanangan ditandai dengan pemasangan selempang BAAS Kabupaten Lamandau kepada 15 orang perwakilan dari pemangku kepentingan.
Pembentukan BAAS merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mendukung percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Pemkab Lamandau bantu puluhan pasangan suami-isteri miliki dokumen nikah sah
Dia menjelaskan keberadaan BAAS untuk membantu anak-anak asuh yang terkena stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu, yakni berupa dana yang digunakan untuk membuat makanan sehat dengan gizi seimbang dan dibantu oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kabupaten, kecamatan dan desa.
"Stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak baik pemerintah, pengusaha, swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling berperan adalah memulai dari lingkungan keluarga," kata Hendra Lesmana.
Oleh karenanya, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan, untuk memberikan dukungan melalui aksi program BAAS dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Lamandau maupun Kalimantan Tengah.
Bupati Lamandau juga berharap dengan adanya komitmen BAAS di Kabupaten Lamandau sebagai kemitraan dan sinergi antara seluruh pihak terus dikuatkan, sehingga prevalensi stunting Lamandau pada 2024 sebesar 12,74 persen bisa dicapai.
Baca juga: BPBL bantu penuhi kebutuhan listrik masyarakat Lamandau